Part 6 : Lampion

26 6 1
                                    

Hari ini KTS di Desa Adi Rejo dimulai. Kegiatan tersebut diawali dengan pemberangkatan siswa-siswi SMA Global Raya. Mereka semua berseru senang, tidak sabar dengan kegiatan apa saja yang akan dilakukan disana. Arinda datang ke sekolah membawa koper berisi segala macam kebutuhannya selama tiga hari nanti. Dia tiba disekolah dan langsung menemui sahabat-sahabatnya. Membicarakan akan jadi apa disana nanti, bagaimana penampilan mereka saat inagurasi dan lain sebagainya.

"Bawa koper mau kemana mbakk?" Ola bertanya kepada Arinda yang baru datang.

"KTS laahh, Nila sama Nadhira juga bawa. Enak kali gak ribet kayak bawaan lu." Arinda menjawab pertanyaan Ola tak kalah sengitnya.

Teman-teman mereka hanya bisa menggelengkan kepala melihat mereka berdua selalu bertengkar.

Merekapun berjalan ke arah lapangan basket mengikuti instruksi guru. Kemudian melaksanakan apel pagi dan berangkat ke desa Adi Rejo menaiki truk tentara. Ola dan Arinda memilih duduk dibawah, alasannya agar bisa tidur-tiduran selama perjalanan dan benar saja. Ola langsung tertidur ketika truk sudah berjalan sekitar setengah jam perjalanan.

Perjalanan membutuhkan waktu sekitar dua jam. Mereka turun dari truk sesampainya di desa Adi Rejo. Udaranya dingin, lebih dingin dari kota Malang dimana mereka tinggal. Rinda dan teman-temannya berjalan mengikuti salah satu siswi penanggung jawab kelas mereka. Mereka diantarkan ke rumah inang mereka masing-masing.
Arinda dan Tata ternyata mendapatkan satu rumah inang yang sama bersama dengan Thania dan Adinda. Sedangkan Ola terpisah dengan Firda, Tiara, Nadhif, Nadhira, Nila, Aldin, dan Fitri. Awalnya mereka sempat protes kenapa rumah mereka berdua belas dipisah, akhirnya mereka menerima juga lama kelamaan.

Mereka berjalan kerumah inang masing-masing. Ternyata kedatangan mereka semua sudah disambut baik oleh para Ibu dan Bapak inang disana. Merekapun masuk ke kamar yang sudah disiapkan dan membersihkan barang-barang mereka dan neristirahat. Dua puluh menit kemudian mereka makan siang bersama, memakan bekal yang di bawa dari rumah masing-masing. Setelah makan, Arinda, Tata, Thania dan Adinda keluar rumah menuju rumah inang yang di diami Ola dan teman-temannya yang lain. Mereka bermain uno disana sambil menunggu pelaksanaan sholat Jum'at berakhir.

Mereka melihat jadwal bersama dan ternyata jadwal akan di mulai selepas sholat isya. Itu artinya mereka memilikk banyak free time untuk berkumpul bersama. Selepas bosan bermain uno bertepatan dengan siswa-siswi laki-laki sudah selesai melaksanakan sholat jumat, giliran para perempuan melaksanakan sholat dhuhur dirumah inang mereka masing-masing dan berjanjian untuk berkumpul di depan rumah inang Tata.

Mereka berjalan-jalan, mendatangi rumah inang teman-teman laki-lakinya satu persatu.

"Kerumah si Indra yuk? Banyak jajan, enaaak." Suara Nadhira menginterupsi teman-temannya, mengajak kerumah inang Indra dan teman-teman laki-lakinya yanh lain.

Mereka sampai dan ternyata benar, disana banyak kue yang disediakam oleh ibu inang. Mereka kembali berjalan-jalan lagi memutari daerah sekeliling rumah inang mereka dan menuju rumah inang Ucup, salah satu teman laki-lakinya yang lain. Setelah lelah berjalan-jalan, merekapun kembali kerumah masing-masing dan beristirahat sambil menunggu kegiatan malam nanti,

Jalan-jalan malam.

◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆◆

Arinda melipat mukenanya setelah melaksanakan sholat isya. Menunggu teman-temannya ysng lain selesai melaksanakan sholat. Ia berjalan keluar teras bertepatan dengan Ola dan teman satu inangnya datang berkumpul di teras. Teman-teman laki-lakinya juga datang disusul bersamaan dengan Adinda dan Tata juga Thania keluar menyusul. Setelah lengkap, mereka berjalan bersamaan menuju balai desa Adi Rejo.

INVISIBLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang