Rinai

32 1 0
                                    

Rinai hujan menelusuk ke kalbu
Berjibaku dengan kerasnya asa
Sedikit retak dalam rasa yang gundah

Taklukkan angin lewat semburat nafas-Nya
Gigil demi gigil berpilin dalam setiap tetes -Nya
Membuat serpihan kehidupan melumpur

Langit semakin pekat
dingin semakin menjadi

Hingga pupus asa ini
Hati ini tak akan pernah hangat oleh bulir bulir rahmat-Mu yang maha luas

Kapan kau menghentikan rinai ini?
Serinai hati ini...

R.Sakata
Barabai,  26 juni 2012

Kupu Kupu Senja Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang