1: Awal

27 3 6
                                    

Dengan tergesa Vandio atau lebih tepatnya Dio,turun dari tangga menuju meja makan,memulai sarapan yang sudah dihidangkan sang bunda.

"Dio sayang pelan-pelan makanya nanti tersedak" melihat sang anak makan dengan tergesa-gesa membuat ia sedikit was-was jangan sampai anaknya tersedak makana nya sendiri,katakanlah ia orang tua yang posesive tapi emang begitu kenyataan nya sebab Dio adalah anak satu-satunya atau lebih tepat anak tunggal,orang tua mana yang tidak posesive tapi Dio tidak mempermasalakanya emang nyatanya begitu ia suka di manja,ia sayang orang tua nya melebihi dirinya sendiri.

"Bunda nggak ngerti sih jadi aku,coba bunda di posisi aku,aku hampir terlambat pasti nanti aku dihukum guru yahh walaupun sering sih,tapi tetep aja mau di taro mana muka Dio yang ganteng ini kalo sampe di hukum" mulai cerewetnya keluar,begitulah Dio penuh dengan kecerewetan,sang bunda melihnya hanya menggeleng tak habis pikir mengapa anaknya laki-laki ini begitu cerewet melebihi dirinya, mungkin sifatnaya ini sama seperti ayah nya mengingat betapa cerewetnya suami nya itu jika mendengar Dio sakit walau hanya demam biasa.

Kreetttt......

"Dahh bunda Dio pergi dulu,assallamualaikum bunda" teriak Dio yang tiba-tiba sudah berada di luar rumah.

"Waalaikumsallam Hati-hati  Dio" balas bunda.

Diperjalanan Vandio membawa mobionya dengan kecepatan di atas rata-rata tidak peduli jalanan licin sebab hujan deras mengguyur kota ini subuh tadi.

Crosss,,,Brumm....

"Brengsek woii keluar lo taik seragam gue basah nih woi" teriak seorang perempuan yang terkena cipratan genangan air disampingnya disebabkan mobil yang dikendarai Vandio.

Citt....

Mendengar ada yang meneriaki nya Dio pun keluar dari mobilnya tak sadar ada korban akan kebut-kebutanya.

"Lo lagi...arghh...lo kalo gak bisa bawa mobil mending gak usah,gaya aja belagu lo,dasar loh yah tanggung jawab gak lo" teriak gadis itu di depan Dio, sedangkan Dio menyeringai melihat gadis yang cukup dikenalinya ini merasa kesal.

"Ayokk..." ajak Vandio dan menarik tangan gadis itu.

"Eh..ehh...eh mau kemana" bingung?yahh siapa yang tidak bingung tiba-tiba di tarik padahal tadi ia sedang marah-marah.

"KUA" jawab Dio dengan wajah polosnya.

"Goblok,kenapa ke KUA begok gak ada kaitanya,lo arghhh.." fustasi, tak habis pikir mengapa lelaki di depanya ini begitu bego dan menyebalkan menurutnya.

"Adalah kan kata lo tadi gue kudu tanggung jawab yah gue nikahin nahh kata bunda gue kalo mau nikah yah ke KUA gimana sih"

"Lo bego atau pura-pura bego sih ,lo harus tau lo orang terbego yang gue temuin di dunia ini" kesal gadis itu sambil menunjuk-nunjuk muka Dio.

"Emang kok emang gue ganteng makasih yah" Balas Dio gaje denga cengiran tanpa dosa nya.

"Lo waras gak sih" bingung gadis itu sekalian menahan amarahnya yang kapan saja siap meledak.

"Waras kok waras banget malah,sayang lo dehh muahh"  jawab Dio dan mempergakan mulut seperti mencium.

"Gila cowok gila lo" dengan kesal gadis itu pergi dan menghentakan kaki nya kesal dan tak menyadari Dio yang dibealakang sedang tertawa dengan puasnya.

"Ya allah maapkan Dio yang nakal ini" dengan mengadahkan tangan Dio seolah-olah berdoa dan berlari menuju mobilnya dan segera ke sekolah.

Sesapainya di sekolah,benar pikiranya bahwa gerbang sudah ditutup yang artinya ia sudah terlamabt

Tin..Tin..Tin...

"Pak ayolah pak saya tadi ada masalah di jalan bapak gak kasian liat nihh baju saya bauk lumpur tau pak" mohon seseoranh gadis di gerbang menatap dengan wajah memohon kepada satpam di depan nya.

Tin..tin..tin...

"Mingginr dong cogan mau lewat nih" teriak Dio yang menyembulkan kepala nya keluar jendela mobil nya.merasa diacuhkan Dio pun keluar dari mobil dan melihat gadis yang terkena cipratan air mobilnya  'tadi' , seringai jahil pun muncul di wajahnya.

"Eh ada yayang aku" ucap Dio sedikit manja dengan cengiran yang melihatnya pasti akan terpesona kecuali gadis di depanya ini.

"Yayang yayang pala lu" balas gadis itu sinis.

"Alahh sok gengsi Rin a
ngaku aja lu suka kan sama gue" PD Dio.

"Najis"

"Alashh sok-sok an najis ntar nangis gue tinggal,'Dio sayang pliss jangan tinggalin aku'" ejek Dio dengan suara yang di mirip-miripkan seperti Arin yah gadis itu namanya adalah Arin,atau lengkap nya Shakila Arina Keandra 'temen' cewek,sebenranya  belum bisa di bilang temen karna mereka dekat hanya karana Dio yang sering menjahilinya ,Arin yang penampilanya sedikit feminim sedikit tomboy itu sekelas dengan Dio bahkan mereka duduk di meja yang sama.

"Muka lo ke taik mual gue liatnya" teriak Arin kesal.

"Ah lo mual?udah berapa bulan sayang?anak siapa persaan aku gak pernah ena-ena kamu,wahh kamu selingkuh yahh dari aku,uhh sedih nya aku" ucap Dio dengan cerewetnya dengan gaya di lebay-lebay kan bermaksud mengejek.

"Makan tuh ena-ena" kesal Arin dengan muka yang merah menahan amarah.

"Udahh berapa bulan sayang?" usil Dio sambil mengedipkan sebelah matanya, mengulang pertanyaan sebelumnya,puas melihat wajah Arin yang marah.

"Hamil taik lu"

"Ih Arin jorok yah Mainnya taik"

"Au ah ngambek gue sama lo"

"Elahhh ngambek bilang-bilang" ejek Dio melihat muka Arin yang cemberut.

"Yahh ngambek beneran hahahah" gelak tawa Dio terdengar,pak satpam yang melihat nya pun hanya menggeleng tak habis pikir dengan dua orang siswa di depanya ini.

"Yaudah masuk sana pusing saya lihat kalian,rumah tangga di bawa-bawa kesekolah anak muda jaman sekarang emang ckck" ucap pak satpam panjang sambil membuka gerbang.

"Iya nih pak, istri saya lagi ngidam ribut sama saya" usil Dio dan melihat muka Arin yang merah anatara malu dan marah entalah Dio tidak tahu.

"Istri-istri ogahh gue jadi istri lu taikk" kesal Arin meninju pergelangan tangan Dio dan berlari menuju toilet untuk mengganti pakainya sebelum masuk kedalam kelas.

"Sudahhh kamu masuk sana pusing saya liat muka kamu" ucap pak satpam menunjuk muka Dio sedangkan Dio hanya nyengir dan berlalu masuk kedalam mobilnya tapi sebelum sepenuh nya masuk gerbang Dio memberhentikan mobil nya di samping pak satpam.

"Ouh iya pak lupa, cuma mau bilang gini, kata bunda saya kalo pusing minum obat pak nanti sakit kan repot gak ada yang jaga gerbang hahah" ucap Dio dan langsung menggas mobilnya masuk kedalam parkiran dengan tawa yang belum mereda. Sedangkan pak satpam yang ingin membalas perkataan Dio mengurungkan niatanya tak habis pikir dengan siswa itu yang begitu cerewet melebihi perempuan.

********

Dwilestari_25

Yeayyy akhirnya update part1 maaf yahh kalau ada kata yang baku atau kurang berkenan ini hanya untuk hiburan biar bacanya jangan terlalu serius kalau serius kan entar matanya gak kedip kalau gak kedip ntar matanya minus kalau minus kan berabe ntar gk bisa baca lagi ,gitu sih kata Dio hahah😂

Ouh iya hargain aku dong kakak" kasih vote sama coment nya terutama coment aku gk bisa tau apa kesalahn aku saat nulis ini kalau kalian enggak kasih coment oke😘

Salam Dio cogan😘😍🙎

Chatty BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang