Cerpen - Cermin

97K 747 251
                                    

Salah satu hari bahagia bagi umat manusia adalah hari dimana kita menikah. Satu hari yang mungkin hanya akan dialami satu kali sepanjang hidup kita.

Begitu juga yang sedang dirasakan Gunawan saat ini, hari ini dia akan mempersunting mantan pacarnya itu menjadi seorang istri. Pertemuan tiga tahun lalu, membuat mereka mantap memutuskan untuk menikah.

Berkenalan di halte bis karena Ratna yang tersasar tak tahu jalan, bertemu seorang Gunawan yang tak lain adalah tukang ojek online. Disitulah cinta mereka bersemi dan meluas, berawal dari bertukar ID Line hingga akhirnya mereka sering jalan bareng menonton pertunjukan kuda lumping di Tegalega tiap minggunya.

Hari ini mereka akan resmi menikah, mengikat janji sehidup semati. Tidak ada lagi kebahagian yang paling sempurna melainkan mereka bisa duduk di pelaminan berdua, dunia berasa milik mereka dan warga lainnya hanya wisatawan yang sedang liburan ke dunia.

"Saya terima nikahnya Ratna bin Sumarna dengan Maskawin seperangkat alat sholat beserta mushola di rumah di bayar tunai ..." Sungguh manis, dengan sekali tarikan nafas Gunawan mengucapkan ijabkobul dengan lancar tanpa keraguan sedikitpun.

Akhirnya mereka kini resmi menjadi suami-istri, keadaan yang selalu mereka dambakan. Haru tangis kebahagiaan sangat terasa saat itu. Semua beban berat dipundaknya untuk mengucapkan ijabkobul akhirnya bisa di selesaikan dengan lancar
*****

Malam pertama, semua orang mendabakan malam ini. Terjadi hanya sekali dalam hidup manusia.

Karena sisanya itu hanyalah malam biasa. Sehabis shalat magrib Gunawan pergi menuju kamar, di sana Ratna sudah berbaring menggunakan daster yang sangat tipis.

Malam yang selalu dinantikan oleh pengantin baru memang malam seperti ini. Gunawan kemudian masuk ke dalam kamar dan duduk di kasur empuk milik mereka.

"Mau sekarang yang?" tanya Gunawan sembari membenarkan sarung yang melingkar di pinggangnya.

"Iya yang, pintunya kunci dulu dong." Sahut Ratna.

Tanpa lama lagi Gunawan langsung menutup pintu dan menguncinya. Kemudian kembali ke tempat asalnya.

"Aku matiin lampunya ya, sayang." lanjut Gunawan sembari mematikan lampu di kamar mereka.

"Iya sayang," jawab Ratna yang masih berada di posi semula.

Tak lama Gunawan mematikan lampunya, kini keadan kamar menjadi gelap sepi dan sunyi. Kini hanya ada mereka berdua di dalam kegelapan kamar.

"Kita naik ke atas ranjang, yang," ajak Gunawan. Tanpa membantah Ratna langsung naik ke atas ranjang menemani suaminya itu.
"Kita selimutan ya ..." ajak Ratna sembari menarik selimut dan kini menutupi mereka berdua.

"Nah sekarang udah gelap, pintu juga sudah dikunci." Lanjut Ratna.

"Tuh lihat yang, ini loh jam tangan aku bisa nyala di ruangan gelap kan? Ini hadiah pernikahan dari boss aku yang." Kata Gunawan sembari memamerkan jam tangan mahal yang diberikan bossnya sebagai kado pernikahan. Kado yang sangat mewah bagi mereka.

"Wah iya yang, bagus banget ya jam tangannya pasti mahal."

~Selesai~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 04, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Malam Pertama 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang