Aku melihat bintang di langit keruh dengan tangan yang menggengammu dengan erat.
Bulan begitu cantik sama seperti matamu yang berbinar menatapku.
Semuanya itu membuatku tersadar akan satu hal.
Bumi, bahkan Galaksi telah tercipta jutaan tahun lalu.
Tapi bukankah menajubkan? Kau dan aku hidup di waktu yang sama.
Ini bukanlah kebetulan, karena aku yakin tidak ada kebetulan semanis ini.
Kebetulan yang mempertemukan kita berdua, membuatku jatuh cinta.
Kebetulan yang membuatku kini duduk di sampingmu hanya untuk melihat bintang.
Ini... Bukanlah sekedar kebetulan. Ini adalah takdir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tumpahan Kata
PoesíaHanya sekedar kata-kata yang tidak tersusun rapi, namun memiliki arti.