Dan ada sepasang mata yang sedang memerhatikan kejadian ini. Mata itu malah menatapnya dengan kebingungan dan keresahan. Tangannya menggengam erat steering dan detik selanjutnya dia melajukan mobil mewah yang dibawanya.
Author pov#
Sehun melempar kunci mobilnya ke sebarang arah lalu merebahkan badannya di atas kasur. Dia memainkan dagunya yang runcing beberapa kali. Pikirannya masih tertuju pada seorang namja yang bisa dibilang tampan di rumah Tiffany barusan. Setelah itu, Sehun mengalihkan pandangannya menatap handphonenya.
"Ani. Aku tidak akan menghubunginya." Sehun menggelengkan kepalanya beberapa kali sebelum dia memutuskan untuk tidur.
Tiffany pov#
Aku sedang berdandan di kamarku sebelum ponselku berdering. Aku mengerutkan alisku. Tidak mungkin namja itu sudah menghubungiku sepagi ini. Masih ada 15 menit sebelum dia akan menjemputku. Apa acara pagi ini dibatalkan?
"Hello." Ucapku perlahan setelah mengangkat panggilannya. Aku tidak sempat melihat nama yang tentera di screen ponselku karena buru-buru mengangkatnya. Lalu, suara dari seberang sana terdengar.
"Tiffany!" Aku menjauhkan ponselku dari telingaku. Suara anak ini keras sekali. Dia kira aku tuli?
"Ya Kim Taeyeon! Kenapa berteriak, eoh? Aku tidak tuli asal kau tau ya." Terdengar kekekan dari seberang. Taeyeon selanjutnya berbicara dengan semangat.
"Hihi mian. Fany-ya kau tau-"
"Tidak." Potongku.
"Ya!" Taeyeon kembali berteriak padaku. Mungkin dia kesal karena aku sengaja memotong ucapannya. Justru setelah itu aku yang tertawa.
"Iya iya apa?" Tanyaku. Dia diam beberapa detik sebelum kembali mengeluarkan suara.
"Aku punya tetangga baru. Dan asal kau tau, tetangga baruku super duper gantengnya gaya malaikat pelindung." Aku mengerutkan alisku.
"Memangnya kau pernah bertemu dengan malaikat pelindung? Bagaimana kau bisa tau wajahnya seperti malaikat pelindung?" Taeyeon tidak membalas ucapanku. Sebaliknya aku mendengar helaan nafas beratnya.
"Iya ya ya. Maaf aku bercanda. Memangnya kau sudah bertegur sapa dengannya?" Ucapanku barusan membuatkan Taeyeon menjerit seketika. Dan sumpah itu bisa membuatku tuli. Aku menggosokkan telingaku perlahan.
"Fany-ya, aku malu. Aku tidak berani menegurnya." Ucapan Taeyeon membuatkan ku tertawa keras. Taeyeon si "oppa" tidak pernah malu pada namja mana pun. Dan dia bilang dia malu dengan tetangga barunya? Apa ini benar benar si Taeyeon?
"Ya Taeyeona, sejak kapan kau jadi pemalu, eoh? Tetangga itu orang baru. Seharusnya kau tidak akan malu."
"Iya tapi dia ganteng." Ucapnya semangat.
"Memangnya di sekolah kita tidak ada anak yang ganteng? Kau terlihat baik baik saja."
"Tapi tidak seganteng dia." Aku menghembuskan nafasku perlahan. Mungkin tetangga barunya benar-benar tampan. Karena sebelumnya Taeyeon tidak pernah seperti ini. Dengan Taeyong juga dia ok ok saja.
"Iya iya aku tau. Mungkin dia benar benar tampan. Taeyeona, aku tidak bisa lama. Soalnya aku ada temu janji sekarang."
"Jinjja? Dengan Taeyong? Kali ini apa lagi? Mengajakmu menikah? Hahahah" Aku terdiam sejenak. Ucapan Taeyeon seperti sebuah sindiran buatku.Aku membatu dan lidahku terkelu daripada membalas ucapannya. Dan sepertinya dia menyadari perubahanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Make A Promise
FanfictionMain Cast -Oh Sehun -Tiffany Hwang Other cast -Exo -Snsd -Nct 127