#01

69 5 0
                                    

-jantung mulai berdebar kencang pada saat dirimu mulai mencintai dan menyayangi seseorang tapi kamu kurang memahami kenapa seperti itu-

Rafael hanya terdiam menatap gadis itu jantung dan pikirannya mulai tak tenang. Semua orang menatap ke arah Nabila tapi mata Nabila hanya tertuju pada satu orang dikelas itu.

"Nabila" guru itu memanggil Nabila

"Iya bu..." Nabila terkejut dan kembali menatap guru itu

"Sekarang kamu memilih kelas yang mana? Di sini atau dikelas yang lain" Nabila kembali menatap Rafael sekarang mata mereka saling bertemu membuat Rafael semakin tidak tenang dan merasa sangat gelisah.

"Saya memilih kelas yang lain bu...saya merasa kelas ini terlalu bagus untuk saya jadi saya akan memilih kelas yang lain saja, bolehkan bu?" Nabila menjawabnya dengan suara yang pelan dan lemah lembut.

"Boleh... kalau memang itu pilihan kamu ayo ikut ibu"
Nabila berjalan dengan guru itu ia pun kembali menatap kearah Rafael tapi, Rafael membuang wajahnya dan tak ingin melihat wajah Nabila. Setelah Nabila berbalik, Rafael melihat kearah punggung Nabila sampai tak lagi terlihat setelah Nabila berbelok.

"Eh... El liat kenapa cewek itu tadi gak mau di kelas kita ya?" Leon bertanya ke Rafael

"Aku rasa dia gak mau sekelas sama kamu karena dia merasa kalau kamu adalah kutu buku yang sudah berkarat" Rafael berbicara sambil melipat kedua tangannya diatas dadanya.

•••

Ketika jam istirahat Rafael mulai berkumpul dengan teman-temannya yang ahli membuat hati wanita luluh dengan sendirinya. Mereka semua berkumpul di kantin, Rafael mulai melantunkan lagu-lagu yang membuat jantung para wanita berdegup dengan kencang. Nabila melihat kearah Rafael yang tertawa dengan kencang dan terlihat bahagia ia sudah lama tidak melihatnya seperti itu. Ia duduk bersama teman-teman barunya tidak jauh dari meja Rafael dan teman-temannya. Salah satu teman Rafael melihat kearah Nabila ia terpukau dengan kecantikan Nabila yang memiliki mata bulat dan hitam juga matanya sendu yang mampu membuat orang menjadi malu karena terpukau dengan kecantikannya.

"Eh...kalian semua liat nggak, cewek yang duduk disana" cowok itu menunjuk kearah Nabila

"Keliatannya anak baru tuh, cantik dan bolehlah untuk dijadikan calon"
Rafael hanya diam dan sendu melihat Nabila yang duduk bersama teman-temannya.

"Eh...udahlah ayok kita lanjuti lagi daripada ngliatin yang begituan yang belum tentu menjadi milik kalian" Rafael memotong percakapan teman-temannya yang terus membicarakan Nabila tapi, Rafael tidak rela jika ada yang menyukai dan mengagumi Nabila selain dia.


"Kenapa sih bro, lo lagi galau ya... apa jangan-jangan lo suka cewek itu kalau lo suka udah sana sikat aja jangan malu-malu percuma tampang lo ganteng dan keren tapi,pacaran gak pernah"

"Bukan gitu, gue emang gak pernah pacaran tapi gue gak pacaran ada alasannya terus bukan juga gak ada yang mau sama gue tapi guenya aja ogah" Rafael menyombongkan dirinya di depan Ali.

"Eh..kalian semua nanti pulang sekolah mau kemana,  kalian ada acara gak? kalau kalian gak ada rencana, gue ada rencana nih" Rafael menawarkan rencananya.

"Gue gak ada rencana hari ini sih! Kalau lo semua gimana?" Ali menatap teman-temannya

"Nggak!! tapi kalau gue tergantung rencana lo, udah bilang aja apaan rencana lo?" kata Afif

"Udah sini mendekat" Rafael merangkul teman-temannya menjadi bulatan yang besar dan mereka berbisik-bisik membuat semua orang menjadi penasaran dengan apa yang mereka lakukan.

•••

Siang ini matahari sangat menyengat dan membuat banyak orang sangat gerah siang ini. Rafael dan teman-temannya berjalan menuju tempat parkiran begitu juga Nabila ia juga berjalan menuju parkiran ia kembali bertemu dengan Rafael tapi, tiba-tiba ada yang memanggil Nabila pada saat Nabila ingin memanggil Rafael.

"Bil... Bila..." Nabila berbalik ternyata Maya memanggilnya

"Apa may?" dia memberikan senyuman tipis dibibirnya

"Kamu mau nggak ikut ekskul bersama aku?"

"Ekskul apaan?"

"PBB, kamu cocok banget kamu itu cantik dan tinggi kamu cukup! ayolah!" Maya menarik lengan Nabila

"Okey....okey tunggu dulu aku mau kok karena kamu kan udah ajaki aku dengan semangat gini" Nabila malah melebarkan senyumannya dan matanya mulai terbenam membentuk bulan sabit.
Mereka berdua berjalan kembali kedalam sekolah, ketika mereka masuk Rafael bingung kenapa Nabila kembali ke dalam sekolah.

TBC
Ayo baca terus dan jangan bosan dulu ya... Nanti aku kasih part yang akan buat kamu kesem-sem sama mereka berdua. Nanti setelah baca jangan lupa vote+comment

Rafael Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang