Rescue

57 10 0
                                    

Asa pov

Anna kok lama banget ya? Tinggal nemuin ketos gitu doang, selesai, balik lagi, lama banget. Gak tau ada yang kangen apa?

KRIIINNNGG

"Asa come in" dari pelajaran seni jam pertama, sampe bahasa inggris jam kelima belum balik. Bayangkan.

"Yes ma'am?" gue datengin bu wheni.

"Find Anna. I worry about her" kata bu Wheni.

"Yes ma'am. I'll find her" gue keluar dari kelas ditemenin bu wheni, bu wheni lurus, gue belok ke kamar mandi perempuan.

Banyak banget yang ngantri dan gue tanyain satu². Anna ada didalem gak? Berulang kali, tapi jawabannya tetep sama, engga.

Kebetulan ka Thomas lewat depan gue.
"Kak, kak" gue cegat.

"Ya? Lo temennya Anna kan? Anna mana?" tanya Thomas. Loh harusnya kan gue yang nanya. Kok jadi dia?

"Nah itu kak. Gue juga lagi cari dia. Katanya tadi dipanggil ketos dideket kamar mandi perempuan. Tapi pas gue cariin disana gaada"

"Ha? Lo masuk km perempuan?" tanya Thomas

"Ya engga. Gue tanyain satu-satu yang ada disana"

Dia ngangguk-ngangguk

"Ketosnya siapa sih?" tanya gue.

"Rere"

"Nah!" gue memekik.

"Apaan?" tanya Thomas

"Ruangan osis dimana?" tanya gue

"Gue tau sih. Buat apa?" tanya Thomas.

"Kali aja Anna dibawa kesitu"

"Yakali. Yaudah kesana yok" gue ngangguk dan ikutin Thomas sampe nemu ruangan. Disana ada 3 cewe lagi debat perkara apa gue gatau.

"Pokoknya kita berdua gak ikut re" kata 2 orang yang didepan Rere.

"Oke. Terserah. Kalian bisa pergi sekarang"

"Re!" panggil Thomas.

"Hey sayang. Ada apa?" gue bergidik ngeri mendengar perkataan Rere. Udah mantan mba inget. Mantan.

"Anna sama lo?" tanya Thomas to the point. Dan bisa gue liat, wajah rere mendadak kaget.

"Engga kok. Anna siapa?" tanya Rere.

"Anna, ituloh. Yang biasanya berangkat-pulang bareng gue" kata gue.

"Oh. Sorry gue kenal" gue berdecak.

Oh iya. Guekan bawa hp. Kenapa gak gue hubungin aja.

Gue telfon WAnya Anna.

Yang bunyi malah hp yang ada disakunya Rere. Wajah Rere ketakutan.
"Diangkat dong" kata Thomas.

"Eh iya. Bentar ya " Rere ngejauh dari thomas gue deketin thomas.

Gue kasi liat hp gue yang lagi nelfon Anna. Habis itu panggilan gue di reject.
Gu noleh ke Rere dia kayak ngomong sambil hpnya ditempelin kekuping. Tapi kok mati?.

"Kak, Rere punya hp ada ring nya gak?" gue tanya Thomas.

"Seinget gue sih engga".

"Itu hpnya Anna kali kak. Gue telfon sekali lagi ya" gue telfon sekali lagi. Dan hpnya bunyi lagi. Kentara kalo Rere bohong.

"Re sini!" panggil Thomas.

Dia reject panggilan gue lagi.
"Apa sayang?" tanya Rere

"Itu hp siapa?" tanya Thomas to the point.

"Hp akulah" kata Rere sombong.

"Baru lagi?" tanya Thomas ambil hpnya.

"Kok tambah jelek?"

"Kamu jahat ya ngatain hp aku jelek." kata Rere.

"Lah emang kok" jawab Thomas.

"Udah udah. Kak, Anna mana?." tanya gue

"TOLONG!!! PLEASE HELP!!!"

Tanpa ngomong lagi, tanpa lama lama lagi gue samperin pintu yang ada dipojokan.

"Heellp" ada isakan yang keluar dari dalam sana. Sialan Rere. Apa yang udah lo lakuin ke Anna?

"ANNA! ANNN LO DIDALEM?" tanya gue

"ACE HELP PLEASE" sialan pintunya dikunci

"Gue dateng. Gue dateng. Lo ngejauh dari pintu oke?"

Gue dobrak pintunya. Dan bener Anna didalem. Kakinya berdarah, tanganya diiket. Pipinya kena goresan terus wajahnya merah.

"Thanks" dia senyum lebar banget. Habis itu membelalak ketakutan. Gue noleh kebelakang rere dateng dengan pisau lipat.

Gue jalan mundur kearah Anna.

"Lo ngancurin semuannya bocah!"

"Semuanya. Dan sekarang karena lo! Thomas terpaksa gue bunuh!. Kalian berdua udah jadiin gue pembunuh. Gue bunuh sekalian lo berdua !" katanya sambil nyerang gue sama Anna.

Gue cuman bisa nutup mata.

Temen Chat - A.B ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang