Hate And Sad

315 39 5
                                    

Author pov

"Nde?!" Sehun menjerit tidak terima. Sedangkan tiffany membelalakkan matanya dengan mulut yang terbuka. Tidak percaya dengan apa yang eomma Sehun katakan barusan. Detik selanjutnya Sehun dan Tiffany saling berpandangan. Sehun menatap Tiffany tajam.

*

*

*

Sehun dan Tiffany saling melepas pandang begitu lama sebelum Sehun membuka suaranya.

"Aku sudah tidak bernafsu makan lagi." Sehun sudah hendak bangun dari duduknya sebelum eommanya menahan perlahan pergelangan tangannya.

"Sehun duduklah. Tidak sopan makan setengah begitu." Sehun menatap dalam mata eommanya sebelum mengambil keputusan untuk duduk kembali dengan berat hati. Sehun menatap datar makanannya lama. Tidak berniat menyambungnya melainkan hanya duduk diam di situ. Eomma Sehun menangkup wajahnya lalu menghela nafas perlahan.

"Eomma harap kau mengerti Sehun-na. Ini semua untuk kebaikan kita bersama. Eom-"

"Kebaikan apanya eomma kalau aku harus dijodohkan dengan wanita seperti dia?!" Sehun menatap Tiffany tajam sambil jari terunjuknya mengarahkan kearah wajah sendu Tiffany. Tiffany mengerutkan keningnya.

"Jaga omonganmu Sehun. Eomma tau yang terbaik untukmu. Sudi atau tidak sudi kau harus juga menikah dengannya. TITIK!" Eomma Sehun sedikit membentak mengatakannya lalu melanjutkan makannya. Mata sehun berair menatap wajah geram eommanya.

"Eomma tega ya." Sehun kembali bangkit dari duduknya lalu menuju ke kamarnya. Menaiki tangga dengan wajah yang marah sambil tangannya menggengam erat. Eomma Sehun menghembus nafasnya berat. Dia sudah menebak kalau perkara seperti ini pasti berlaku. Detik seterusnya eomma Sehun menatap wajah Tiffany yang masih terlihat shock.

"Tiffany-"

"Apa ini ahjumma?" Tiffany sudah fokus pada eomma Sehun sama seperti Sehun dengan mata yang berair. Tiffany coba menunjukkan sisi kuatnya.

"Maafkan ahjumma karena terlalu mendadak. Tapi ini semua buat kebaikanmu Tiff. Kalau kamu menikah dengan Sehun, kamu bisa tinggal di sini. Ahjumma tau sebentar lagi rumah sewamu bakal di sita. Jadi, ahjumma tidak mau kamu terlalu banyak mikir untuk mencari rumah sewa yang baru. Tinggallah di sini dan jadi istri Sehun. Ahjumma tau kau adalah gadis yang baik. Yang pantas untuk Sehun anak kesayangan ahjumma."

"Tapi ahjumma-"

"Please Tiff. Ini juga kehendak almarhum ibumu." Tiffany mendadak sebak mendengar kalimat eomamnya dari mulut eomma Sehun. Di hati Tiffany, dia sangat menyayangi eommanya. Jadi bagaimana bisa Tiffany menolak kalau eommanya yang berkehendak begitu. Tiffany menatap mata eomma Sehun lalu mengangguk lemas.

"Baiklah kalau begitu ahjumma. Aku akan baik-baik saja." Mata eomma sehun membulat dan bibirnya tertarik.

"Kau setuju?" Tanyanya meminta kepastian. Tiffany kembali mengangguk.

"Nde ahjumma." Perkataan pendek itu membuat senyuman terukir di bibir eomma Sehun. Detik selanjutnya, dia memeluk Tiffany erat.

"Gomaweo Tiff. Ahjumma senang kalau kau bakal menjadi menantuku." Tiffany tidak membalas pelukan eomma Sehun tapi dia menangis dalam diam. Sehun lelaki yang dibencinya akan menjadi suaminya. Boleh anda bayangkan bagaimana kehidupannya yang kedepan?

***

"Terima kasih sekali lagi sudah datang ke mari Tiff. Maafkan tingkah Sehun yang tadi ya. Dia masih shock. Setelah ini dia pasti baik-baik kok." Eomma Sehun mengelus rambut Tiffany lembut. Menyalurkan kasih sayang melalui setiap belaian itu. Tiffany berjabat tangan dengannya lalu pamit untuk pulang ke rumah.

Make A PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang