Part 2

582 55 16
                                    

Drrrt!! Drrrt!!!

Gintoki mengulurkan tangannya untuk mengambil ponsel yang berada di dekatnya, untuk sesaat ia melihat sebentar ke layar ponselnya. Manik crimsonnya yang ngantuk sedikit disipitkan mencoba untuk membaca tulisan yang tertera di ponselnya itu.

"Halo? "

"Konbanwa, Danna. Ini aku, Sougo –desaa" jawab suara di seberang sana

"Ah, ada apa Okita-kun? Kenapa kau mengganggu tidurku?"

"Maaf, Danna. Tapi, aku hanya mengingatkanmu, malam ini adalah malam kepulangannya,"

"........ oh, aku tau itu,"

"Kalau begitu, sampai ketemu di sana ya, Danna. Kondou-san sudah memesankan taksi untukmu, taksinya sudah menunggu di depan apartemen."

"Ya, ya, aku paham."

Setelah obrolan Gintoki dan Sougo berakhir, Gintoki berjalan menuju kamar mandi untuk segera bersiap-siap pergi. Setelah ia selesai membersihkan dirinya, Gintoki sibuk memilih baju yang akan ia kenakan malam ini. Dan akhirnya, ia memilih sweater berwarna putih dengan sedikit corak biru di ujung lengan dan bajunya, dan juga, ia menggunakan celana bahan berwarna hitam.

Melihat ke cermin sebentar, senyumnya sedikit mengembang. Entah ia tersenyum karena melihat penampilannya, atau hal lain. Gintoki berjalan ke pintu depan, saat ia membuka pintu kayu tersebut, pintu itu mengeluarkan suara decitan yang cukup keras.

'Dasar pintu jelek.' rutuknya pelan dalam hati

Setelah mengunci pintu apartemennya, Gintoki berjalan masuk ke dalam lift yang tak jauh dari kamar apartemennya dan menuju lantai bawah. Setelah keluar dari lift, ia langsung mencari taksi yang dimaksud Sougo.

"Umm, maaf.. apa anda Sakata-san?" tanya seorang laki-laki paruh baya yang mengenakan kacamata hitam

"Iya." jawab Gintoki singkat

"Kalau begitu silahkan masuk, Sakata-san,"

Tanpa bertele-tele, Gintoki langsung masuk ke dalam taksi dan duduk di kursi penumpang. Setelah Gintoki masuk, si pengemudi juga ikut masuk ke dalam taksi dan mulai mengendarai taksinya.

Di perjalanan, Gintoki melihat banyak lampu yang menyala di gedung-gedung ataupun toko. Padahal sudah malam, tapi terlihat seperti siang karena banyaknya lampu yang menyala. Taksi yang dinaiki Gintoki sempat berhenti karena lampu merah, saat itulah Gintoki melihat sebuah toko yang ramai.

"Kenapa toko itu ramai sekali, apa kau tau Hasegawa-san?" tanya Gintoki ke pengemudi taksi yang bernama Hasegawa Taizo itu

"Eh? Kau tau namaku?"

"Aku melihat papan namamu."

"Oh iya, maafkan aku Sakata-san. Tadi kau bertanya apa?"

Gintoki menghela nafasnya "Kenapa toko itu ramai sekali?" ulangnya lagi sambil menunjuk dari dalam taksi

Hasegawa menengok ke toko yang dimaksud Gintoki kemudian terkekeh pelan "Oh, toko itu. Kau tidak tau ya Sakata-san?"

"Kalau aku tau, kenapa aku bertanya padamu?"

"Toko itu sedang menggelar suatu acara yang diadakan untuk sepasang kekasih, mereka akan diberikan beberapa tes untuk para pasangan itu. Seperti, mengetahui selera pasangannya, apa yang dibenci pasangannya, dan lain-lain semacamnya. Hadiah untuk pasangan yang menang adalah liburan ke Paris selama satu minggu." ucap Hasegawa panjang kali lebar

Nice MemoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang