BHS (2)

36 1 0
                                    

Setibanya di parkiran bukannya adit yang vei temui melainkan siswa yang tadi siang ia omeli karna merokok dihalaman belakang sekolah tengah berdiri di depan cap mobilnya sambil merokok dan sebelah tangannya dimasukkan kedalam saku celana. Lelaki itu menatap vei penuh kekesalan  yang tergambar jelas diwajahnya.
Vei yang tak merasa memiliki urusan dengan lelaki itu pun berjalan tanpa memperdulikan lelaki itu. Melihat asap rokok yang beterbangan membuat vei spontan menutup hidungnya dengan telapak tangannya karna ia tak suka dengan asap rokok, melihat vei yang risih dengan asap rokoknya membuat lelaki itu makin gencar untuk mengganggu vei , ia menghembuskan asap rokoknya kearah vei sehingga vei merasakan sedikit sesak didadanya dan memegang dadanya

"Lo kenapa neng?? Tenang sedikit nyicip asap rokok engga bakal buat lo mati kali" ucap lelaki itu memandang aneh melihat tingkah vei . Yang ditanya hanya diam saja karna dadanya terasa semakin sesak jadi ia tak ingin berdebat pada keadaan ini."kalau orang nanya itu dijawab kali jangan didiemin ,lo engga bisukan??" Dijawab dengan gelengan oleh vei sambil merogoh saku almamaternya mencari sesuatu tapi sayang benda yang dicari tak dapat ditemukannya

"Tttthholonggg guee" lirih vei karna dadanya semakin sesak

"Hahaha lo kenapa sih ? Lagi ngebadut ya ?? Sayangnya garing tuh"

"Ssssseesek tttholongg gue"

"Apa sesek?? Hahaha enak ngga ?? Itu engga sebanding dengan apa yang gue sama temen temen gue alamin hari ini,gara-gara lo dan teman teman lo kami semua di skors " caci nya sambil menghidupkan kembali satu batang rokok yang baru saja dikeluarkannya dari saku celananya

"Thhapi gue cuma negakin peraturan yang ada"

"Karna lo dan teman teman lo sok suci sekarang rasain aja akibat dari perbuatan lo , sekarang gue peringatin jangan pernah ikut campur uruan gue ,urus aja diri lo sendiri" ucapnya sambil meninggalkan vei yang semakin pucat karna sesak nya semakin terasa saat lelaki itu kembali menghembuskan asap rokoknya kearah vei , "thhholong gue" ucap lalu jatuh pingsan karna tak sanggup lagi manahan sesak didadanya .

Mendengar bunyi benda jatuh lelaki itu pun berbalik dan matanya terbelalak saat melihat vei tergeletak beberapa langkah dari tempatnya berdiri, dengam langkah panjang didekatinya vei dan dibaliknya tubuh vei. Wajah pucat pasi vei membuatnya sedikit kelagapan dan merasa bersalah karna ini merupakan ulahnya , walaupun nakal tapi ia juga masih memiliki hati , dengan sigap diangkatnya tubuh vei dan dibaringkannya tubuh vei di dalam mobilnya lalu melajukannya ke rumah sakit terdekat .

☘️☘️☘️
Perlahan lahan vei membuka matanya ia sedikit menyeringit karna merasakan nyeri di kepala dan dadanya , lalu dirasakannya ada sesuatu di hidungnya yang ia yakini adalah selamg oksigen dan ruangan yang dia tempati sekarang adalah ruang perawatan rumah sakit, bukan kenapa dia bisa berada disinilah pertanyaanya melainkan siapakah yang membawanya kemari . "Engga mungkin banget dia yang bawa gue kesini ,tapi tadi cuma ada dia doang yang disana , ah mungkin ada siswa atau salah satu dari teman gue yang bawa gue kesini" batin vei memikirkan siapa orang baik yang membawa nya ketempat ini.

Didepan ruang perawatan
Seorang lelaki tengah melihat kedalam ruang perawatan melalui kaca kecil yang ada dipintu ruangan itu ,sebenarnya tadi ia ingin masuk hanya saja saat melihat gadis itu mulai membuka matanya ia mengurungkan niatnya bukan karna dia takut untuk masuk kedalam hanya saja ia tak ingin membuat gadis yang terbaring didalam sana semakin drop karenanya makanya ia hanya mengawasinya dalam diam dari balik pintu ruang perawatan saja. Setelah cukup lama berdiam diri akhirnya ia berinisiatif memberi tahu suster bahwa gadis itu telah sadarkan diri agar segera diperiksa keadaannya .

My badboy My brotherWhere stories live. Discover now