Assalamualaikum ukhtifillah,
Aku belum cerita ya kalau aku ini mahasiswi prodi sendratasik, kalian tau sendratasik? Iyap, seni drama tari dan musik. Dimana? Adalah pokoknya salah satu universitas di indonesia wkwk gausah disebut ya. Aku masih bisa dibilang semester awal jadi ya terkesan masih polos" gatau apa" gitu deh, dan disini aku pengin cerita aja sama kalian readers. Kalau ada yang baca alhamdulillah kalau gak ada yaa tolong sih baca aja ya soalnya kasihan bhaaks maksa*Jadi gini kalian tau kan seni tari? Salah satu yang harus di kuasai pula di prodi ini. Awalnya kupikir ah mungkin hanya menari" biasa saja dan masih bisa menjadi diri sendiri. Tapi kalian tau tidak setelah semakin kesini pertahananku untuk tetap berjilbab mulai mengarah ke hampir ambruk, karena ya kalian tau juga bukan kalau menjadi penari tu harus profesional? Kalau saat tampil harus menyesuaikan penampilan kostum yang sesuai ya harus di ikuti bahkan untuk melepas jilbab sekalipun. Itu kata temanku, kata ayuk tingkat dan kata ibuk penari profesional yang maaf aku lupa namanya *ugh. Hal ini benar" menjadi beban fikiranku sampai sekarang, dan aku takut benar. Karena aku juga tau bahwa menutup aurat bukan sekedar anjuran melainkan sebuah kewajiban dari sang Kholik.
Jika menari menuntut keprofesionalan apa hatus aku melanggar perintah Tuhanku?
Kadang aku berfikir apa aku salah mengambil prodi? Tapi menjadi guru seni itu harapan orangtua ku, ah ya aku ambil fkip ya bukan seni murni.Oke kembali ke harapan orangtua ku, beliau bilang kalau kamu mengambil jurusan ini kamu mempunyai banyak peluang disini mengingat di daerah dusun kita sangat jarang guru seni bahkan tidak ada sama sekali. Jadi orangtua ku berfikir mengambil jurusan juga harus memikirkan bagaimana kedepannya nanti.
Itu bukan berarti aku dipaksa sih memang aku juga iya iya saja asal tidak ada mata kuliah angka saja aku bahagia *pemikirankuwaktuitu.Tapi sekarang? Fikiranku terasa penuh, dan kepenuhan itu hanya diisi satu masalah yakni haruskah aku melepas jilbab?
Oh ya Gusti. Aku tau memang Allah tidak akan menguji hambanya melebihi batas mampu, ini hanya aku yang kurang berfikir, memikirkan jalan keluar untuk mengatasi hal ini, yaitu berkreasi tapi tetap mempertahankan untuk menutup aurat. Adakah diantara kalian yang pernah atau bahkan sedang sepertiku teman?Aku ingin mendapat dukungan dari siapapun disekitarku, tapi semua serasa buntu. Bahkan teman"ku malah tidak apa" jika nantinya mereka diharuskan melepas jilbab.
Ugh susah sekali diposisi ini penat mikirkannya.Sebenarnya salah siapa ini? Tak mungkin aku menyalahkan orang lain karena aku merasa letak salahnya ada pada diriku sendiri yang belum mampu menjaga keistiqamahan. Dan aku sadar sepenuhnya dengan kata orang yang "berhijrah itu mudah, yang susah istiqamah" apalagi tidak ada motivasi dari pihak terdekat manapun, termasuk kamu! *eh
Tolong dibantu ya tolong yang mempunyai masukan.
Kalau " mampu membakar semangatku lagi. Oke see you next time yang udah mau baca walaupun kepaksa.
lafyu wassalamualaikum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijrah(?)
SpiritualBukan seorang penulis jadi pikir-pikir lagi kalau mau mencoba baca sebelum moodmu benar-benar hancur akibat tulisan yang ntah tulisan macam apa ini, hanya ingin bercerita mengenai hidupku. Jika tidak tertarik pergilah. Aku tak apa, Ewwwh lebay_-