-5-

77 3 0
                                    

Our Honey Moon

Allen POV

Aku memandang sosok pria yang ku cintai sedang sibuk di dapurnya. Aku menghampirinya dan memberikan kejutan kecil dengan memeluknya dari belakang.I

"Apa yang sedang dilakukan suamiku hmm?" ia berbalik dan balas memelukku

"Hai sayang, aku sedang membuat waffle untuk sarapanmu, tunggulah di bangku favoritmu dan aku akan segera menyusul"

Mungkin kalian bingung dimana kami berada sekarang, seharusnya kami ada di rumah sakit. Seharusnya memang begitu, tapi kami sepakat untuk menikmati hari hari bulan madu kami di tempat kami bertemu. 

Flash back

Setelah upacara pernikahan kami dipersilahkan untuk tinggal dalam satu kamar kembali akan tetapi kami harus tidur di ranjang yang terpisah karena alat alat medis yang harus menunjang tubuh kami. Jujur aku sangat tidak suka situasi seperti ini, apa gunanya menikah apabila aku tidak bisa merasakan pelukan hangat suamiku. Malam pertama kami hanya bisa mengobrol dan bergandengan tangan, beruntung jarak tempat tidur kami masih dapat kami jangkau.

"Seandainya kita bisa bulan madu" Kataku

"Kau menginginkannya?"

"Tentu saja, menyebalkan sekali menjalani malam pertama dengan suamiku hanya dengan bergandengan tangan" kataku yang membuat tawa kami meledak

"Maafkan aku" katanya

"Tidak, sama sekali bukan salahmu"

"Bagaimana kalau kita berbulan madu besok?" usulnya

"Maksudmu?" tanyaku kebingungan

"Tidak usah jauh jauh, ke tempat kita pertama kali bertemu saja" 

"Cafe?"

"Tentu saja, di sana aku punya kamar pribadi, dan aku bisa mengosongkan cafe untuk kita" katanya.

"Aku mau!" kataku semangat

"Baiklah tidurlah, aku akan urus semuanya dan ku pastikan besok kita akan keluar dari rumah sakit ini untuk menikmati bulan madu kita"

Flash back off

Dan benar saja hari ini kami diperbolehkan keluar dari rumah sakit, walaupun hanya satu hari. Keluargaku bahkan mendukung kami dengan mengantar kami ke cafe, entah apa yang dia katakan pada ayahku pagi tadi. Yang pasti aku sangat bahagia.....

"Waffle mu datang, mau topping apa?"

"Cokelat dan almond saja"

"Baik, pesanan datang" Dia datang dengan nampan yang berisi dua porsi waffle dan juga cokelat panas dan menyajikannya di depanku.

"Terima kasih suamiku" kataku

Kami duduk berdampingan di meja yang sama saat kami bertemu di tempat ini, dan makan bersama layaknya remaja yang dimabuk asmara, saling menyuapi dan bercanda. 

"Enak tidak?"

"Enak sekali, aku merindukan kue kue buatanmu"

"Kau senang?" tanyanya lagi

"tidak tapi sangaaatt senang" kataku lagi. 

"Dasar"

 aku menyandarkan tubuhku pada tubuhnya dan mendengarkan suara degup jantungnya yang menenangkan. Sementara ia memainkan helai helai rambutku.

"Hei, aku penasaran, bagaimana caramu meminta pada dokter dan juga ayahku untuk mengijinkan kita keluar dari rumah sakit satu hari penuh?"

"Kau mau tau saja, itu rahasia, Auchh" Aku sebal sekali dengan kata Rahasianya sehingga ku tarik saja pipinya yang sudah kurus itu

DominoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang