1.3 Love in Prague (jk.lty)

565 73 18
                                    

Setelah menitipkan David pada Naeun dan Joonmyeon, Taeyong dan Jennie mulai melakukan kencan valentine mereka di Praha. Padahal biasanya Jennie berhenti bertingkah kekanakkan jika David tidak ada. Tapi kali ini gadis itu malah merengek-rengek meminta untuk naik paddle boat di sungai Vlata. Kata Jennie sih romantis karena dari sana mereka bisa melihat pemandangan kota Praha dari sungai. Tapi entah kenapa Taeyong jadi agak sedikit curiga dengan tingkah dan curiga jangan-jangan Jennie malah hamil. Tapi seingat Taeyong dia selalu menggunakan pengaman jika bermain bersama wanita itu.

" Lihat deh, Yong. Sudah kubilang. Menyenangkan kan?" Tanya Jennie yang kala itu menggoes paddle boat sambil mengarahkan kamera smartphone-nya pada pemandangan bangunan-bangunan tua Kota Prague. Dari tempat mereka berada, keduanya dapat melihat Charles Bridge yang terlihat menawan di atas Sungai Vlata. Menurut Jennie mengendarai paddle boat di sungai Vlata tidak jauh romantisnya dengan menaiki gondola di Venice kok.

" Jen, kau tidak telat datang bulan, kan?" Bukannya menjawab pertanyaan Jennie, Taeyong malah menanyakan Jennie hal yang sedari tadi mengusik pikirannya itu sehingga gadis bermarga Kim itu megalihkan pandangannya pada Lee Taeyong dengan dahi yang terlihat mengernyit.

" Kau aneh. Aku jadi berpikir kau hamil." Ujar Taeyong mengklarifikasi pertanyaan karena Jennie terlihat tidak mengerti. Kali ini gadis itu malah terlihat mendengus sebal.

" Tidak kok." Beritahu Jennie. Taeyong terlihat menghembuskan nafas kecewa. Tapi Jennie tak terlihat mempermasalahkan hal itu.

" Yong..." Panggil Jennie

" Hmm." Balas Taeyong sambil menggoes paddle boat-nya dan memandangi charles bridge yang berada di depan matanya.

" Selfie yuk." Ajaknya. Taeyong malah terlihat malas dan ogah-ogahan. Lelaki itu memang tidak suka yang namanya selfie atau mengambil foto dirinya sendiri. Padahal menurut Jennie Taeyong sangat tampan di foto. 

" Kau itu jadi aneh deh semenjak jadi MC di acara kecantikan itu dan bertemu artis-artis. Jadi suka ber-selfie ria." Ujar Taeyong. Lelaki itu terlihat melirik Jennie sejenak yang kali itu terlihat cemberut. Pada akhirnya Taeyong pun mengalah.

" Ya sudah. Ayo selfie. Kau jelek tahu jika sedang cemberut seperti itu." Goda Taeyong sambil tersenyum kecil.

" Jelek menurutmu tetap kau ajak menikah, kan?" Balas Jennie lalu menjulurkan lidahnya membuat Taeyong mengacak-ngacak puncak kepala Jennie. Jika seperti ini mereka seperti anak SMA sedang berpacaran saja. Mungkin memang saat kita jatuh cinta, kita melupakan berapa usia kita.

" Katanya mau selfie, aku sudah siap-siap nih." Ujar Taeyong.

" Bentar." Ujar Jennie. Detik berikutnya Jennie terlihat mengarahkan kamera depannya pada muka mereka berdua. Namun tepat saat Jennie menekan tombol fotonya, Taeyong mencium pipi Jennie membuat gadis itu terkejut. Sedangkan Taeyong tertawa kecil melihat ekspresi Jennie sebelum akhirnya dia merebut smartphone wanita itu.

" Begini bagus kan fotonya? Hahaha." Goda Taeyong sambil melihat selfie mereka dengan posisi Taeyong sedang mencium pipi gadis itu.

" Bagusnya aku crop saja fotomu, Yong. Atau aku edit fotomu pakai foto T.O.P." Balas Jennie membuat Taeyong mendengus sebal.

***

" Taeyongie...." Panggil Jennie sambil mengarahkan kamera handphone-nya ke wajah Taeyong saat mereka berada di salah satu taman yang terdapat di Kota Prague. Namun Taeyong hanya tersenyum kecil pada Jennie yang sedaritadi mengarahkan kamera tersebut ke wajahnya.

" Coba arahkan kameranya ke sebelah sana." Perintah Taeyong sambil menunjuk salah satu sudut taman. Jennie pun menuruti perintah Taeyong. 

Gadis itu terlihat membulatkan matanya dan tak dapat menahan senyumnya saat menangkap makan romantis dengan pemandangan Kota Prague di layar smartphone miliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis itu terlihat membulatkan matanya dan tak dapat menahan senyumnya saat menangkap makan romantis dengan pemandangan Kota Prague di layar smartphone miliknya. Taeyong memang sangat pintar sekali caranya memperlakukan wanita dari dulu. Dan itu salah satu point yang membuat Jennie selalu meleleh. Tanpa menunggu respon dari wanita yang dicintainya itu, Taeyong terlihat menarik pinggang Jennie ke dalam pelukannya dan membisikkan sesuatu di telinga wanita itu, " Happy valentine day, sayang." Ujarnya membuatJennie balas memeluk Taeyong secara tiba-tiba.

" Kau curang. Selalu curi start. Aku tuh selalu bingung hadiah apa yang harus aku berikan. Tapi kau selalu memberikan sesuatu padaku." Rajuk Jennie membuat Taeyong hanya tertawa kecil sebelum akhirnya mencium puncak kepala Jennie pelan.

" Asalkan kau ada di sisiku, Nini. Itu sudah cukup bagiku." Ujar Taeyong lembut.

" Jangan kabur lagi. Jangan pergilagi." Pintanya. Jennie terlihat berjinjit dan mengecup bibir Taeyong singkat.

" Never, Mr Lee." Ujar Jennie sambil tersenyum cerah.

" Ayo kita makan dulu." Ajak Taeyong sambil berjalan ke tempat yang sudah Taeyong persiapkan. Jennie terlihat memandangi Kota Prague yang terlihat indah dari sana. Dari tempatnya duduk, Jennie dapat melihat pemandangan St Vitus Cathedral dari atas. Oh, semoga suatu saat aku bisa menikah di St Vitus Cathedral atau Tyn Church, pikir Jennie.

" Wine?" Tawar Taeyong sedangkan Jennie hanya menganggukan kepalanya. Taeyong terlihat menuangkan wine ke gelas Jennie, berbeda dengan Jennie yang tengah mencari sesuatu di clutch-nya.

" Mencari apa sih?" Tanya Taeyong penasaran, Jennie terlihat tersenyum sambil mengeluarkan kotak kecil berwarna hitam yang dibalut pita putih itu tanpa menjawab pertanyaan Taeyong.

" Kau berniat memberiku kado valentine?" Tanya Taeyong membuat Jennie menganggukkan kepalanya semangat.

" Padahal kau tak usah repot-repot, Ni." Ujarnya

" Kau pasti suka kok. Suka sekali mungkin?" Ujar Jennie agak sedikit ragu sambil menyerahkan kotak tersebut pada Taeyong. Taeyong terlihat mengambilnya sambil memandangi Jennie yang kali itu menggigit bibir bawahnya sambil memandang Taeyong gugup.

Taeyong terkekeh pelan, " Apa ada yang aneh dengan hadiahnya?" Tanyanya, namun dengan cepat Jennie menggelengkan kepalanya.

" Buka sekarang?" Tanya Taeyong

" Iya, suasananya sedang romantis. Jadi bagus." Jawab Jennie sambil terkikik pelan. Taeyong pun membuka kado dari Jennie tersebut. Di dalamnya hanya terdapat sebuah polaroid photo. Tapi bukan foto biasa karena Taeyong terlihat tak dapat menahan senyumnya saat melihatnya.

Yes, I would love to marry you, Mr. Lee

Begitulah tulisan yang Jennie pegang di foto yang Taeyong yakini diambil kemarin melalui polaroid milik Naeun.

" Kau bertanya apakah aku mau menikahimu. Aku...."

Belum sempat Jennie menyelesaikan kalimatnya tersebut, Lee Taeyong malah menarik tangan Jennie dan mendaratkan ciumannya di bibir wanita itu. Jennie terlihat memejamkan matanya. Ciuman itu hanya kecupan biasa, namun Taeyong ingin membiarkan bibirnya bersentuhan dengan bibir wanita itu lebih lama.

" Thanks Jen." Ucapnya pelan sambil melepaskan ciuman itu.

" Aku sangat suka hadiahnya." Lanjutnya membuat Jennie terseyum.

" Apakah kau akan menikahiku di Prague seperti yang kau katakan tadi?" Canda Jennie

" Aku bisa melakukan apapun, Jennie. Kau mau kita menikah minggu ini?" Balas Taeyong membuat Jennie memutar bola matanya sebal.

" Jangan gila. Nanti orangtuamu atau orangtuaku bisa terkejut sekali." Ujar Jennie membuat Taeyong tertawa kecil sambil mengusap puncak kepala Jennie.

" Yang penting kan kau sudah mau menikahiku. Rasanya kalo mati pun, aku bisa mati tenang." Canda Taeyong membuat Jennie menatap Taeyong kesal dan memukul bahu lelaki itu pelan.

" Ishh. Kau itu kalo bicara ya. Ya sudah deh a...."

Perkataan Jennie terputus karena Taeyong malah membungkam mulutnya dengan ciumannya itu.

" Jangan pernah menarik kata-katamu, Lee Jennie." Ucapnya usai melepaskan ciumannya itu, sedangkan Jennie hanya tersenyum saat Taeyong memanggilnya Lee Jennie.

=== Fin ====


Wkwkwk fin.
Semoga gak kecewa ya sama endingnya hehe.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 12, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[Short Story Collection] Special for ValentineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang