Kedua

50 4 0
                                    

"Masuk aja guys anggap rumah gue" Rizka mempersilahkan mereka masuk kedalam rumahnya.

"Yaiyalah emang rumah lo onyet" ucap Ria seraya mendudukkan dirinya disofa.

"Mau minum apa? Segala jenis air ada disini"

"Apa aja emang?" tanya Meiling penasaran.

"Air mineral,air dispenser,air mateng,air hangat,air dingin,air putih. Hayo mau yang mana?"

"Jitak gih Dep" celetuk Bianca.

"Bahaya,kita lagi dirumah dia. Bisa-bisa dibegal emaknya gue"

"Cepetan mau minum apa wahai para curut?"

"Gue es jeruk aja deh,adakan?" tanya Meiling sambil melepaskan sandangan tasnya.

"Ada,yang lain?"

"Samain aja semua" jawab Ria.

Beberapa menit kemudian Rizka kembali sambil membawa nampan.

"Yeeee,makasi sayang!" ucap Deva dan segera meneguk habis es jeruknya.

"Haus apa laper dep? Gelasnya kayak mau ikutan ditelen" celetuk Meiling.

"Dua-duanya sih hehe"

"Kalian mau makan apa? Biar gue sama Bian kesupermarket beliin" tanya Rizka pada teman-temannya.

"Apa aja deh,yang penting halal dan enak" jawab Ria yang disambung Deva "Gue lagi kepengen lolipoooop!"

"Ampun dah,badan besar kelakuan kayak bocah" ledek Meiling membuat mereka tertawa.

"Lagian ga ada lolipop disupermarket,adanya noh jauh di plaza" jelas Rizka.

"Hmmm gitu ya,yaudah deh!" raut kecewa dapat terlihat jelas diwajah Deva.

Bianca dan Rizka pun berjalan menuju supermarket yang tidak terlalu jauh.

"Lo mau makan apa Bi?" tanya Rizka sesampainya disupermarket.

"Terserah deh ka,gue ikut kalian aja"

Rizka sibuk berbelanja makanan,sedangkan Bianca berjalan dibagian rak parfum seraya mengamatinya satu per satu. Saat Bianca melangkah,ia tak sengaja menabrak lelaki berkacamata yang sedang membawa beberapa bungkus cokelat. Lelaki itu terjatuh dan cokelat yang ia bawa berserakan dilantai.

"Y-ya ampun...ma-maaf banget ya,sumpah gue ga sengaja" Bianca membantunya berdiri dan mengumpulkan cokelat yang berserakan tadi.

"Makanya jalan pake mata dong,percuma matanya udah empat!"

'Perasaan gue dimana-mana jalan pake kaki. Pake bilangin gue mata empat lagi,ga ada kaca dirumah pak?"-batin Bianca.

"Ya-yaudah gue salah gue minta maaf"

"Ga segampang itu. Lo harus kasih id line lo,gue bakalan minta pertanggungjawaban karena udah buat gue lecet" ucap lelaki itu tegas seraya mengeluarkan hp-nya dari saku dan menyodorkannya ke Bianca.

"Haha lecet udah kayak barang antik aja lo,lebay banget sih!"

"Lo pilih ngasih id line lo atau ngebayarin semua cokelat yang udah lo jatuhin ini?"

'Mampus dah,itu cokelat banyak amat,uang jajan gue mana cukup ngebayarin itu semua'-batin Bianca lagi.

"Udah cepetan banyakan mikir" lelaki itu membuyarkan pikiran Bianca. Bianca pun dengan kesal mengambil hp yang disodorkannya lalu menambahkan kontak dirinya sendiri di aplikasi Line milik pria itu.

"Nah gitu,dong! Ok,sampai ketemu lagi ya,gue buru-buru soalnya" ucap lelaki yang tak diketahui Bianca siapa namanya.

"Males banget ketemu sama lo lagi" gumam Bianca pelan.

"Ngomong sama siapa lo tadi Bi? Teman lo ya?" tanya Rizka yang sudah kembali dan ingin membayar kekasir.

"Teman? Bukan! Gue ga sengaja nabrak dia,gue udah minta maaf eh dia malah marah-marah terus minta id line gue lagi" jelas Bianca.

"Lo sih,pake acara nabrak segala. Tapi kok dia malah minta id line? Demen dia kali sama lo"

"Iiiihh,ga banget ka. Dia minta id line alasannya mau minta tanggung jawab karena udah bikin dia lecet. Padahal ga ada lecet sama sekali"

"Modus ituu..palingan biar bisa deket sama lo,terus lo kasih gitu?"

"Deket ketek lo. Ya gue kasih aja,daripada gue harus ngebayarin semua cokelat yang dia beli. Gampang,entar gue block,kelar dah"

"Hahahahaha parah banget lo Bi. Biarin aja kali lumayan ada temen chat"

"Kalo itu mah temen chat gue udah banyak kok"

"Siapa aja emang?"

"Line Today,Line Event,Line Indonesia. Ada satu lagi nih temen chat yang paling gue sayang,OA-nya Taylor Swift"

"Hahahahaha geblek lu emang" Rizka tak mampu menahan tawanya membuat si mbak kasir meliriknya tajam.

"Bangke lo ka,buat malu aja" celetuk Bianca sesudah mereka keluar dari supermarket.

"Lo lagian lucu goblok! Chat masa'an sama OA semua"

"Hahaha,mendingan sama OA chat-an,ga buat baper trus ga nyakitin lagi" Bianca terkekeh.

"Kejonesan terparah yang pernah gue dengar" kata Rizka dan ia kembali tertawa sekuatnya membuat Bianca membungkam mulutnya.

The Last TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang