Desc: andaikan naruto punyaku, akan ku buat sasunaru bersatu Dan punya banyak anak. #duak
Rated: T
Pair: sasunaru
=======happy reading========
Sudah seminggu berlalu semenjak touchan pulang ke rumah dari dinasnya. Dan sejak saat itu pula, aku sering mendapati touchan bersenandung riang saat mengerjakan apapun, baik itu pekerjaan rumah, maupun pekerjaan kantornya. Aku juga sering mendapatinya marah - marah, tapi pipinya merona merah saat menerima telepon dari seseorang. Seakan dia sedang menutupi rasa malunya dengan mengomel.
Bukan hanya itu, aku juga pernah menemukan bercak merah keunguan di leher touchan setiap kali ia pulang pagi hari karena lembur. Saat aku bertanya kenapa, wajah touchan merah padam, Dan dia langsung mengunci diri di kamar mandi. Biasanya, touchan akan keluar dari sana setelah lewat dari dua jam.
"Himawari! Sebenarnya ada apa dengan touchan? Sikapnya benar - benar aneh.." tanyaku pada adikku saat mendapati touchan yang pamit untuk pergi keluar karena ada urusan. Padahal, hari ini touchan libur kerja. "Aneh?" Himawari malah balik bertanya padaku.
"Iya aneh. Tiap malam dia teleponan dengan seseorang selama berjam - jam —dengan berbunga - bunga— sering lembur Dan sekarang touchan pergi keluar di hari liburnya! Biasanya kan touchan selalu menghabiskan hari liburnya di rumah.." jelasku dengan menggebu - gebu.
Himawari memutar bola matanya, "apanya yang aneh? Wajar saja kan, kalau kita merasa bahagia Dan ingin menghabiskan waktu libur dengan seseorang yang kita cintai?" Balas Himawari. Aku menatapnya bingung. "Maksudmu?" Tanyaku padanya. "Pikirkan saja sendiri, niichan no baka" dengan itu Himawari melenggang pergi.
Aku merengut, apa - apaan itu? Sejak kapan Himawari jadi suka menghina begitu? Benar - benar...
------------
"Eh, ku dengar akhir - akhir ini, uzumaki-sama sedang dekat dengan seseorang ya.." Aku langsung menolehkan kepalaku pada dua karyawati yang sedang berbincang itu. Saat ini Aku Dan Himawari baru saja mengunjungi touchan di kantornya. "Iya benar,,, katanya beliau sedang dekat dengan partner kerjanya dari perusahaan sebelah.." pembicaraan itu terus berlanjut sampai kedua sosok itu menghilang di tikungan koridor.
"Kau dengar itu Himawari? Katanya touchan sedang dekat dengan seseorang.." kataku sembari mengubek ransel sekolahku, mencari ponsel milikku. Ku lihat Himawari menganggukkan kepalanya. "Menurutmu, siapa orang itu?" Tanyaku. "Tentu saja pacar barunya, siapa lagi?" Balas himawari cuek.
Aku melotot. "Touchan punya pacar?" Tanyaku tak percaya. Himawari mengangguk lagi. "Iya, niichan pikir, apalagi alasan yang membuat touchan terlihat bahagia kalau bukan karena punya pacar baru?" Tanya himawari. Aku hanya menggeleng tak percaya sembari masih anteng mengubek tasku. Dimana ponsel milikku? Lalu Aku tersadar, kalau Aku meninggalkan benda persegi itu di ruang kerja touchan.
"Eng,, Himawari, Kau duluan saja. Aku mau kembali ke ruang touchan dulu mengambil ponselku yang tertinggal disana" kataku Dan langsung melesat keruang touchan tanpa menunggu balasan dari adikku.
Begitu sampai di depan ruang kerja touchan, tanpa basa - basi Dan tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Aku langsung membuka pintu ruangan itu lebar - lebar. "Touchan, ponselku terting—" Dan Aku langsung membeku di tempat dengan wajah merona merah bercampur pucat pasi melihat pemandangan di depan mataku. Astaga–
KAMU SEDANG MEMBACA
touchan dan kekasih barunya
Fiksi Penggemarku dengar akhir - akhir ini touchan sedang dekat dengan seseorang. kata himawari sih, itu kekasih baru touchan... dan katanya lagi, cepat atau lambat orang itu akan menjadi orangtua baruku, lihat saja, di jari manis touchan sudah melingkar sebuah ci...