Prolog

552 57 22
                                    

Daun mapel berwarna merah kekuningan jatuh tepat di keningku. Aku mengambilnya, lalu tersenyum kecut. Aku teringat oleh kejadian tiga tahun yang lalu. Hari itu sudah menjadi kenangan. Layaknya buku yang terbakar oleh api, dan perlahan menjadi abu.

Aku mulai merindukan senyuman hangatnya. Masa putih abu - abu yang sulit dilupakan. Tak terasa, sekarang aku sudah beranjak menjadi seorang mahasiswi di Adelaide.

"Perandaian kalo kamu jadi bumi, maka aku bakalan jadi atmosfernya. Karena aku bakalan melindungimu dari sakitnya serangan meteor dan komet." Kata - kata itu masih terngiang di benakku.

*****

Musim gugur saat itu, adalah musim gugur terakhirmu.

Musim gugur manis bercampur pahit yang tidak akan terlupakan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 23, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Musim Gugur TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang