🔯Mimpi Moccha yang hilang
🌻
Sepatu flatshoes berbahan kain bludru bewarna biru gelap terpasang di kaki jenjang seorang gadis. Rambut cokelat nya terurai jatuh sepinggang dengan jepitan manis berada di sisi kanan kepalanya. Memakai gaun tanpa lengan yang bagian roknya mengembang bewarna merah muda, lalu handbag bewarna senada menggantung di pergelangannya. Penampilan yang sangat manis untuk gadis yang baru saja menginjak usia enam belas tahunnya, malam ini itu.
"Moccha..", menoleh kearah balik kelambu yang menjadi penghalang ruang rias di kamarnya, gadis yang di panggil Moccha itu tersenyum amat lebar mendapati seorang cowok yang berpakaian rapi sekaligus kasual. Rambut ikalnya terlihat acak-acakan. Seketika Moccha terkekeh.
"Ya Tuhan, Azka! Kamu abis di unyel-unyel sama Tiara de-ka-ka ya?"
Azka berjalan mendekat, bibirnya mencebik kesal, "udah tau kok masih tanya!", tapi setelahnya, Azka ikut tertawa juga.
"Maaf,", Moccha berhenti tertawa lalu berdehem pelan dan menaruh brush ke atas meja rias. Dia berdiri dan berjalan kearah sofa merah yang berada di tengah-tengah ruangan. Azka mengikutinya juga. Duduk berdampingan di sana dengan membuat jarak terlalu banyak di tengah.
"Udah lama ya..." , menoleh dan menatap siluet wajah Moccha dari samping, Azka melanjutkan," udah lama sejak kita bisa kayak gini. Ketawa, bercanda terus duduk bareng. Yah~ walaupun sekarang ada jarak di tengah-tengahnya".
Hening. Moccha juga menoleh, membalas tatapan Azka yang tidak tau mengapa, di matanya terlihat sedih. Moccha mengulum senyumnya lalu mengangguk.
"Yah, walaupun kita tau kalo kita masih bisa kayak dulu, aku gak tau kenapa rasanya tetap secanggung ini. Hahaha~ mungkin karena situasi nya sudah berbeda ya...", Moccha tersenyum lagi lalu mengalihkan tatapannya ke arah walpaper dinding kamarnya. Tanpa tau perubahan eksperi Azka yang terlihat terluka.
"Ayo,keluar. Kamu udah di tunggu bunda sama ayah." , Azka beranjak, menarik lengan Moccha tanpa permisi membuat gadis itu mau tak mau mengikuti gerakan Azka. Moccha lagi-lagi tersenyum lebar.
Beginipun tidak apa-apa. Batinnya menghibur diri. Moccha mengaitkan lengannya pada lengan Azka dan berjalan bersisian bersama laki-laki itu keluar bilik kamar.
🌻
"Happy birthday Moccha!
Happy birthday Moccha! Happy birthday, happy birthday, happy birthday Moccha!!! Yeaaaa!"Teriakan Tiara - cewek dengan gaun panjang tanpa lengan bewarna hitam dengan rambut hitam yang ia ikat rapi jadi satu itu terdengar paling antusias sekali malam ini. Di tengah-tengah ruangan yang di dekorasi sedemikian rupa, Mochacino Cassandra berdiri di depan Azka yang membawa kue ulang tahun sambil tersenyum. Moccha membalas senyum Azka sesaat, lalu ia kearah samping kanan dan kirinya, ada bunda dan ayahnya sekaligus ayah Azka. Mereka menikah setahun yang lalu, dan inilah yang membuat Moccha merasa, mimpi yang ia rancang dengan baik sebelumnya telah hilang.
"Sayang, buat wish dulu ya sebelum tiup lilin." ucap Bunda Nika pada putrinya. Moccha tersenyum dan mengangguk. Dia menutup kedua matanya perlahan, merapalkan doa yang amat Moccha ingin terkabulkan, setelah itu dia kembali membuka mata dan meniup lilin yang berbentuk angka satu dan enam di atas kue blackforest di tangan Azka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dreaming [R]
RandomCover by @Cassterdo. "Mimpikan saja, apa yang kamu impikan. Karena suatu saat kamu juga akan mengalami hal, yang sama seperti ku"- Mochacino Cassandra P.S: mulai chapter 6 sampai Tamat di privat. Silahkan follow jika mau baca, serelah selesai, silah...