"Bagaimana kalau mereka melihat kita pergi ke sekolah bersama?"
"Memang mengapa? Bukankah bagus kalau mereka tahu kita adalah sepasang kekasih?" tanyaku bingung.
"Tapi aku belum siap Nat, seandainya mereka tahu kalau kita mempunyai hubungan khusus"
"Baiklah, akan kuurus urusan ini" jawabku meyakinkannya.
Patricia POV
Nathan menyuruhku turun ditaman barat sekolah. Taman barat memang jarang ada orang, maka dari itu dia menurunkanku disitu.
"Kau kuturunkan disini tidak apa-apa?" tanyanya, memastikan agar aku tidak marah.
"Ya, tidak apa-apa. Memangnya aku akan merajuk dan memintamu untuk turun dan menemaniku juga? Aku juga tahu, parkiran khusus keluargamu itu jauh dari sini"
"Baiklah. Hati-hati jika ada yang mengganggumu, Pat"
"Yea Nat"
Aku tidak ingin orang-orang mengetahui hubunganku dengan Nathan. Bukannya aku tidak mau, namun aku belum siap. Aku sudah memikirkan banyak resiko jika semua orang tahu kalau aku adalah 'perempuannya'.
"Kita pelajaran siapa sekarang?" tanyaku kepada Alice teman sebangkuku.
"Mr. Jollice, si tua yang membosankan itu"
"Hahaha, jangan seperti itu. Kau tak akan dapat kelulusan jika kau membicarakannya dengan kaki menapak diatas tanah hahaha" jawabku dengan memberi sedikit fakta.
"A... Apa katamu?"
"Kau tak tahu Al? Dia mempunyai kelebihan, yaitu mind-reader"
"Ke... Kenapa kau tidak memberitahuku sejak kita kelas 1?" tanyanya gugup, penuh ketakutan.
Aku sangat geli melihat ekspresi Alice yang begitu panik. Ingin sekali aku tertawa terbahak-bahak.
"Haha, siapa yang meyuruhmu memberikan aku selai kacang di rotiku dulu? Jika kau tidak menaruhnya, aku akan memberitahu hal ini dari dulu" jawabku dengan nada meledek.
"Kau iniii... Kau tahu tidak? Aku selalu 'membicarakannya' dari dulu. Pasti dia tahu semua yang keluar dari mulutku. Pat, masalahnya sekarang... AKU MEMBICARAKANNYA DARI DAHULUUU!!!"
BRAAAKKK
Pintu kelas terbuka dengan bantingan dari seseorang. Terlihat pria tua didepan pintu dengan wajah memerah penuh amarah.
"Alice, Patricia, ikut saya sekarang!!!"
Nathan POV
Aku melihat dua orang gadis yang dijemur dilapangan bola. Masih pagi, sudah ada yang dihukum oleh guru.
"Nat, betapa cerobohnya kedua gadis itu. Sehingga, masih pagi saja sudah dapat hukuman" ujar Mark sembari menunjuk kedua gadis itu.
"Hahaha, mereka pasti makan enak saat sarapan. Sehingga mereka dihukum pagi-pagi seperti ini" jawabku menghina kedua gadis itu.
"Tapi, gadis itu boleh juga Nat"
"Yang mana?" tanyaku sambil melihat kesalah satu gadis itu.
"Yang berambut pendek sebahu"
Aku pertegas lagi pandanganku kepada gadis itu.
"Gadis bodoh seperti itu, kau menyukainya?"
"Bodoh? Kenapa kau bilang dia bodoh?"
"Aku tahu dia"
"Siapa?"
"Itu Alice"
"Kelas berapa dia?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lust ー Taehyung Somi Smut
FanfictionPatricia tidak menyukai Nathan, sang putra tunggal keluarga Hernandez, pemilik berbagai macam sekolah elite dan terkenal. Namun akhirnya Patricia luluh, dan mulai menyukai lelaki itu. Tapi... apa yang akan terjadi jika Patricia sadar bahwa Nathan me...