Sidang Tegang Membosankan

39 4 0
                                    

Setelah membuat gaduh tempat parkir tadi, akhirnya aku, Juna, dan ketiga temannya ini melangkahkan kaki menuju kelas. Saat melewati koridor kelas XI, terdengar pekikan-pekikan histeris dari beberapa siswi karena melihat aku, bukan, maksudku King Squad -the most wanted- sekolah mereka yang sedang tebar pesona.

King Squad adalah nama geng milik Juna dan kawan-kawannya, yang diketuai oleh Juna sendiri. Entah apa gunanya mereka membentuk geng ini, tapi aku rasa itu karena mengingat persahabatan mereka yang cukup dekat, maka terbentuklah geng alay yang beranggotakan empat orang gila ini.

Banyak mata yang iri saat melihatku berjalan diiringi oleh cogan-cogan sekolah tapi aku sudah kebal dengan tatapan-tatapan mematikan yang mereka berikan. Haters just gonna hate.

Aku bersyukur karena bukan hanya haters yang berada di hidupku, untung saja masih ada lovers. Sesekali aku membalas sapaan dari beberapa siswa yang mengenalku, tak lupa mereka juga menyapa Juna yang berjalan di sebelahku. Dan tahukah kalian? Juna membalas sapaan itu dengan tersenyum, apa lagi saat disapa oleh dedek-dedek gemes Juna mengeluarkan senyum termanis yang ia punya. Ish, pacar macam apa dia?

Kalau Juna berjalan di sisiku, berbeda dengan ketiga temannya, mereka berjalan di belakangku dan Juna. Seperti prajurit yang mengawal Raja dan Ratunya. Mereka bertiga -Fano, Gilang, Arkan- juga tengah sibuk menebar pesona ketampanan sana sini. Mari, akan kuperkenalkan kalian dengan teman-teman Juna yang ganjen.

Yang di kanan itu namanya Fano. Cowok berponi acak-acakan hingga jatuh menutupi dahinya itu sedang mengedipkan matanya ke salah satu siswi yang sedang mengobrol dengan siswi lain di depan kelas.

Rasanya aku ingin mecolok mata Fano yang genit itu. Dan dapat kulihat siswi yang diberi kaedipan mata oleh Fano tadi pipinya bersemu merah. Dasar cowok kurang belaian kalo anak orang baper gimana?

Fano ini teman Juna sedari mereka masih bocah, masih ingusan, teman main gundu bareng, sampai teman ngambil mangga punya tetangga bareng. Pokoknya mereka temanan dari masih kecil, gitu sih yang aku tahu dari Juna.

Walaupun ganjen, Fano ini tipe cowok setia. Iya, setia digantungin. Fano  naksir sahabatku, Nola. Tapi Nola masih adem ayem gitu, padahal Fano ngebet sama Nola udah lama.

Lanjut, kalo yang di tengah itu namanya Gilang. Fansnya banyak, wajar sih, orang dia ganteng. Tapi ya gitu, playboy, stok gebetannya banyak. Kadang aku gak ngerti sama target-target Gilang. Kok mereka mau sih? Aku juga sering berpesan pada Gilang, jangan main-main sama perasaan cewek, cewek itu mudah rapuh tapi tetap saja hanya ditanggapi Gilang dengan candaan garingnya.

Aku juga bingung, Gilang gampang banget ganti cewek, dia pikir dia lagi ganti baju? Kalau sudah asem diganti lagi sama yang baru ducuci.

Oh ya, Gilang ini lumayan disegani oleh warga sekolah karena kakeknya adalah pemilik sekolah. Hmm, pantes aja Juna gak di drop out dari sekolah walaupun sudah sering keluar masuk kandang singa (baca : ruang BK). Jadi ini toh gunanya Gilang.

Oke, sudahi dulu pengenalan dengan curut playboy itu. Sekarang beralih ke cowok yang di kiri itu. Yap, namanya Arkan. Aku rasa di dalam geng ini, hanya Arkan cowok tampan yang waras. Wajah Arkan hampir mirip dengan Gilang. Mereka bukan kakak-adik, tapi sepupu. Iya, Arkan juga cucu pemilik sekolah.

Aku terharu, walaupun di tubuh Arkan dan Gilang mengalir darah yang sama dari kakeknya, untung saja sikap mereka berbeda. Kalau Gilang slengean, Arkan ini lebih mengarah ke kalem.

Ketika aku melihat Arkan rasanya menjadi adem biarpun matahari terasa terik sekalipun. Lihat saja saat dia menggulung lengan seragam kemejanya hingga ke siku lalu memasukkan kedua tangannya ke saku celana. Sangat berkharisma, apalagi saat tersenyum, ketampanannya menjadi meningkat. Siapapun pasti terpana kalau melihat seorang Arkan sedang tersenyum, membuat hati adem, aman, tentram.

[KSS 1] Karena Dia ArjunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang