Chapter 3

21 6 0
                                    

Nama Namja itu Jaemin, ia berjalan menghampiri orang yang memanggilnya tadi.
"Yakk!! Pabo-ya.. ini hari pertama masuk sekolah tapi kau sudah berani terlambat"omelnya kepada temanya yang bernama Jaemin itu
"Hehe.. sudah kubilang maaf, tapi setidaknya aku tidak sendirian.." kata jaemin
"Maksudmu?" Tanya temannya dengan menyiritkan dahinya.

Aku melanjutkan langkahku menuju tempat yang sudah disiapkan Jimin, beberapa detik aku duduk seseorang menujukkan jari telunjuknya kearah ku.

Deg

Jantungku berdegup, Namja itu tersenyum saat mata kami saling menatap.
"Aku bersamanya" katanya tiba-tiba, semua orang melihat kearahku
"Eh??" Aku terkejut saat dia menunjukku dan kebingungan seperti orang bodoh...

FlashBack END..

Pada saat itulah aku mengenalnya dan jatuh cinta kepadanya, bukankah menurut kalian itu terlalu cepat?Aku pun sempat berfikir seperti itu.. tapi aku selalu mengingat seseorang pernah mengatakan 'cinta itu buta'..

"Sohyun-ssi"

"Sohyun-ah.."

Aku mendengar seseorang memanggil namaku beberapa kali

"Sohyun-ah!!"

Dan lagi..Sekarang suara itu semakin kencang dan..

-

"Sohyun-ssi!!!!"

"Hah!!" Aku terkejut dan terbangun dari mimpiku saat seseorang memanggil namaku dengan suara yang kencang, aku melihat ke sekeliling ku semua orang memandangku dan tertawa setelah aku terbangun dari mimpi

Pada saat itu juga aku melihat guru Kim berada di sampingku dengan sebuah tongkat rotan di tangannya, ia menepuk-nepuk rotan itu ditangan kirinya membuatku ketakutan dan gemetar.

.

"Yaa.. bisakah kau lebih cepat lagi, kau itu sangat lambat" seru guru Kim

"Nee"kataku ngos-ngosan dan berlari lagi mengitari ruang olahraga, seperti yang kalian duga aku sedang dihukum oleh guru Kim karna tertidur di kelas

2 putaran...

4 putaran...

6 putaran...

Dan seterusnya sampai 100 putaran..

.

Aku berjalan sempoyongan dikoridor sekolah, wajaku memerah rambutku basah karena keringat. Sesampainya di kelas aku bergegas menuju tempatku, buku ku jadikan bantal Jimin berada di sampingku mengipasi ku sembari mengomel.. tapi aku tidak mendengarkannya, aku terlalu lelah untuk mendengarkan celotehannya.

"Sohyun-ah" Hyunjin menghampiriku dan menarukan sekotak jus dingin di mejaku, seketika aku terbangun dan mengambil jus itu dan meminumnya

Jimin dan Hyunjin mengaga melihatku meminum jus itu dalam sekejap. Aku mengelap mulutku dengan tanganku, dan menaruh kembali kotak jus yang kosong di tempatnya semula

"Woah Daebak" Hyunjin kagum dia memberikanku dua jempol sekaligus, aku tersenyum dan bangga pada diriku sedangkan Jimin dia menggelengkan kepalanya.

"Woahh hyunie-ya, kau sangat keren berlari mengitari ruang olahraga tanpa istirahat..Wah daebak" Jaemin tiba-tiba muncul menepuk tangannya kagum denganku, dan melihatku dengan tatapan sedikit kurang percaya

"Kau benar" Jimin setuju dengan ucapan Jaemin
"Sepertinya kau berbakat di bidang lari dibanding bola" lanjut Jimin yang langsung mendapat anggukan dari Jaemin dan Hyunjin

Love SoundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang