Anak Baru

17 3 2
                                    

Pada tahun ajaran baru 2016/2017, adalah awal aku memasuki sekolah baru. Ya, aku sudah kelas X SMA,  dan sudah mulai memasuki tahap kekedewasaan dan mandiri. Sebelum memulainya  pelajaran disekolah baru ini, seluruh  siswa kelas X harus mengalami masa pengenalan lingkungan sekolah.  Sama denganku yg harus beradaptasi dengan sekolah baruku. Disaat aku ingin memasuki kelasku, aku sekelas lagi dengan teman SMPku salah satunya adalah sahabatku sejak TK,SD,SMP. Dia bernama Alifia Jensen, Nadya Kusuma Putri, Eva Mariana, dan Dinda Salsabila. Tak lama aku melihatnya, mereka melambai-lambaikan tangannya keudara sambil melihatku.

"Woi, liv sini sebangku sama gue" teriak fia sambil melambai-lambaikan tangannya.

"Iya, tunggu dulu" ucapku sambil berjalan menuju bangku yg diduduki fia. Baru saja dua langkah ingin ketempat fia duduk, ada laki-laki yg tak sengaja menabrakku hingga hampir terjatuh, untung aja tidak terjatuh karena lenganku ditahan oleh laki-laki itu.

"Eh, maaf ya gasengaja, gue buru-buru banget" ujarnya sembari membantuku untuk berdiri sempurna.

"Iya, gak pa-pa kok" ucapku sambil tersenyum.

Tak lama membantu olivia berdiri sempurna, Laki-laki itu meninggalkan olivia untuk mencari bangku untuk dia duduki. Tak lama aku sampai ditemapat tujuanku, para sahabatku ini mensorak - sorai.
"Kiwww, baru pertama masuk sekolah, udah ada yg nempel aja nih sama oliv" ledek dinda dengan melihat kesahabatnya yg lainnya.

"Tau nih, baru awal masuk aja ada laki-laki yg nempel ama oliv, kiw kiw" lanjut fia.
"Ih apaansi kalian, malu-maluin gue ajadeh, kenapa si bisa satu kelas lagi sama kalian padahal gue udah bosen ketemu kalian terus" ucapku dengan tangan yg melingkar didadaku.

"Yee, bilang aja kangen, gausa muna deh" jawab nadya dengan memutar bola matanya yg besar itu.

"Ah, serah lu lah" dengusku kesal.

                                      •••
Bel istirahat berbunyi. Semua siswa akan mengisi kantin sekolah. Tidak denganku dan para sahabatku. Ya, kami selalu membawa bekal kesekolah sejak kami TK. Disaat kami sedang menikmati bekal masing-masing, aku bertanya dengan fia.

"Fia, laki-laki yg gak sengaja nabrak gue tadi pagi namanya siapa?" tanyaku.

"Ohh, tadi. Dia namanya george alexander husain, kenapa? Suka ya?" ledek fia.

"Dih, enak aja kan gue cuman nanya, emang kalo sekedar nanya harus suka gitu?" dengusku dengan kesal.

"Ya, enggak jugasih, kan kali aja gitu lu suka. Soalnya kan dia laki-laki inceran kakak kelas liv" sambung nadya sambil melahap sehelai roti berisi selai kacang.

"Ya pasti enggaklah, malah menurut gue dia biasa-biasa aja gaada spesialnya sedikitpun" ucapku dengan santai sambil melahap satu sendok nasi dengan sayur.

"Yakali gitu suka wkwk" ledek nadya lagi.

"Ih guekan gak suka nyebelin banget sih, udah ah gue mau habisin makanannya soalnya bel masuk sebentar lagi" ucapku dengan kesal sambil melahap bekalku.

"Yaudah si, gausah sensian lagi makan juga" ucap eva sambil melahap bekalnya itu.

                                      •••
Pukul 15.30 waktu sudah menunjukkan para siswa/siswi sudah mengakhiri sekolah. Aku selalu pulang bersama fia. Rumah dia dengan rumahku hanya bersebalahan.

"Liv, ayuk cepetan gue mau buru-buru balik nih udah ditungguin doi" ucap fia sambil menarik-narik punggung tanganku untuk cepat-cepat.

"Aduh, geger banget sih jadi orang, kalo mau duluan aja gih, guemah santai aja jalannya." ucapku sambil melepas tanganku dari pegangannya.

Love Is EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang