Be Alright

113 12 8
                                    

Bel istirahat barusan bunyi, gue masih disini, dikelas, duduk dipojok sambil melas. Kenapa? Karena Asa gak bolehin gue keluar.

"Sa, please" ucap gue berulang kali.

"Gak! sampe lo maafin gue. Atau lo mau gue unfoll" mampus.

"Eh, engga-engga. Emang siapa yang marah ih" gue jitak dia.

"Atit tau" dia ngusep-nguesp jidatnya. "Alay najis" gue berdiri.

"Kemana?" tanya Asa.

"Menurut lo?" tanya gue balik.

Dia geleng-geleng. "Berdiri" suruh gue, dia berdiri dan gue keluar. "Gue ikut ya?" tanya Asa.

"Terserah" balas gue.

Gue jalan berdua sama Asa, yatuhan banyak banget yang liatin dan juga bisik-bisik. Alah gue gapeduli. Yang penting, gue gak jones, gak jalan sendirian lagi.

"Lo mau kemana sih? Kantinya disana woy"

"Gue gak mood kekantin" kata gue sambil tetep jalan. Gue naik tangga dia tetep ngikutin.

"Ann tungguin elah"

"Can you just shut up?!" Asa terkejut.
Gue mengusap wajah dan mengenggam bahu Asa. "Sorry. I'm emotional. I didnt meant to"

"It's okay. I know. Sorry" Asa nurunin tangan gue. Buru-buru gue tahan.

"Please stay with me" gue masih gak berani natap dia. Gue narik dia ke rooftop, gue dudukin dia disebelah gue. Angin nerbangin anak rambut gue.

"Apa dengan gini emosi lo bisa ilang?" tanya Asa.

"Begitulah. Gue aneh gak sih?" tanya gue.

"Aneh? Aneh gimana?" tanya Asa.

"Ya menurut lo, selama 2 hari ini, waktu lo duduk disebelah bangku gue, ada yang aneh gak menurut lo?" tanyaku.

"Engga tuh. Emang ada dikit"

"Apa?" tanya Gue.

"Lo suka senyum-senyum sendiri waktu senior yang kemarin masuk kekelas"

"Iyalah. Secara, siapa sih yang gak senyum kalo crushnya mampir kekelas?"

"Ooohh jadi itu crush lo?"

"Iyaa, tapi.."

"Udah punya pacar" sahut Asa.

"Kok lo tau?!"

"Nebak aja sih sebenernya. Hahaha kasian ya lo"

"Anjir ya lo" gue tabok pundaknya.

"Sakit tau?!"

"Salah sendiri siapa suruh lo ngejekin gue?!"

"Yah marah lagi"

"Labil banget sih jadi bocah" Asa rangkul gue dan mendekat.

Gue diem aja. Maksudnya apaan? Dia giniin gue. Mau bikin gue baper? Gatau apa kalo gue udah merah, keringetan ? Gak peka lo sa.

Eh tapi gue bisa denger detak jantungnya Asa. Dari pendengaran gue, gue nebak kalo Asa itu rada gugup dan sebenernya takut buat ngelakuin hal kayak yang barusan dia lakuin ke gue.

"Balik yuk. Udah bel" kata gue. Kalo misalnya gue lebih lama sandaran sama Asa bisa ketiduran gue.

"Yaelah ngerusak suasana lo". Gue nabok dia lagi.

"Maksudnya apaan?"

"Canda doang sayang"

"Sayang-sayang pala lo pea?" gue ngacir ninggalin Asa dengan wajah merah. Plis gue masih punya urat malu. Emang situ, bisanya gombal sama godain cewe.

"Ann! Tungguin!"

Gue berenti jalan nungguin dia. Eh dianya malah jalan duluan. Gue muter bola mata dan balik kekantin beli jajan.

Setelah dari kantin, gue jalan-jalan ditaman. Gue sendirian. Itu karena gue gak masa seseorang. Dan itu lebih enak, karena gue bisa tenang.

"Terserah lo deh. Mau lo apa sekarang?"

"Gue mau kita putus!"

"Oke kalo lo maunya itu"

Gue geleng-geleng karena pendengaran gue menangkap percakapan orang putus. Kira-kira siapa ya? Auh ah gelap.

Gue duduk dibangku taman yang ada ditengah taman. Disitu gue ngelamun, bayangin kalo misalnya gue diputus sama pacar.

Across the ocean, across the sea,
Starting to forget the way you looked at me now
Over the mountains, across the sky,
Need to see your face, I need to look in your eyes

Through the storm and through the clouds
Bumps on the road and upside down now
I know it's hard, babe, to sleep at night
Don't you worry
'cause everything's gonna be alright, ai-ai-ai-aight
Be alright, ai-ai-ai-aight

Gue nyanyi juga buat ngeyakinin gue sendiri biar gak kebaperan kalo deket sama Asa.

Through the long nights
And the bright lights
Don't you worry
'cause everything's gonna be alright, ai-ai-ai-aight
Be alright, ai-ai-ai-aight

You know that I care for you
I'll always be there for you
I promise I will stay right here, yeah

I know that you want me too,
Baby we can make it through anything
'Cause everything's gonna be alright, ai-ai-ai-aight
Be alright, ai-ai-ai-aight

Through the sorrow, and the fights,
Don't you worry
'cause everything's gonna be alright, ai-ai-ai-aight
Be alright, ai-ai-ai-aight

Through the sorrow, and the fights,
Don't you worry
Everything's gonna be alright

"Thanks"

Gue membeku seketika.
Itu suara kak Thomas.

Temen Chat - A.B ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang