Ketika perlakuan istimewa aku dapatkan, hatiku lumer .
Meski di sisi lain hatiku menguatkan tekat agar tetap kokoh dan tak goyah sedikit pun. Sambil berkata "kenapa kau sebahagia ini? Bisa jadi dia memang punya sifat seperti itu. Dan kau sama dengan yang lain. Sama sekali tidak istimewa "
Senyumku memudar.
Aku tak ingin hanyut dalam pradugaku sendiri.
Menduga-duga apa yang ada dibalik semua perbuatan istimewamu padaku.
Aku tau kau punya pujaan hati, yang menemani langkahmu melewati medan tersulit dalam hidupmu.
Dia yang selalu membuatmu ingin pulang.
Dia yang membuatmu menjaga hati.
Dia yang selalu tak tergantikan di hatimu.
Lantas mengapa kau sebegitu mengistimewakan diriku?
Dan kau hempas segala pradugaku begitu saja.
Aku tau. Tidak seharusnya aku beranggapan seperti itu.
Ini salah telah menjatuhkan hatiku padamu.
Kau tak pernah benar-benar menerimanya.
Kau hanya menangkap dan kau letakkan secara perlahan .
Mungkin aku telah salah arti.
Ya. Aku benar-benar keliru dalam memahamimu.
