1. Awal Mula

44.3K 2.1K 75
                                    

Republish. Don't forget to vote.
Part lengkap dan Revisi ada di Karyakarsa TRNNDHT

The End are always
The begining for The New Chapter

Rainy POV

Amsterdam, Netherlands, Beberapa tahun silam

Aku mematut diriku di depan cermin dan menertawakannya sendiri, oh kasihan sekali kamu yang ada di dalam cermin, kamu tampak sangat berantakan dan patah hati.

Aku tersenyum miris mendapati nasibku, setelah beberapa bulan yang lalu kekasihku mengkhianatiku. Ah bukan, dia bukan hanya kekasih, dia sahabatku, dia satu-satunya hal yang membuat aku membenci hidupku saat ini.

Ketika hari larut di bulan ke dua tahun lalu, dia mengatakan dia menginginkanku untuk menjadi miliknya, seutuhnya miliknya dengan menikah denganku, berjanji susah senang bersama. Aku telah lama menyerahkan seluruh hidupku untuknya, lama sebelum ia mengatakan menginginkanku. Bodoh sekali diriku, yang saat itu menyerahkan semuanya. Namun aku tetap menerimanya pada bulan ke dua tahun lalu.

Aku sangat bahagia tentunya, mengerjakan skripsi dengan waktu yang sangat singkat demi menjadi wanita cerdas seperti yang ia inginkan, oh salahkan saja pada niatku yang selalu membawanya dalam setiap niat yang ada.

Hingga bulan ke sembilan tahun lalu, kesibukkan yang memaksaku menjauhinya, mempersiapkan segala urusan tentang pernikahan aku dan dia, segalanya sempurna menurutku. Bahkan pagi itu, hari ke sembilan bulan yang sama, aku sudah tampil sangat sempurna memejamkan mataku mendapati sambungan dari keluarganya bahwa ia tidak ada di dalam kamarnya, bahwa hatiku sudah mulai goyah namun mencoba bertahan, gunjingan orang yang mulai ku dengar ketika mengetahui pengantin pria tidak ada, bahwa pria yang mengatakan menginginkanku untuk seumur hidupnya itu menghilang, pria yang selalu mengatakan mencintaiku itu tiada, pria yang selalu merindukanku itu mengkhianatiku, dan pria yang selalu memelukku itu meninggalkanku.

Aku mengatakan pada diriku sendiri untuk kuat, untuk menunggunya hingga pagi pun terlewati dan beberapa sahabatnya datang padaku, menanyakan keberadaan pria yang telah menghilang itu. Aku tau mereka panik, menyembunyikan sesuatu dariku, bahkan ketika mereka mengatakan hal yang sebenarnya yang aku yakin tamparan saja tidak akan mengurangi kekecewaanku pada mereka.

Berderai air mata aku berjalan menuju Ayah dan mengatakan semuanya, sejak saat aku mengatakan itu aku benar-benar siap untuk tidak menepati janjiku untuk selalu bersamanya dalam suka dan duka.

Aku berlari menuju kamar dimana sekelompok pria berkata tentang kemungkinan pria yang mengkhianatiku berada, masih memakai kebayak dengan lengkap dan hati kecilku siap memaafkannya jika hal yang terjadi tidak seburuk yang aku duga.

Aku tersenyum getir mendapati tubuhnya dalam balutan selimut putih tebal bersama seorang wanita dalam pelukannya, aku tidak bisa menangis, aku hanya menatap miris, 'lihat! Itu pria yang akan menjadi suamimu? Beruntung kamu melihatnya sekarang!' Desas desus mereka di belakangku tidak juga membangunkan dua orang yang dengan sangat nyaman saling berpelukan, jantungku seakan di ambil paksa setiap aku mendekati kasur dimana mereka berada.

Aku sengaja membuka selimut putih tebal itu dengan paksa, menariknya untuk memastikan apa yang aku pikirkan itu salah.

Ah lagi-lagi, aku tersenyum miris melihat mereka. Aku tidak perduli atas apa yang orang di belakangku lihat, aku malu? Sangat! Bahkan aku membiarkan pria-pria di belakangkau melihat wanita di dalam pelukan mantan calon suamiku telanjang. Aku menatap mereka, memperhatikan mereka, posisi mereka.

Bukankah pria itu bilang bahwa hanya aku satu-satunya wanitanya? Bukankah hanya aku yang tidur dalam pelukannya? Bukankah pelukannya hanya aku yang memilikinya? Bukankah tubuh itu yang selalu mendekapku? Aku kembali tersenyum miris mengingat semua, dan melihat bahwa semua yang ada padanya bukan hanya milikku.

EX's (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang