Prolog - Berawal Dari

171 27 7
                                    

Sinar mentari menyelinap melalui celah jendela yang tak tertutup gorden.

Gadis itu hanya menggeliat dan tetap memejamkan matanya. Setelah kejadian itu, gadis yang awalnya sangat ceria, berubah menjadi sosok yang sangat pendiam dan dingin. Steffany. Ya gadis itu adalah Steffany Amoura, seorang gadis yang sangat cantik dengan bulu mata lentik, bola mata berwarna biru laut, rambut berwarna dark brown, kulit putih tetapi tidak pucat, tinggi semampai, dan memliki otak yang encer. Terlihat tegar diluar tetapi memiliki hati yang rapuh di dalam.

Mimpi itu datang lagi. Mimpi yang selalu menghantuinya 3 tahun terakhir ini.

Flashback on

Seorang gadis yang cantik sedang berjalan menuju rumah yang sangat besar dihadapannya dengan senyum yang selalu terukir di wajahnya.

Setelah 10 tahun lamanya, akhirnya ia akan bertemu orang tua dan kedua saudaranya lagi. Yang ia tahu dari grandmanya kakak laki-lakinya yang tampan melanjutkan study nya ke London.

Dia masuk masih dengan senyumannya. Rumah ini terlihat sangat sepi. Tidak ada penyambutan untuk kedatangan gadis itu. Dimana Mommy? Dimana Daddy? Dimana kakak? Kenapa mereka tidak menyambut ku? Apa mereka tidak menyayangiku? Batin gadis itu. Tetapi segera ia melenyapkan pikirannya, karena dia yakin keluarga nya tidak seperti itu.

Gadis itu terus berjalan menaiki tangga. Hingga dia mendengar suara gaduh dari salah satu ruangan.

"Bagaimana ini? Dia kembali. Aku tidak yakin aku bisa mengurus ketiga anak kita. Keadaan Natta juga belum stabil" ucap seorang wanita

"Kenapa kau seperti itu istriku? Bagaimanapun dia adalah darah daging kita. Kita bahkan tidak pernah bertemu dengannya setelah 10 tahun" ucap seorang pria

"Tapi, dia hanyalah sebuah kesalahan. Kita bahkan tak menginginkannya" jawab wanita itu


'deg

Gadis yang sedari tadi menguping dibalik pintu itu hanya bisa meneteskan air matanya. Mengapa? Mengapa ini terasa begitu menyakitkan? Batin gadis itu sambil memegang dadanya.

Seorang wanita membuka pintu karena mendengar isakan seseorang. Betapa terkejutnya dia, di hadapannya ada seorang gadis yang sangat cantik tengah berdiri didepan pintu dengan berlinang air mata.

"Siapa kamu?" Tanya wanita itu

Gadis itu hanya diam dan terus memegang dadanya.

"Kamu.. Steffany?" Tanya pria yang sedari tadi hanya bengong melihat gadis itu dari ujung kaki sampai ujung rambut

"Yaa.." jawab gadis itu lirih

"Kamu Steffany? Ya ampun kamu cantik banget dek.." kata seorang gadis yang baru datang

Gadis bernama Steffany itu hanya diam membeku. Bagaimana bisa? Bagaimana bisa seorang ibu melupakan anaknya? Apa aku benar benar tidak penting? Batin gadis itu sambil terus memegangi dadanya yang terasa sangat sakit.

"Natta, kamu kok udah pulang? Memangnya pemeriksaan kamu udah selesai?" Ucap Sarah

Gadis yang dipanggil Natta itu hanya menyengir.

"Jangan bilang.. kamu kabur lagi ya?" Ucap Josh

"Hehehe.. peace dad" jawab Natta sambil mengacungkan kedua jarinya

Dilain sisi gadis yang sedari tadi berdiri membeku hanya tersenyum sambil memegangi dadanya. Ternyata aku tidak dianggap disini, berbanding terbalik dengan kata grandma, grandma bilang orang tuanya sangat menyayanginya, katanya orangtuanya tidak membedakan bedakan aku dengan kakakku, tetapi apa? Kenyataannya bahkan disaat aku di depan mereka, mereka masih tidak menanggap aku ada. Mereka hanya memperdulikan kakak perempuanku itu ini sangat menyakitkan tetapi inilah kenyataan yang harus aku terima batin Steffy.

Flashback off

DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang