Sebuah pintu kayu berdecit mengeluarkan suara, tanda bahwa pintu yang bertuliskan angka 10 itu terbuka. Seseorang yang membukanya dari dalam kemudian keluar dan segera mengunci pintu itu dari luar. Sambil memasukkan kunci ke sakunya dan siap berjalan pergi, manik crimson miliknya sempat melirik sebuah pintu bertuliskan angka 5 yang tak jauh darinya. Menghela nafasnya pelan, ia berjalan pergi dari tempat itu.
Derap langkah kakinya terdengar di lorong yang minim pencahayaan itu, ia berhenti di depan lift yang pintunya masih tertutup. Tatapannya beralih pada jendela besar dekat lift yang tertutup gorden, ia membuka gorden itu dan mengikatnya. Dari jendela ia bisa melihat bulan yang sedang bersinar terang di malam yang gelap ini.
Sinar bulan mulai menyinari masuk lewat jendela yang hanya terbuat dari kusen aluminium dan kaca bersih itu, Pria bersurai perak itupun melihat lurus kea rah bulan itu tanpa mengedip sekalipun. Seolah-olah bulan itu telah menghipnotis dirinya untuk menatap terus ke arahnya. Sebuah senyuman kecil menghiasi mukanya yang terbilang manis itu.
"Sudah.... Berapa bulan ya semenjak hari itu?" gumamnya pelan
Gintama milik Sorachi Hideaki
Warning: OOC, Yaoi, EYD yang masih salah, Typo, AU, Modern life, Teacher!Hijikata, Student!Gintoki
Wokeh, tanpa banyak mbacot lagi... Selamat membaca!! ^^
.
.
.
Seorang pemuda tengah berlari dengan tergesa-gesa, pemuda itu terus mengucapkan kata "maaf" pada setiap orang yang ditabraknya. Mengambil ponsel di saku kemejanya, kemudian berlari semakin cepat. Melewati jalan besar, kerumunan manusia, toko parfait yang sempat menggoda imannya (?) dan ia akhirnya masuk ke gang-gang kecil dengan maksud agar dia segera sampai di tempat yang ia ingin tuju.
Gintoki's POV
AAHHH!! SIAL! SIALLL!! BAKAL TELAAATTT!!! Gawat banget, sumpah!! Mana bentar lagi jam tujuh!! Kalo pintu gerbang sampe ditutup, gimana!! AAAAKKHH!!! Oh. Ada readers ya? Maaf, lupa ngenalin diri. Kenalin, namaku Sakata Gintoki. Aku bersekolah di salah satu SMA yang biasa-biasa aja. Dan asal kalian tau aja, sekarang ini DIRIKU DALAM KONDISI GAWAT, BRUH!!!
Kenapa? Pertanyaan yang bagus. Kalo hari ini aku benar-benar telat dan gerbang sudah ditutup, wali kelasku akan mengomeliku habis-habisan. Yah, kalo diomelin guru sih sebenernya biasa aja, cuman... bayangin aja kalo orang yang selama ini kamu idolain setengah mati membenci kamu. NGERI, WOI. Oh iya, kalo kalian juga nanya kenapa aku telat alasannya cuman satu.
Begadang.
Paham? Yang cowok pasti paham lah. Yang cewek hmm.. mungkin paham juga lah. Ya mau gimana? Kuota tinggal kuota malem, kalo gak dipake ntar sayang. Yaudah, daripada angus mending dipake kan? Besok-besok kalo mau beli kuota mendingan yang kagak ada paket malemnya dah, ah. Nyebelin, bikin repot orang aja!
BRUKK!!
GUBRAK!!!
Akhh! Acigala pake kasus nabrak orang!! Makin lama dah ini!! Mending langsung pergi aja deh!! Tapi jangan dah, ntar malah jadi buronan lagi (yakali)
"A-aduh... maaf ya! Aku sedang tergesa-gesa dan..." ucapku sambil membungkukkan badannya meminta permohonan maaf
"..... Sakata?"
Badanku seketika merinding, suara ini. Suara yang nge-bass ini....aku mengangkat mukaku untuk menatap orang yang baru saja kutabrak hingga terjatuh tadi. Kutatap mukanya. Muka yang keren itu... pupil navy yang selalu menatap tajam dan serius..... Dan yang paling penting.... Rambut dengan poni V alay itu!?!! Jangan-jangan!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Nice Memory
FanfictionAku adalah murid biasa, tapi hidupku berubah setelah aku masuk SMA. alasannya? ada orang yang kusukai di sana, aku mencintainya. sangat mencintainya. di saat janji itu sudah mantap, ada saja yang ingin menghalangi ya? "Aku akan selalu menunggumu, da...