Butiran 2

159 26 0
                                    

Sedari tadi Sidney tidak berhenti menangis, Billa dan Kenzo sudah berusaha Untuk menenangkanya, Tapi hasilnya Nihil, dia masih tetap menangis.

Melihat Ferre yang terbaring lemah tidak berdaya, membuat hati Sidney merasa Sakit.

"Fer-re" Panggil Sidney sambil menitihkan air mata.

Papa Sidney, Nino setelah mendapat Kabar dari istrinya langsung pergi menuju rumah sakit. Dengan tergesa-gesa dia berjalan memasuki rumah sakit itu dan dia langsung menuju kamar rawat Ferre. Disana kelurga kecilnya sedang menunggu Ferre.

sekarang dia berada dikamar Rawat Ferre.
Disana, Nino melihat Putri kesayangannya itu tidak berhenti menahan tangisnya, ia ingat dulu Sidney pernah seperti ini, waktu dia kehilangan Sera. Kakak perempuanya.

Cuman ada 2 orang yang bisa menenangkan Sidney yaitu Nino, ayahnya dan Ferre. Mereka berdua selalu berhasil untuk membujuk Sidney yang keras kepala itu.

Nino, menghampiri Putrinya itu, dan memeluknya dengan lembut.

"Tenang sayang, Papa disini kamu nangis aja lepasin semuanya" Ucap Nino dengan lembut.

"Fe-rre Paa" Ucap Sidney Sambil menangis meraunh-raung.

"Iya, kamu tenang ya, gak kasian apa sama mamah sama kenzo, Mereka itu khawatir banget sama kamu" Ucap Nino.

Sidney masih menangis tersedu-sedu

"Ferre juga pasti gak suka kan liat kamu nangis" Ucap Nino.

Mana orang tua Ferre?, Jadi gini Ferre itu pergi duluan ke Jakarta, nanti Orang tua sama adiknya bakal nyusul ke Jakarta.

Setelah bujukan dari Nino, Akhirnya Sidney bisa tenang, dan setelah itu juga Akhirnya Ferre membuka Matanya. kata Dokter Ferre tidak apa-apa hanya kakinya mengalami Patah, hanya itu saja.

Sidney mengerjapkan Matanya seakan Tidak percaya, "Ferre sudah sadar" Batinnya.
Sidney Sontak Langsung memeluk Ferre,
"Jangan Pergi lagi" Ucap Sidney Sambil memeluk Ferre.

"Jangan nangis, Kamu jelek kalo nangis" Ucap Ferre.

Sidney tersenyum akhirnya Ferre sadar, dan perasaanya sekarang Mulai tenang.

Setelah beberapa jam Ferre sadar, kondisi Ferre mulai membaik, dan sekarang Mereka berdua lagi menonton Tv didalam Ruang Rawat Ferre.

"Mau Itu" Ucap Ferre sambil menunjuk Buah yang ada atas Nakas.

"Nih" Sidney mengupas Buah itu dan menyuapkan nya kepada Ferre"

"Makasih" Ucap Ferre sambil Tersenyum Penuh Arti.

----
----

Seorang wanita, Pria beserta Putri mereka memasuki Loby rumah sakit.

Sebelumya, Billa sudah mengabarkan mereka, Tapi karna Sidney terus menangis jadi Billa tidak sempat mengasih tau Nomor kamar Ferre.

"Suster, pasien bernama Ferre Abraham ada Dikamar mana" Tanya Pria itu, disampingnya terlihat istri dengan putrinya dengan Matanya bisa dibilang bengkak, Bengkak akibat menangis.

Mereka memasuki Kamar rawat Ferre, disana Putranya sedang tertidur lelap disebelahnya Ada Sidney yang juga tertidur sambil duduk dan kepalanya menempel diatas kasur Kamar itu.

Just Three Words :  I Love You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang