4. Bertemu Kembali

15K 1.5K 52
                                    

Hai... kalian bisa melanjutkan baca seluruh karya aku di KaryaKarsa (Trnndht) jangan lupa follow dan dukung aku ya...


How strange it is, that after all that we are strangers again.

- Lang Leav

Keesokan harinya, dimana Rainy terbangun dengan mata sembab yang seharusnya tidak pernah terulang kembali nyatanya pagi ini masih dengan alasan yang sama, menangisi pria yang sama bahkan memikirkan diri sendiri yang terlihat sengsara. Walau pada akhirnya, Rainy teringat bahwa dia termasuk beruntung karena hanya seperti itu ia merasa sakit hati, harusnya Rainy sudah bangkit dari keterpurukannya beberapa tahun lalu, atau harusnya semua itu tidak akan terjadi.

Angannya berkecamuk untuk memperebutkan bahagianya, namun Rain tetap tidak tahu harus dengan cara apa ia bahagia, jika nyatanya pria yang mengkhianatinya jauh lebih bahagia. Padahal, dulu dia selalu berdo'a agar dia hidup jauh lebih bahagia dari pria dan wanita itu. Tapi kenyataannya? Rainy merasa dirinya teronggok di pinggiran sampah bersama memori tidak penting mereka. Setidak penting itukah dirinya untuk orang lain? Untuk pria itu? Hingga dengan mudah pria itu mengkhianatinya.

Rainy melangkah menuju kamar mandi, menyiram tubuhnya dengan air dingin dan berharap bahwa kesedihannya hilang bersama peluh yang tersiram air. Rainy tidak pernah berharap untuk bahagia selama-lamanya seperti apa yang selalu di ucapkan oleh Disney di setiap ceritanya, Rain hanya ingin ia memiliki kenangan bahagia yang membuatnya memaafkan, dan kenangan sedih yang bisa hilang bersama waktu. Cukup itu yang ia butuhkan, perasaan flexible yang mampu ia tentukan. Untuk membenci atau menyukai seseorang, namun perasaannya seakan berkhianat juga, tidak pernah bisa Rainy atur sesuai keinginannya.

Ketika semua berkata "coba Rain, carilah pengganti" Rain berusaha namun hatinya kembali berkhianat ketika perasaan yang ia inginkan muncul tidak pernah muncul, ketika perasaan yang di harapkan tidak muncul, ternyata muncul. Dan, Rain tau kini ia sedang di permainkan oleh hatinya yang sudah di miliki oleh seorang Arsen entah sejak kapan.

Rain mematut dirinya di depan kaca, dulu ia sangat bangga dengan tubuh di hadapannya ketika pria itu mengatakan 'your body is my wonderland' namun tetap saja pria itu menikmati tubuh wanita lain. Air mata kembali menetes, Rain masih ingat betul bagaimana semua runtuh di depan kakinya ketika melihat orang yang paling ia cintai memeluk tubuh wanita lain tanpa sehelai benang pun, di susul ayahnya yang berada di belakang Rain dan beberapa orang lainnya. Rain patah hati, ia kecewa, dan ia malu.

Lama Rain sengaja pergi dari kehidupan semua orang, menjaga jarak dari mereka hanya karena tidak ingin pertanyaan itu muncul kembali, Rain pergi melanjutkan mimpinya, mencoba merajut masa depannya. Dan, ketika ia kembali semua itu sirna ketika pria itu masih dengan senyuman dan kelembutan yang sama, bersama putra kecilnya yang mendadak merebut hati Rainy.

Rain bersiap dengan pakaian casualnya, berencana untuk menyibukkan dirinya dengan menjadi bahagia. Tidak ada kata terlambat untuk bahagia kan? Dengan atau tanpa Arsen seharusnya Rain bisa bahagia, walaupun dirinya tidak yakin ketika pusat kebahagiaannya telah merebut semua mendatangkan kesedihan yang hingga kini membuat semua tak lagi sama.

"Rain! Sarapan!"

"Ah Ibu ngagetin mulu, manggilnya kaya ada kebakaran aja deh. Eh ada si tampan Arel" ucap Rain bersungut namun tetap keluar kamar dan menyapa semuanya.

"Tante cantik banget mau kemana?"

Rainy mencium gemas pipi keponakannya, "ihh Arel udah gede jangan di ciumin" ucap Arel sambil mengusap pipinya dan membuat Rainy menatap geli pada ibu Arel.

"Udah punya pacar nih pasti ya? Masih juga sembilan tahun, gaya banget masa" goda Rainy sambil menyiapkan roti selai coklat kesukaannya.

"Emang tante, udah tua masih jomblo" ucapan Arel membuat semua berhenti dari kegiatannya dan membuat Rainy terbahak.

EX's (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang