Chapter 4

236 30 4
                                    







Chanyeol turun dari mobil dan memasukki sebuah restoran, chanyeol berdiri didekat pintu masuk dan memperhatikan sekitar.
"Dimana dia?" tanya chanyeol, kai mengedarkan pandangannya dan ia menemukan seseorang yang mereka cari.

"Dia disana Sangjanim"  chanyeol melihat pria dewasa yang duduk disana. Lalu berjalan mendekatinya.

"Annyeong hasseyo, maaf sudah menunggu lama" chanyeol sedikit membungkukkan kepalanya.
Pria yang duduk itu pun mendongakkan kepala lalu tersenyum simpul.

"Tidak, aku sengaja datang lebih awal" Pria itu mempersilahkan Chanyeol dan Kai untuk duduk.
"Sebelum memulai pembahasan bagaimana jika memperkenalkan diri Choi Siwon imnida" siwon mengulurkan tangannya, chanyeol melihat namja yang ada dihadapannya terlihat tampan apalagi jika tersenyum ia seperti pria yang sangat dewasa.
Chanyeol menyambut uluran tangan siwon "Park Chan Seo imnida"

"Sepertinya kau masih sangat muda" ucap siwon.
"Ya , aku sedang belajar untuk berbisnis ayahku yang bertanggung jawab penuh atas perusahaan"
Siwon mengangguk.

Tak lama pelayan pun datang membawakan beberapa makanan dan minuman.
"Ini adalah restoran milik istriku, makannya ku jamin sangat enak"
Chanyeol hanya mengangguk.
"Makanlah" ajak siwon.


Irene sedikit berlari memasukki restoran, lalu berjalan menuju dapur.
"Ah, eonni maaf aku terlambat hari ini. Aku tertinggal oleh bus jadi aku menaiki taxi" irene membungkuk dihadapan salah satu pegawai restoran tersebut.
"Tidak apa, lain kali jangan diulangi lagi.Cepatlah berganti baju" ucap in ha salah satu pelayan disana

Irene tersenyum lalu menbungkuk dan langsung menuju kedalam dapur.


"Oh iya, mengenai Mall yang akan kita bangun bagaimana apa sudah bisa ditentukan tanggal peresmiannya?"
Chanyeol terdiam sejenak, lalu menatap kai seolah memberi kode bahwa ia akan berkata apa tapi kai hanya dia tak merespone apa pun.
"Hm.. Belum mungkin saya harus mengecek sejauh mana Mall itu dibangun, dan bisa ditentukan tanggal peresmiannya" ucap chanyeol asal, siwon mengangguk.

"Ya, mungkin akan menunggu beberapa bulan lagi belum lagi kita akan mengisi barang barang yang akan dijual disana. Dan juga kerja sama dalam membuat Hotel di pulau jeju? Apa sudah ditentukan tempatnya, bagaimana dengan lokasi yang saya sarankan tempatnya cukup strategis dan berada didekat pantai"

Lagi lagi chanyeol terdiam, ia sungguh tak mengerti apa yang tengah dibicarakan. Chanyeol tersenyum lalu mendekatkan wajahnya kearah Kai
"Kau tak berniat membantuku?!"
Kai hanya bingung menatap chanyeol.
"Sangjanim, bukankah semalam sudah ku kirim berkas kerumah anda. Dan sudah ditaruh dimeja dekat tempat tidur apa anda tidak menbacanya?" balas kai sambil berbisik.

Bagaimana chanyeol membacanya, ia bahkan tak tahu jika ada berkas itu. Lagi pula semalam chanyeol memasukki kamarnya dan langsung tidur.

Kai menyadari keadaan sekarang, lalu membenarkan posisinya.
"Tuan Choi, bukankah pertemuan kita hari ini hanya sekedar berbincang bincang. Jika kita akan mebahas soal kesepakatan antara pekerjaan bagaimana jika dikantor saja" ucap Kai.
Siwon mengangguk "benar juga, lebih baik kita mendekatkan diri terlebih dahulu"

"Irene-ssi"
Irene baru saja mencuci piring lalu menoleh kearah seseorang yang memanggilnya, ia melepaskan sarung tangan dan mendekati pegawai itu.
"Ne?"
"Tolong antarkan minuman ini ke meja nomor 7"
"Baiklah" irene tersenyum lalu mengambil nampan yang berisi dua Coklat panas, dan satu jus buah.

Setelah selasai berbincang bincang, Siwon pun berpamitan untuk pulang.
"Senang bisa berbicara padamu" siwon mengulurkan tangannya, chanyeol pun menyambut uluran tangan.
"Ya, saya juga seperti itu jika ada waktu luang mungkin saya bisa bermain ke
perusahaan atau ke rumah anda" ucap chanyeol sembari tertawa.
"Tentu saja boleh, baiklah saya permisi dulu" siwon tersenyum lalu meninggalkan restoran itu.

My Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang