Eighth Part

13 1 0
                                    

Enam bulan berlalu, ujian kenaikan kelas telah dimulai.

Sistem ujian yg dipakai di sekolahku adalah sistem dimana setiap bangku berisi 2 orang dari tingkatan kelas yang berbeda.

Ujian kali ini aku sebangku lagi sama kakel gue ini. Adam Pradipta kakel songong yang jail tapi asyik. Dia kakak kelas yang paling deket sama gue.

"Aih..bosan gue tiap ulangan nemu terong mulu sebangku sama gue." Ucapku nyindir sambil berpura-pura melanjutkan belajar.

"Lo kira gue gak bosen nemu curut mulu sebangku sama gue? Yang ada risih gue dimintain contekan mulu." Jawab Adam yang balas menyindir.

"Idih... Sapa juga yang minta contekan ame lu bang. Gak inget apa yak yang waktu itu mintain cara waktu ujian metik ke gue sapa?" Balasku sambil nyengir gaje.

Setelah perdebatan tak berujung itu, guru pengawas pun masuk dan ujian dimulai dan di akhiri dengan tenang.

Setelah selesai mengerjakan soal yang menurutnya sedikit menguras otak, Via pun pergi ke taman belakang sambil membawa buku pelajaran yang akan diujikan setelahnya.

Rasya menyusul dengan membawa 2 coke dingin di tangannya.

"Hei.... Nyante kale belajarnya." Ucap Rasya sambil menempelkan salah satu coke di pipi tembam  Via. Seketika itu Via tergelak di tempat duduknya.

"Lo kali yang nyante. Gak ngagetin bisa kan?" Ucap Via sambil menerima coke tadi.

"Iye iye yang gila belajar."

Kemudian hening hingga keduanya mendengar bel yang berbunyi nyaring.

"Gue duluan Sya."

"Iya. Hati-hati."

Akhir-akhir ini hubungan mereka kian merenggang. Seiring berjalannya waktu. Mereka pun memastikan perasaan mereka masing-masing. Mereka sudah tidak memiliki kecocokan. Mereka cocok menjadi sahabat tidak lebih.

Kenapa gue baru sadar kalo selama ini gue gak cinta sama Via? Batin Rasya mengatakan yang sejujurnya dirasakan oleh dirinya. Ternyata ia tidaklah mencintai Via. Hanya saja ia bingung dengan perasaannya selama kepada Via selama ini. Apakah hanya sekedar kagum? Ataukah keegoisan diri yang gak tahan menjomblo?

Rasya terus berfikir sampai bayangan wajah seseorang berkelebat kembali di fikirannya setelah beberapa tahun dilupakan.

Kenapa gue jadi keinget Rachel? Batin Rasya terus bertanya.

Bahkan Via pun ternyata merasakan hal yang sama. Sedari tadi saat ujian dimulai. Ia hanya memandangi kertas LJK nya saja tak berminat untuk menyelesaikan ujiannya kali ini. Entah mengapa seketika perasaannya kalut setelah menyadari bahwa ia hanya mengagumi Rasya bukanlah mencintainya.

Ia teringat perasaannya kepada Revan dulu. Revan masih berstatus sahabatnya. Namun,sejak mereka menginjak bangku SMA. Semenjak mereka berpisah sekolah,mereka hanya bertemu dalam diam. Memendam perasaan masing-masing.

***

Hari ini Rasya memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka. Disisi lain Via juga masih memikirkan berlabuh kemana kah sebenarnya hati seorang Via?

Via memang bersahabat dengan Revan sejak sebelum Via masuk SMA. Saat Via baru saja pindah ke Jakarta. Lebih tepatnya saat liburan sekolah

Awalnya mereka tak masalah dengan perbedaan sekolah. Tapi yang membuat hubungan persahabatan mereka merenggang hingga saat ini adalah sosok perempuan itu.

Flashback on*

Via dan Revan sedang duduk di bangku taman komplek rumah mereka.

"Vi, lo haus gak?" Revan bertanya seraya menengok kearah sahabatnya itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 01, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Always Together with YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang