Tumpahan Kata

senja dan rindu

Sepi menyelimuti, aku ingin kau ada di sini.

Menikmati desiran angin yang menembus rusuk ini.

Melihat tenggelamnya Mentari bersamaan dengan kecupan hangat itu.

Saling bertukar cerita hingga lupa bahwa rembulan sudah menyapa.

Kini, kau pergi. Meninggalkan sejuta cerita yang belum sempat kita selesaikan bersama.

Kini aku harus menyelesaikannya sendirian, karena tidak mengingini semuanya menjadi gantung.

Aku rindu.

Aku rindu pada senja itu, senja yang pernah kita habiskan berdua.

Aku rindu pada kue itu, kue yang kita nikmati itu.

Aku rindu pada jaket itu, jaket yang kau pakai saat bersamaku.

Aku rindu padamu, sang pameran utama yang juga menjadi pemilik skenario.