PROLOGUE :

20 3 0
                                    

            And there isn't a good chance come twice for. Ketiga kalinya - maka kalian akan menemukan apa yang disebut dengan penyesalan.
Wanita itu hanya tahu beberapa dari sekian prosa yang dibuat oleh pengarang terkenal favoritnya. Ia hanya tahu satu hal: we are living for death.

            Kali ini beberapa dari sekian kesempatan pria itu datang dan menemuinya. Ia menunggu sembari membaca buku fantasy - romancenya.

            Seseorang menepuk bahunya lalu wanita itu menoleh dan melihat pria yang ia tunggu telah ada di belakangnya, "Kesempatan ketiga aku dan sekarang aku akan melepaskan semuanya."

            "Maksud kamu?"

            Pria itu mendengus dan memunculkan sedikit senyumannya, "Aku menyerah demi kamu," Pria itu pergi dari hadapannya tanpa menoleh sedikitpun ke belakang.

            "Aku bukan pelindung kamu lagi dan karena kamu sudah dewasa juga bisa berpikir jadi pikirkanlah semuanya. Semuanya."

            "Aku hanya ingin cerita kita berakhir sempurna dan hanya itu yang aku inginkan sekarang dan selamanya," Wanita itu tersenyum mendengar perkataan yang dapat ia keluarkan dari bibirnya. Perkataan yang dahulu dapat dan hanya dapat dikatakan oleh saudaranya.

            "Kita tidak akan pernah bahagia seperti akhir cerita yang sering kamu baca, karena semuanya hanya fiksi dan tidak nyata."

            Wanita itu mendengus, "Kata siapa akhir cerita penulis aku ini bahagia?"

            "Mereka dan semua tokoh yang ada di dalamnya nyata menurut aku karena ya mereka sangat nyata di pikiran aku,"

            "dan penulis favorit aku ini bermain dengan pikiran tokoh yang ia buat - khayalan yang seperti nyata."

            Pria itu menatapnya dari atas hingga bawah karena ia sangat ingat wanita ini dulu - setiap incinya, "Aku keluar dari pikiran kamu, karena tidak ada cerita fiksi khayalan di hidup aku."

••

PLUIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang