Bab 4 Semuanya Butuh Api

245 20 1
                                    

Seperti yang sudah ditanyakan pada bab sebelumnya, Apa yang menjadi titik balik peradaban manusia? Jawabannya adalah api. Tanpa adanya api, manusia tidak akan tahu obor yang menerangi kegelapan malam. Tanpa adanya api, manusia tidak akan tahu bagaimaan caranya membuat steak mamut hangat dengan irisan kentang tumbuk purba. Tanpa adanya api, manusia tidak akan tahu bagaimana cara membuat senjata.

Menyambung dari bab lalu, Prometheus melihat ciptaanya yaitu manusia sangat menyedihkan hidup di bumi. Mereka sangat mudah terinjak dan dimakan oleh para makhluk keturunan Cyclops dan monster-monster kuno yang tercipta oleh para Titan dan Dewa Dewi. Selain ketidak berdayaan manusia terhadap makhluk lain, ada sebuah cacat fatal dalam penciptaan manusia.

Masih ingat, siapa orang tua Prometheus bukan? Yep, dia adalah Iapetos. Titan berpenampilan gothik (bukan goyang ithik!) yang menjadi mantan pemegang penjuru langit barat. Dia adalah titan kematian dan mortalitas. Beberapa sihir utamanya berkaitan dengan kehidupan dan kematian, sihir yang sama yang dipelajari Prometheus. Sayangnya dia sering mabal kelas sihir hidup abadi dan dia hanya ingat sihir mortalitas dasar. Gawatnya, dia menghidupkan manusia bukan dengan sihir hidup abadi, tapi sihir mortalitas dasar.

Hal ini membuat manusia tidak bisa hidup lama dan akan mati setelah beberapa puluh tahun hidup. Aku tahu.... tragis dan tidak adil bukan? Well, kamu bileh menyalahkan Prometheus untuk kemalasan dan pemikiran pendeknya.

Ketika penciptaan manusiapun, Prometheus tidak terlalu banyak memikirkan bagaimana ciptaanya di masa depan. Pencpitaan manusia dari tanah lempung hanya murni sebuah keisengannya. Setidaknya itu yang kupikir.

Kembali ke cerita, merasa ciptaan tercintanya terancam punah, Prometheus berencana untuk memberikan sedikit bocoran mengenai keajaiban Dewa Dewi yaitu api. Dari mana Prometheus akan mendapatkan api? Well, saat itu sihir api sangatlah berharga dan penting. Seorang Dewi menjaga sihir api itu di Olympus, tepatnya di perapian utama istana Zeus.

Bisa kalian tebak siapa Dewi itu? Petunjuknya adalah Dewi yang sangat menyukai memasak untuk keluarganya. Parasnyayang dewasa dan keibuan, bijaksana, dan cinta damai. Kalau kalian menjawab Hestia, maka kalian mendapat hadiah 1000 keping Drachma!

Melenceng sedikit dari cerita awal, Hestia adalah Dewi tertua (menurut Rhea) sekaligus termuda (menurut Kronos). Saat Zeus menjadi raja langit dan membagi-bagi takhta dan daerah kekuasaan diatas bumi, Hestia tidaklah seambisius saudara saudarinya. Hestia lebih memilih untuk diam saja didekat perapian untuk memasak dan menjaga agar api tetap menyala untuk saudara-saudarinya.

Rupanya yang lembut dan keibuan dilengkapi kepribadian yang tenang dan bijak sempat membuat Zeus dan Poseidon berbut untuk menjadi suaminya. Sayangnya Hestia tidak tertarik sama sekali dengan pernikahan. Walaupun saat itu dia masih bayi, dia ingat betul horror dan tragedy yang terjadi pada ibu dan ayahnya hingga berujung Hestia kecil masuk kedalam perut ayahnya.

Sebut saja itu trauma, Hestia jadi takut akan sebuah komitmen pernikahan dan memilih untuk menolak seluruh pinangan Zeus dan Poseidon. Hestia memilih untuk bersumpah membujang salamanya dan menjadi penjaga perapian. Karena wataknya yang murni, Zeus yang playboy tangguh dan Poseidon yang adalah pria romantis sejati mundur untuk meminang Hestia dan memilih untuk menjadi penjaga keperawanan bagi adiknya itu. Hal ini didukung oleh Hades, Demeter, dan Hera yang merasa sayang kalau Dewi sebaik Hestia harus dimiliki oleh seseorang.

Sejak saat itu, Hestia menjadi penjaga perapian utama istana Zeus dimana elemental sihir api terus berkobar selamanya. Jika kalian bertanya apa hubungannya Hestia, Prometheus, dan api jawabannya adalah kemungkinan besar Hestia mendukung rencana Prometheus untuk memberikan api pada manusia.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 14, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Age of MythologyWhere stories live. Discover now