05

52 12 0
                                    

Arka membeli beberapa koin dan snack untuk mereka berdua. Arka memang tau bagaimana cara untuk membuat Dera melupakan sejenak masalahnya.

"Dera!"

"Ha? Apaan sih?"

Dera menoleh. Ternyata yang memanggilnya bukanlah Arka.

"Eh Dirga! Apa kabar lu njir?!"

"Eanjing baik gua mah!"
"Lu apa kabar?"

"Ya kek yang lu liat gini"

"Yang gua liat?"
"Kurus kering."
"Tinggal tulang."

"Anjayyy!!"

Dari kejauhan Arka berteriak.

"Anju Dirgantara anak pak Sugiono!"

"Jir pale lu pitak ye"
"Ga usah teriak bayar berapa mas?"

"Haha gila lu apa kabar?"

"Baek baek ajaahh"

"Ga?"

"Eh sapa tuh?" Arka dan Dera serentak.

"Gebetan gua"

"Eanju"

"Boong lu"

"Kaga deng"

"Laa terus?"

"Temen gua jing"

"Cakep juga temen lu"

Dera menyenggol Arka.

"Gila lu mo nikung Dirga?"

"Haha apaan sih ra!"

"Apaan apaan apanya. Mata lu melotot begono ga"

"Bodo ah"
"Kenalin ini Reira. Temen SMA gua."

"Gua Arka"

"Reira"

"Gua Dera"

"Reira"

Setelah berjabat tangan. Mereka memutuskan untuk sekedar jalan jalan dan menghabiskan waktu luang mereka di Time zone tersebut.
Jfyi, Dirga adalah teman semasa Sekolah Menengah Pertama Dera dan Arka. Mereka bertiga merupakan sahabat karib. Tetapi semenjak orang tua Dirga memutuskan pindah keluar kota mereka jadi jarang saling mengabari satu sama lain. Hingga saat bertemu kegilaan mereka pun memuncak.

"Uda malem nih kita balik duluan ya ka, ra"

"Iye, jagain tu gebetan lu ye ga"
"Jan sampe lecet cewe cakep kek tu"

"Eanjir Arka gatel"

"Haha canda ra."

"Haha yaudah gua duluan mau nganterin Reira keburu malem ntar"

"Iye tiati dijalan"

Seperti halnya Dirga yang mengantarkan Reira, Arka pun mengantarkan Dera sampai gerbang rumahnya.

"Assalamualaikum bunda."

"Waalaikumussalam nak."

"Oh ayah tumben uda pulang?"

Dengan nada ketus dan dingin Dera langsung mengajak Arka masuk kedapur rumahnya. Karna dia tau bundanya pasti ada didapur bersama bi Umi asisten rumah tangga dirumahnya.

"Permisi om"

"Iya silahkan nak Arka"

"Ra, lu gila ya kenapa lu dingin gitu kebokap lu?"

"Biarin aja. Males gua ngomong ama dia"

"Eh Dera sama Arka udah pulang ya"

"Iya bunda. Dera laper nih"

KARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang