2

375 74 3
                                    

@Club Malam

Jam sudah menunjukkan pukul 04.15 dini hari. Suasana club itu pun sudah tidak terlalu ramai lagi. Terlihat seorang gadis dengan lihai memainkan beberapa atraksi dengan alat bartendernya. Dengan wajah serius, gadis itu terus melakukan beberapa atraksi dan menyajikan minuman pada beberapa pengunjung yg tersisa.

15 menit pun berlalu dengan cepat. Gadis itu segera bersiap-siap untuk pulang ke rumahnya. Seperti biasa, ia melewati gang sepi untuk segera sampai ke tempat tujuannya. Namun lagi-lagi jalannya di hadang oleh orang lain. Sekelompok laki-laki yg terlihat mabuk itu menghalangi setiap langkah yg berusaha di ambilnya.

"Hey, mau kemana sih ? Kok buru-buru banget ? Santai aja. Sini temenin kita-kita aja" ucap seorang dari mereka yg berbadan tegap dengan wajah di tumbuhi jambang.

"Iya nih. Neng cantik mau kemana ? Mendingan temenin abang main" ucap yg lainnya sambil berusaha memegang lengan si gadis.

"Maaf. Saya buru-buru. Permisi" ucap si gadis pelan sambil berusaha menghindari cengkraman para lelaki itu.

"Eits. Mau kemana ? Jangan gitu dong. Mendingan ikut kita-kita aja mumpung masih di minta baik-baik" ucap seorang lagi yg berwajah paling menyeramkan, tepatnya seperti preman di antara mereka.

Tangan gadis itu kini sudah berada di genggaman mereka. Mata para lelaki itu pun kini sudah mulai berubah menjadi tatapan penuh nafsu. Sang gadis tak tinggal diam, tapi baru saja ia ingin melakukan perlawanan, seorang pria muncul entah dari mana dan langsung menghajar para pria itu. Tapi karena hanya seorang diri, ia pun kalah dan terbaring pingsan di tepi jalan gang itu.

"Ngeribetin aja sih" ucap sang gadis yg tadi hanya berdiri melihat aksi sang pria yg berusaha menyelamatkannya. Lalu tanpa aba-aba lagi, gadis itu mengambil ancang-ancang dan mulai menghajar sekelompok pria tadi satu-persatu. Dalam sekejap, sekelompok pria itu sudah babak belur dan melarikan diri.

"Sekarang lo harus gue apain ?" tanya gadis itu di dalam hati.

@Rumah sakit
Seorang pria berwajah tampan tampak mulai terjaga dari tidur panjangnya. Ia mengerjap-ngerjapkan kedua matanya berusaha mengembalikan kesadarannya.

"Ini.. di mana ?" tanyanya.

"Al, lo udah sadar ? Akhirnyaaaa. Kok lo bisa masuk rumah sakit kaya gini sih ?" tanya pria berwajah blasteran yg berdiri tepat di samping tempat tidurnya.

"Rel, kok gue bisa ada di sini ?" katanya balik bertanya.

"Yeee itu kan pertanyaan gue tadi. By the way sebenernya lo kenapa sih ? Kemaren lo tiba-tiba cabut dari pesta sendiri, eh tau-tau gue di telpon sama rumah sakit kalau lo ada di sini. Sebenernya ada apa sih ? Cerita dong sama gue" cerocosnya pada pria yg ia panggil Al itu.

"Kemaren ?" tanyanya lagi meyakinkan. Lalu ia tampak berpikir sejenak mencoba mengingat kejadian yg telah berlalu.

"Oh iya, cewe itu gimana ? Dia ga kenapa-kenapa kan ?" tanya Al antusias setelah benar-benar mengingat kejadian sebelumnya.

"Hah cewe ? Cewe yg mana ? Jadi kemaren lo buru-buru balik karena nemuin salah satu cewe lo itu ?" tanyanya balik.

"Aduh, bukan. Jadi gini ceritanya, gue kemaren bosen aja di pesta itu. Terus gue mutusin buat jalan-jalan bentar nyari angin. Nah terus pas gue lewat depan gang, gue liat cewe kemaren yg gue ceritain sama lo. Gue liat, dia lagi di gangguin sama preman, jadi yah gue bantuin. Eh ga taunya gue pingsan. Habis itu gue ga tau lagi deh, pas bangun gue udah di sini" jelasnya panjang lebar.

"Oh my god. Jadi lo yg ga pernah berantem, so soan mau jadi pahlawan kesiangan buat cewe yg baru sekali lo temuin itu tapi lo malah pingsan ? Hahahahahahaha sumpah dari semua cerita lo, cerita ini yg paling lucu" ucap pria tadi diiringi dengan suara tawanya.

"Diem lo. Ketawa lagi awas ya" balas Al dengan wajah kesal.



Di sisi lain, seorang gadis tampak gelisah dalam tidurnya. Keringat dingin mengucur membasahi pelipis dan tubuhnya. Entah mimpi buruk apa yg sedang ia alami hingga wajahnya terlihat sangat cemas dan ketakutan.

"Tidak. Bukan aku, tidak. Menjauhlah. Tidaaaaaakkkkkk" teriaknya dan langsung terbangun dari mimpi buruk itu.

"Hah. Mimpi itu lagi" ucapnya sedikit frustasi.

Setelah melihat jam yg sudah menunjukan pukul 09.45 pagi, ia segera beranjak dari tempat tidur dan membersihkan diri. Ia tampak berpikir keras dengan raut wajah yg sangat serius. Sesaat ia tenggelam dalam lamunan hingga sebuah suara menyadarkannya.

"Jadi, gimana ?" tanya seorang pria yg tiba-tiba muncul di belakangnya.

"Oke. Gue setuju. Tapi ini bukan karena kemauan gue, lo tau kan ?" jawab gadis itu.

"Oke. Lo tenang aja. Gue tau kok kalau lo ga bakalan nolak job ini. Lagian, hal yg jadi alasan lo itu ga bakalan berhenti kalau lo ga setuju buat lakuin job ini. Ya udah kalau gitu gue cabut, berkasnya ada di kamar lo" jawabnya dengan senyum penuh kemenangan lalu pergi entah kemana.

"Hah. Kapan gue bisa berhenti ngelakuin hal kaya gini ?" katanya dengan napas berat.


#tbc.....





Hai readers!!! Apa kabar ? Semoga baik ya. Setelah di lihat, ternyata cerita yg satu ini lumayan juga dapat respon dari kalian. Jadi sekarang cerita ini author lanjutin. Semoga lanjutannya ga mengecewakan ya. Maaf typo bertebaran soalnya no edit. Happy reading guys :)

A SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang