Ketakutan Dan Mimpi

27 1 0
                                    

WARNING TYPO BERTEBARAN!!

Griselda Pov

Hari sudah beranjak malam dan seperti hari-hari sebelumnya para penduduk desa sudah menutup pintu rumah mereka dengan sangat rapat, tidak ada yang berani keluar rumah dikarnakan mereka takut akan sesuatu yang sampai sekarang masih mengganjal di fikiranku . sebenarnya seperti apa makhluk itu, apakah sangat seberbahaya itu sampai-sampai tidak ada satu orangpun yang mau keluar dan lebih banyak bersembunyi dibalik rumah mereka ?.

Tapi yang masih mengganjal di fikiranku itu ,kenapa harus dimalam hari. padalah dia masih punya keberuntungan untuk menyakiti penduduk desa tempat aku tinggal pada saat di siang hari, di saat semua penduduk mempunya banyak aktifitas yang tidak munggkin mereka tinggalkan hanya karna ketakutan yang tidak beralasan dan melantarkan anak mereka yang membutuhka makanan dan melangsungkan hidup mereka.

Aku kembali menghembuskan kembali hafas dan menatap kearah langit yang sudah gelap di karnakan hari sudah malam dan mungkin hanya aku saja orang yang berani membuka jendela pada malam hari, nekat memang. tapi sungguh aku sudah muak dengan semua peraturan dan ketakutan yang tidak beralasan dari pada warga desa .

Sekali lagi aku menghembuskan nafas dengan berat saat berniat untuk menutup jendela kamarku dan bergegas untuk tertidur ,baru saja aku ingin menutup pintu kamarku aku mendengar suara teriakan yang berasal dari luar kamarku dan sontak membuat aku kaget dan melihat sekeliling mencari asal suara itu .

Karena penasaran aku berniat untuk keluar dan melihat dimana asal suara itu berasal tapi baru saja aku ingin keluar aku melihat ayah dan ibu juga keluar dari kamar mereka dan aku melihat ayah keluar sambil membawa obor dan sebuah pedang ditanganya .

"kalian tunggu di sini, biar ayah saja yang keluar dan ingat jangan kemana-mana , mengerti ?" ayah berkata dengan sangat tegas menandakan perkataanya tidak boleh terbantahkan yang membuat aku dan ibuku hanya mengangukan kepala kami. ayah yang melihat itu merasa sangat puas dan langsung bergegas pergi keluar untuk mencari tahu apa yang terjadi.

Dari dalam rumah aku juga mendengar banyak orang seperti sedang berkumpul ,sepertinya bukan keluargaku saja yang mendengar teriakan itu, tapi semua warga desa juga mendengarnya dan mereka keluar dengan membawa obor dan juga berbagai macam benda tajam yang mereka punya.

Sebenarnya aku sangat penasaran dengan apa yang terjadi tapi aku tidak bisa pergi kemana-mana dikarnakan ada ibu yang harus aku jaga, walapun rasa penasaran itu sangat besar tapi harus aku tahan, karena ku tidak mungkin meninggalkan ibu sedirian di dalam rumah .

Aku duduk dengan pandangan cemas melihat kearah pintu yang tadi dilewati oleh ayah ketika dia pergi . tidak lama aku medengar seperti suara sesorang yang sedang bertarung dari luar dan itu sangat berisik sekali. Tiba-tiba aku seperti mesakan sesuatu terjadi padaku, nafasku terasa sesak tubuhku tiba-tiba seperti mersakan suatu sengatan, itu sangat aneh.

Dan sekarang yang ada di benakku adalah hanya ingin keluar dari rumah dan melihat apapun yang ada diluar sana. Sekuat tenaga aku mencoba untuk mengahalu perasaan itu dengan sesekali menggelengkan kepala tapi entah kenapa perasan ingin keluar itu semakin lama semakin kuat dan yang terjadi selanjutnya aku memutuskan untuk keluar melihat apa yang terjadi walaupun ibuku tidak mengijinkan aku. tapi tidak aku hiraukan karena rasa penasaran ini sangat besar sehingga aku nekat.

Baru saja aku membuka pintu rumah aku merasaka seseorang langsung menarik tanganku dengan paksa tapi saat aku melihat orang itu ternyata ayahku sediri yang sedang memasang wajah paniknya. dia melihatku dengan tatapan yang tajam saat tau aku pergi keluar dari rumah.

"masuk kedalam Grisel !!" kata ayahku setengah berterik.

"tapi ayah...."

"masuk !!" perintah ayah tidak terbantahkan membuat aku sedikit bergetar ketakutan karena baru pertama kali ayah membentakku dan memandangku dengan tatapan yang seperti itu. aku kembali melihat kearah depan dan tiba-tiba tubuhku di guncang oleh ayah yang membuatku tersadah dan langsung masuk ke dalam rumah.

GRISELDA (The Man Behind The Mask)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang