[Short Story Collection] Special for Valentine

1.1 Love in Prague (jk.lty)

Based on Story Play-With-Fire

Memang benar kata Rose dan Jaehyun, Karluv Most saat senja benar-benar mengagumkan dan salah satu momen romantis di Kota ini, pikir Jennie yang saat ini sedang berjalan menyusuri Karluv Most atau Charles Bridge, salah satu tempat romantis di Praha, ibukota republik Ceko.

Senyuman itu tak pernah pudar di bibirnya saat ini. Jika dipikir-pikir, Karluv Most hanya jembatan batu tua dengan patung yang berderet di sisi kiri dan kanannya. Tapi pemandangan matahari senja yang membuat warna jingga jatuh di atas Sungai Vlata benar-benar membuatnya begitu romantis. 

Jennie terlihat menghela nafas berat saat sadar banyak sekali pasangan yang tengah berpegangan tangannya untuk menghabisan waktunya di tanggal 13 Februari alias sehari sebelum Valentine ini. Seketika Jennie jadi ingat Taeyong dan David. Dia menyesal telah pergi ke Praha tanpa mengatakan apapun pada keduanya. Mungkin memang Jennie yang terlalu egois. Tapi jika bilang pada Taeyong itu sama saja Jennie bukan sedang menenangkan hatinya dan menjernihkan pikirannya. Ya, nyatanya setelah Jennie kembali dari Paris, tidak semudah itu bagi keduanya untuk bersatu seperti dahulu. Jennie harus menghadapi keluarga Taeyong yang masih belum menerimanya pasca perceraiannya dengan Myungsoo, belum lagi sifat posesif Taeyong kadangkali mencekik Jennie. Membuat Jennie merasa seperti barang, bukan orang yang dikasihi Lee Taeyong. Padahal menurut Jennie salah satu agar hubungan baik itu saling mempercayai satu sama lain.

Jennie, saatnya untuk melupakan masalahmu, baru setelah ini kau bisa berpikir jernih memikirkan lamaran Taeyong, Pikir Jennie dalam hati sambil meyakinkan dirinya. Wanita beranak satu itu terlihat mengarahkan kamera smartphone-nya pada sungai Vlata yang kali ini terlihat begitu indah di bawah matahari Sore. Baru saja Jennie akan meng-upload-nya di snapchat miliknya, video call di Line dari kekasihnya itu membuat jantungnya hampir saja copot karena terkejut. Tak hanya itu, smartphone yang sedang dirinya pegang itu hampir saja jatuh.

Mati. Bagaimana ini? Taeyong pasti tahu aku pergi ke Praha tanpa mengatakan apapun, panik Jennie dalam hati. Dia terlihat menghela nafas berat. Kemanapun kau melarikan diri, Taeyong pasti akan menemukanmu, kecuali kau membuang smartphone-mu di bandara Incheon, pikir Jennie. Pada akhirnya Jennie memilih mengangkat video call itu via free call. Ya, walau Taeyong tahu aku pergi ke Praha, dia bisa menuduhku meninggalkannya dan berkencan dengan bule ber-ras Kaukasian jika dia tahu aku jalan-jalan di Karluv Most sehari sebelum valentine.

" Hai.." Sapa Jennie terdengar seriang mungkin mencoba menutupi bahwa kali ini gadis itu sedang gugup takut Taeyong marah padanya.

" Hai?" Tanyanya memastikan dengan nada suara dinginnya.

" Hanya hai?" Tanyanya sekali lagi.

" Memangnya kau tak berniat untuk mengatakan sesuatu?" Tanya Taeyong membuat Jennie meringis. Gadis itu terdiam tak berani menjawab. Kadang dirinya merasa tak bebas menjalin hubungan dengan lelaki bermarga Lee itu. Apapun yang dirinya lakukan pasti Taeyong tahu. Terkadang Jennie sendiri merasa tercekik karena hal itu.Ugh, menyebalkan sekali menjalin hubungan dengan lelaki bermarga Lee itu. Semuanya dia tahu. Sampai-sampai kadang Jennie sendiri merasa tercekik. Dan selain karena masalahnya dengan keluarga Lee pasca perceraiannya dengan Myungsoo, Taeyong yang begitu posesif menjadi alasan mengapa Jennie belum mengiyakan lamaran Taeyong beberapa minggu lalu. Ya, Jennie ragu dirinya akan bahagia jika Taeyong .

" Kau meninggalkanku lagi Jen. Kau selalu seperti itu." Ujarnya terdengar terluka membuat Jennie yang tadinya kesal terlihat menundukkan kepalanya menyesal. Dia jadi berpikir mungkin bukan Taeyong yang mengekangnya, tapi dirinya-lah yang selalu seenaknya.

" Maaf." Sesal Jennie namun hanya terdengar helaan nafas berat dari sebrang sana.

" Apakah aku dan David tak berarti bagimu, Jen?" Tanyanya pelan namun terasa menusuk hati Jennie.