Perkenalan

20 4 0
                                    

keenam remaja itu memasuki gedung sekolah CREART dengan langkah pasti. mereka tak peduli dengan pandangan sinis yang ditujukan oleh murid-murid creart pada mereka.

"ruang kepseknya dimana sih?" tanya salah seorang diantara keenam remaja itu sambil menggaruk kepalanya.

"ya mana kita tau. kita kan sama-sama baru dateng kesini"jawab temannya yang lain

mereka mengedarkan pandangan mereka untuk mencari murid yang dapat membantu mereka. hingga tatapan mereka berhenti pada seorang siswi yang sedang berjalan sendirian. mereka serentak menghampiri siswi itu.

"maaf, kita mau nanya. disini ruang kepseknya dimana ya?" tanya salah seorang dari mereka.

"kalian bisa langsung menggunakan lift itu" ucap siswi itu sambil menunjuk kearah lift yang terletak di sudut ruangan.

"oh thanks" ucap mereka yang dibalas anggukkan oleh gadis itu.

***

"baiklah kalian akan saya tempatkan di kelas A! mari saya antarkan" ucap kepala sekolah .

mereka berenam pun menganggukkan kepalanya dan berjalan mengikuti kepala sekolah itu. langkah mereka semua terhenti didepan sebuah kelas yang berlabel A. kepala sekolah membuka pintu kelas dan terlihatlah para murid yang sibuk dengan dunianya sendiri.

"selamat pagi anak-anak" sapa kepala sekolah yang membuat para murid memusatkan perhatiannya kepada kepala sekolah.

"pagi pak" balas mereka semua serentak

"kalian kedatangan teman baru! mereka adalah murid-murid yang juga memiliki prestasi yang bagus sama seperti kalian. sekarang perkenalkan diri kalian" ucap kepala sekolah kepada keenam remaja itu.

"perkenalkan nama saya jevan hermon" ucap cowok yang tampilannya cukup rapi dengan kulit putih dan rambut coklat yang acak-acakan.

"perkenalkan nama saya vanilla kohler" ucap cewek yang memiliki rambut pirang yang sebahu dan mata coklat yang cipit.

"perkenalkan nama saya gitar vernon" ucap cowok yang memakai kacamata dan terlihat paling tinggi diantara ke-5 temannya.

"perkenalkan nama saya velo vanil" ucap cewek dengan rambut yang diikat pony tail.

"nathan diesel" ucap cowok yang berwajah datar.

"nama saya dania levon" ucap cewek yang berada disebelah nathan.

"baiklah anak-anak kalian bisa mengambil tempat duduk kalian masing-masing karena sebentar lagi miss violin akan tiba" ucap kepala sekolah kemudian berlalu pergi.

***

"morning guys" sapa seorang wanita muda yang terlihat seperti seumuran dengan muridnya.

"morning kak" balas mereka semua serentak kecuali keenam remaja baru itu.

miss violin mengernyitkan dahinya ketika melihat ada enam wajah baru dikelasnya.

"apakah kalian murid beasiswa itu ?" tanya miss violin.

"ya miss" balas mereka serentak.

"baiklah kalian bisa memanggil saya dengan sebutan kak" ucap miss violin dan mereka mengangguk.

"baiklah boleh kakak tau nama kalian?" pinta miss violin.

"saya jevan"

"vanilla"

"gi-gitar"

semua sempat heran melihat kegugupan gitar namun mereka tetap memperkenalkan dirinya.

"velo"

"nathan"

"dania"

"baiklah selesai perkenalannya, kita akan masuk ke ujian" ucap miss violin yang membuat semua murid mendesah malas kecuali enam remaja itu.

"tenang kali ini kita ujian praktek" ucap miss violin lagi yang membuat semua murid bersorang senang.

"berhubung karena jumlah kalian genap, dan jumlah laki-laki dan perempuannya seimbang maka kalian akan berpasangan dengan teman sebangku kalian! terserah kalian mau lagu apa, dan bermain alat musik apa! lima belas menit lagi kakak tunggu di ruang musik! terserah kalian mau latihan dimana" ucap miss violin kemudian berlalu pergi.

***

chi siamo (1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang