Kau yang spesial

236 17 3
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-         Sorato Fanfiction

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-         Sorato Fanfiction

-         Drama, AU, Romance

-         Current Place: Apartment Yamato

-         Current time: Malam hari, 14th February

Disclaimer: semua hanya milik Akiyoshi Hongo

Author note: maaf fanfic one shoot ini kurang dari sempurna, tapi saya harap semuanya menyukainya.

+++++++++++++++++++++

   Sora berdiam diri di balik pintu apartment milik pemuda blonde yang tak lain adalah pangeran sekolahnya. Wanita dengan surai orange itu tidak berani untuk mengetuk pintu apartment sang adam. Mengingat sang adam memiliki banyak fans di SMA banyak yang menggilai pemuda itu. Sora sendiri hanya dapat menyukainya dari kejauhan. 'Pria tampan seperti Ishida-kun memang susah di gapai. Melihat wajahnya saja dari jauh sudah membuatku merasa sangat deg-degan. Dan sekarang aku memberanikan diri untuk memberi hadiah coklat valentine ini? Yang benar saja Sora- mana mungkin Ishida-kun akan menerima coklat ini.' Sora hanya bergumam di depan rumahnya, tidak berani untuk mengetuk atau memencet bel tombol rumahnya yang masih satu lingkungan dengan mansion miliknya. Tetapi ketika Sora hendak mengetuk pintu rumah Yamato, pintu tersebut telah di buka lebih dulu. Pemuda blonde dengan manik biru berdiri di depan Sora,

"Takenouchi?" Yamato menatap manik orange Sora tanpa berkedip, "Sedang apa kesini?" Yamato langsung menanyakan beberapa pertanyaan kepada teman sekolahnya.

"Ishida-kun. Ah, aku—aku hanya ingin memberikan ini." Sora pun memberanikan diri untuk memberikan bungkusan kotak kecil yang sudah ia bungkus dengan pita pink.

"Eh—Takenouchi membuat apa? Sepertinya wangi nya sangat enak, ya? Kalau begitu silahkan masuk."  Yamato mempersilahkan sora agar masuk ke dalam apartment miliknya.

"Eh, boleh?" dengan wajah memerah Sora bertanya, suaranya begitu pelan bahkan terlihat malu-malu.

"Tentu saja." Yamato mengajak Sora masuk ke dalam apartment nya. Sora hanya kaget ketika melihat apartment Yamato yang cukup 'kotor'.

"Ishida-kun, kenapa begitu kotor?"

"Disini hanya aku dan ayahku, dan kami orang yang sibuk – tak sempat membersihkan rumah."

"Ah, begitu mau aku bantu?"

"Tidak! Tidak usah. Ano, kau mau makan apa?" pemuda blonde bernama Yamato itu mengatakan dengan wajah memerah.

"Eh..? Ishida-kun? Makan? Ti-tidak usah, aku sudah mau pulang kok."

Tetapi Yamato malah menatapnya dengan tatapan tajam, "Takenouchi- iie, Sora. Aku yang mengajakmu makan, loh."

Seketika jantung Sora langsung berdegup sangat kencang rasanya kaget ketika Yamato memanggil nama kecilnya.

"Eh, Ishida-kun?"

"Kau tak mau ku panggil seperti itu? Panggil aku Yamato, saja."

"Ehhhh?" Sora tidak percaya kenapa Yamato bisa meminta hal tersebut. "Eh, bagaimana bisa. Ishida, ah maksudku Yamato."

"Tidak perlu tahu," Yamato mengelak pertanyaan yang di berikan oleh Sora.

"Padahal aku ingin tahu, Yamato." Rasanya suasana semakin canggung terlebih lagi ia sampai memerah seperti tomat sekarang.

"Baiklah, baiklah!" wajah Yamato memerah, walau terlihat galak dan masih berusaha menyimpan perasaannya.

Sora menatap Yamato karena penasaran, bahkan mereka lupa untuk makan malam.

"Itu terjadi satu tahun lalu. Saat itu, musim semi saat penerima murid baru. Aku melihatmu sedang memberi makan kucing di belakang sekolah, padahal kucing itu tak ada yang merawat, tetapi kamu memberikan sisa roti makan siang mu, belum tentu murid lain seperti itu. Lalu hari berikutnya juga sama. Kau selalu memperhatikan kucing itu. Kau juga penyayang. Setiap hari aku selalu mengikutimu, bahkan saat istirahat pun. Aku sering memperhatikan mu. Tetapi semenjak fans-ku bertebaran, aku jadi susah mengikuti mu lagi. Hingga hari ini, aku baru saja ingin pergi kerumahmu, tetapi saat aku melihat sosok mu berada di depan pintu rumah, jujur aku sangat panik aku tak bisa berbicara sepatah kata, aku takut kalau apa yang nanti aku katakan akan menakutimu, ini pertama kalinya kita berbicara empat mata."

Sora tidak bisa berkata apa pun, ternyata cinta nya kepada Yamato tidak menjadi sebuah kataomoi. Rasanya Sora ingin menangis saja, walau sebenarnya ia tegar – tetapi air matanya tetap mengalir.

"Jangan, menangis!" Yamato menatap Sora dengan lembut walaupun bicaranya agak menyebalkan.

"Ka..karena, Yamato ternyata memiliki perasaan yang sama sepertiku. A..aku juga menyukai Yamato sejak melihat Yamato sedang membaca papan nama murid baru tahun lalu, ternyata aku tidak cinta bertepuk sebelah tangan, ya.."

"Tidak kok Sora."

Yamato mencium bibir Sora sebagai balasan kado coklat yang Sora buatkan kepadanya.

"Ah, aku lupa—" Yamato baru ingat bahwa ia sedang memasak miso soup untuk Sora,

"Aku harap kau menyukai masakan ku ya, ka..kalau tidak menyukainya kau boleh tak memakannya lagi k..kok."  wajahnya merah merona, rasanya suasana menjadi canggung.

"Masakan Yamato pasti enak." Sora membalas ucapannya. Yamato begitu tsundere membuat Sora semakin gemas kepada pemuda itu.

"Kau mau menjadi kekasihku, Sora?"

"Tentu saja!"

Malam yang indah itu, yang di namakan adalah valentine day adalah awal mula hubungan kedua kekasih itu.

                        -----

Writer notes: maaf kalau terlalu cepat, dan kurang greget lain kali akan membuat kisah yang lebih greget deh J

Selamat malam.

Selamat malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kau yang spesialTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang