Hai..
Aku pedatang baru di dunia wattpad, dan ini adalah cerita perdana aku..
Semoga dengan aku buat cerita di WP aku lebih semangat lagi buat cerita *Yeay****
Kenapa hidup ini nggak adil, kenapa orang orang selalu mengambil kesimpulan tetapi sebenarnya mereka tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, kenapa manusia itu terlalu egois, aku ingin pergi dari dunia biadab ini, ingin melupakan masa masa itu, masa dimana mereka benci aku, I hate the cutthroat world of this..
Dan dia, dia yang membuat aku bisa melupakan semua masa laluku, semua masa laluku yang gelap gulita tampa cahaya sedikit pun, dia bagai cahaya yang menerangi hidupku yang gelap, cahaya yang menuntunku pergi dari dunia yang gelap gulita ke dunia penuh warna, tetapi karna kesalah pahaman itu membuat aku kehilangan mu dan mungkin aku kehilangan mu selamanya..
" Violin lo kenapa? " Tanya Rara teman sebangku ku
Aku hanya diam saja seperti tidak ada orang yang berbicara denganku" VIOLIN CALISTA ROBERT, LO KENAPA? " Triak Rara mengagetkanku
" Rara, lo bisa nggak sih nggak usah triak triak, gue masih bisa dengar kok, ini sekolah Rara bukan pasar " ujarku sambil menutup telingaku
" Tadi gue udah nanyain lo kenapa, lo diam aja lo kenapa sih? lo tau kan kita disini untuk ngerjain project yang di kasih sama Pak Yanto bukan tempat dimana lo melamun dan dimana gue lihat lo melamun, bisa bisa ini project nggak bakal selesai selesai VIOLIN " Cerocos Rara panjang lebar dengan nada kesal
" Hm.. " Jawabku dengan acuh
" Lo kenapa sih Vio, cerita dong kalau ada masalah lo kaya nggak makan selama setahun tau nggak... " Tawar Rara sambil memegang tanganku
" Gue kaya orang nggak makan selama setahun? Lah lo kaya emak emak nggak dapat uang jajan sebulan" Ucapku bercanda agar suasana tidak terlalu menegangkan sambil melepaskan tanganku dari genggaman Rara
'Lo pasti punya masalah gue tau itu, tapi ntah masalah apa yang bisa membuat lo kaya gini vio' " Vio lo butuh teman curhat gue ada kok, cerita aja Vio " Ucap Rara dengan nada khawatir
" Hm.. Gue nggak apa apa " Ujarku sambil memalingkan wajah ke arah pintu..
" Okey kalau lo butuh seseorang buat dengerin curhat lo, gue bisa kok.. " Tawaran Rara sambil keluar kelas
" Lo mau kemana Ra? " Tanyaku
" Kantin " Jawabnya dengan sedikit berteriak
" Gue ikut "
***
" Ini pesanan lo " Ucap Rara sambil memberikan semangkok bakso dan jus jeruk
" Thank's "
" Vio "
" Rara "
" Hais.. "
" Hihi.. "
Rara pun hanya diam dan memerhatikan Violin, 'Vio gue yakin lo tau maksud gue itu'
" Kenapa lo liatin gue kaya gitu? Iya gue tau maksud lo tadi, makan dulu nanti bakso lo dingin kan nggak enak"
" Ha? ngg.. gak ko.. k " Ucap Rara gagap 'kok dia bisa tau sih gue liatin dia? trus kenapa dia tau gue lagi mikirin itu? Hm.. ntah lah'
" Lo serius mau tau kenapa gue tadi melamun? Tapi ada syaratnya kalau gue belum selesai bicara lo nggak boleh bicara ataupun nanya, lo dengerin ceritanya sampai selesai, deal? "
" Hm.. Deal "
" Bentar " Violin meneguk jus jeruknya Jadi gini, beberapa tahun lalu.. "
***
Hehehe.. pendek ya? Ini cuma prolog kok
Maafin Julia kalau jelek ya
Hayo... Kok Violin bisa tau kalau Rara liatin dia? Nanti ya Insya Allah Julia kasih tau di part part yang akan datang :)