Nostalgia

22 1 0
                                    

Hari ini hari pertama masuk SMA. Gue melakukan aktifitas seperti biasa.

'New school New Me' gue ngucapkan kata itu berulang ulang kali sambil merapikan rambut.

Tiba-tiba ada suara klarkson.
Gue pamit dengan ibu dan langsung bergegas ke mobil jemputan. Gue mendengar suara ibu berteriak.

"Hati-hati di jalan"

"iya mah"

Ngerasa mulai gugup,langsung gue memasang earphone dan menyalakan lagu Amnesia by 5sos.Gerimis pun turun. Gue pun melihat ke arah jendela.

"Angga, mulai sekarang jangan pernah ke rumah gue lagi ,telfon gue setiap pagi , antar jemput gue sekolah ataupun gandeng tangan gue. Kita tuh nggak pantes kayak gini, kita tuh cuman teman ! "

Air mata gue menetes, mengingat ulang kembali perkataan itu. Gue menyesal tapi bangga karena dapat mengeluarkan statement itu.

"Sudah sampai"

"Iya makasih pak"

Gue langsung keluar mobil. Tidak sadar segerintik air hujan membasahi seragam baru. Sampai gue melihat sebuah payung menjaga.

"Ahh makasih, lu g perlu mayungin gue ini dikit lagi nyampe kok ke gedung sekolah"

"Nggak, lu harus pake payung kalo nggak gue bisa liat apa yg ada di balik seragam ini, lu mau?" jawabnya tertawa.

Hah? Ini kan suara Dia. Gue langsung nengok dan melihat ke arah orang yg memayungi .

"Ang-ga?"

"Iya babe"

"Aishh. "gue langsung mensikutinya

" Untung gue datengnya pagian coba kalo nggak. Lu mungkin jadi rejeki parr-"

"rLANGGA" gue teriak dan memukul pundaknya.

"ngomong ER aja belom bisa. Coba ERRRrr gitu? " ejeknya.

"Ih" gue langsung menggebuknya dengan keras.

"Iya ampun-ampun " jawab Angga masih cengengesan.

"Liat mading pembagian kelas kuy? "
Gue mengangguk lalu Angga menutup payungnya karena sudah berada di dalam gedung sekolah.

Setelah di liat mading, ternyata kelas gue dan Angga terpisah padahal gue sudah berharap kita sekelas.

"Mentang-mentang nggak sekelas, pas belajar jangan suka ngelamun mikirin gue ya"

"Yeuu PD bangsat lu, Ngga " jawab gue tersenyum paksa.

Tau aja lu jawab gue dalam hati.

Gue dan Angga berjalan bareng mencari kelas kita masing-masing. Dan ternyata kelas gue lebih dulu ketemu.

"Eh bocah, nanti istirahat gue tungguin di kantin"

"Ok lizard" gue langsung masuk ke kelas sambil tertawa, betapa absurd nama panggilannya.

Kelas sudah mulai penuh tetapi masih terdapat beberapa bangku kosong. Disini terdengar bising sekali, sepertinya banyak orang yg baru kenalan atau teman lama.

Ada bangku kosong di samping perempuan yang sedang asyik mengobrol dengan teman cowonya.

Gue pun langsung duduk di bangku itu, kemudian merapihkan buku yang akan di bahas pada pelajaran pertama.

"hai, gue Windy" dia tersenyum sambil menjulurkan tangan. Melihat lesung pipinya gue jadi memikirkan Tasya. Sepertinya gue harus video call Tasya nanti,Rindu banget.

Gue Harap Lo NgertiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang