Chapter 3

239 32 5
                                    


Chanyeol berada didepan pintu, ia memejamkan.

Flashback

"Eomma?!!!"
Chanyeol tersentak mendengar ucapan salah satu asisten rumah tangganya jika Ibu chanyeol mengalami kecelakaan.

Chanyeol langsung berlari menuju pintu keluar, tapi saat hendak ingin pergi chanyeol dihadang oleh beberapa pengawal.
"APA YANG KALIAN LAKUKAN!! LEPASKAN AKU!! EOMMA!!!"
Teriak chanyeol sambil berusaha melepaskan diri.
Tapi sayang chanyeol masih terlalu muda dan tenaganya tak sebanding dengan tenaga para pengawal yang bertubuh besar itu.

"KALIAN INI MATI!! LEPASKAN AKU!! AKU INGIN BERTEMU DENGAN EOMMAKU! KENAPA KALIAN MENAHAN KU HAH!!" teriak chanyeol frustasi bahkan ia menangis sejadi jadinya saat itu. Para pengawal itu diam tanpa berkata apa pun, ia hanya menjalankan tugas.

"Jangan sampai biarkan dia pergi, kalian bebas melakukan apa saja asalkan ia masih tetap bernafas"
Chanyeol melirik kebelakang, itu Ayahnya.
"Appa, eomma!! Eomma!! Dia kecelakaan. Appa ayo kita kerumah sakit!!" ucap chanyeol sambil mengguncang tubuh ayahnya.

Tn.Park hanya terdiam.
"Appa apa yang kau lakukan? Kenapa diam saja! Eomma butuh kita!!!" ucap chanyeol semakin frustasi.
"Berhentilah seperti anak kecil park chanyeol, Eommamu sudah meninggal. wanita seperti itu tidak perlu kau tangisi" ucap Tn.Park lalu meninggalkan chanyeol.

Bagaikan dijatuhi ribuan batu, hati chanyeol benar benar sakit mendengar perkataan itu. Kenapa semuanya jadi seperti apa yang sebenarnya terjadi.

"ARGHHH!!!!!" teriak chanyeol dengan kerasnya. Lalu berlari keluar rumah namun lagi lagi dia dihalang.
"LEPASKAN AKU!!!"
"KALIAN INGIN MATI HAH!! AKU INGIN BERTEMU DENGAN EOMMAKU!!"
"LEPASKAN AKU!!!!"
"EOMMA!!!!"

Chanyeol terus memberontak dan mengahajar sembarang pengawal itu, tidak ada pilihan lagi. Salah satu pengawal terpaksa melakukan itu.
"BRUKK...."
Satu pukulan langsung membuat chanyeol terhuyung kelantai, kepala chanyeol benar benar pusing ia tidak dapat berdiri dengan kedua kakinya.
Perlahan mengelihatannya pun mengabur dan kemudia benar benar gelap.
"Eomma...."

Flashback Off


Chanyeol memegangi kepalanya dan hampir saja ia jatuh untung saja kai langsung menahannya.

"Sangjanim, gwaenchana?"
Chanyeol mengangguk.
"Aku tidak apa apa, aku hanya butuh istirahat kau pergilah" ucap chanyeol lalu memasukki rumah.
Beberapa pelayan disana membungkuk pada chanyeol, chanyeol menaiki anak tangga dan menuju kamarnya.

Saat berada dikamarnya, chanyeol tersenyum simpul. Tak ada yang berubah dari kamarnya, beberapa piagam dan piala yang pernah ia raih saat masa sekolah, lukisan lukisan saat ia masih ditaman kanak kanak masih terpajang.
Serta hadiah hadiah mainan yang diberikan ayahnya, tertata rapi dilemari kaca.
Chanyeol dapat mendengar suara eommanya memanggilnya saat pagi hari, menyuruhnya agar makan, dan juga Ny.Park selalu menemaninya membuat tugas sekolah hingga larut malam.

Membayangkan itu saja sudah menbuat chanyeol ingin menangis."Eomma bogoshipo" lirih chanyeol.

~~~~~~*****~~~~~~

Irene turun dari Bus dan berjalan menuju rumahnya. Ia bekerja dilestoran hingga sore dan malam hari itu ia akan bekerja di sebuah minimarket, irene membawa beberapa makanan dilestoran untuk dijadikan makan malam bersama eommanya.

My Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang