1

102 6 3
                                    

"Bang, ayoo! Katanya mau anter aku ke Gramedia" rengek Sarah.
Sarah merengek kepada Gibran, Abangnya yg sudah berjanji untuk mengantarnya ke Gramedia.

"Gak bisa sekarang dekk" ucap Gibran.

"Lohh, kok gitu? Kan abang udh janji sama Sarah? Yaudah abang gak usah ngomong sama Sarah 3 minggu"ujar Sarah dengan nada ngambek

"Kamu lupa? 30 menit lagi kakak udh harus jemput Kak Agatha Di Airport"ucap Gibran memberi pengertian kepada adik satu satunya itu.

"WHAT?? Oh My God, kenapa aku bisa lupa sihh?" Sarah menepuk dahinya.

"Emang dasar kamu pelupa aja_-" Gibran mengejek Sarah dengan nada datar.

" Terus, Sarah harus bilang Wow gitu?"nada kesalnya muncul ketika Gibran merendahkannya.
"T-E-R-S-E-R-A-H",ucap Gibran menutup debat mereka.

Gibran meninggalkan Sarah yg bingung di sofa Ruang Keluarga, ia mengambil kunci mobil dan berjalan menuju pintu untuk pergi.

"Abang" Panggil Sarah
Gibran diam dan berjalan santai.

"Abanggg.. " panggil nya lagi.
Gibran diam lagi.

"Bang...hikss..hikss..Bang Gibran" Sarah menangis.

Ia type "manusia" yg gak bisa didiemin walau sedetik saja.

"Kok kamu nangis ?"ucap Gibran.

"Abang gak PEKA"ujar Sarah dengan sesegukan.

"Omg, anak kelas 5 SD udh tau soal peka?"dalam hati Gibran berkata kaget.

"Iya iyaa abang minta maaf, yaudah habis kita jemput Kak Agatha, kita ke Gramed?" putus Gibran agar adik kecil nya itu tak menangis lagi.

"Are you kidding me?" teriak Sarah dengan semangat yang menggebu gebu.

"No, dear" tutupnya.

"Ayoo ! Jemput kak Atha"Sarah langsung berlari ke arah garasi, dan masuk ke mobil.

Di perjalanan, Gibran menasehati Sarah.
" Sarah, nanti kalau kak Atha udh kita Jemput, Kamu jangan ungkit ungkit soal kejadian 2 tahun yg lalu yaa."Sarah mengangguk tanda ia mengerti.

Gibran bersyukur jika Sarah mengerti, kejadian itu lah yg membuat Agatha pergi, pergi meninggalkan dirinya dan adik kecilnya itu.
Ketika sudah sampai di airport, Gibran dan Sarah mengedarkan pandangannya mencari Agatha.

"Kak Atha dimana sih Bang"Sarah bertanya.

" Gak tau dekk, apa abang telpon aja yaa?"tanya Gibran

" Coba aja bang, siapa tau diangkat Kak Atha"jawabnya.
Gibran mengeluarkan ponselnya dari kantong jeans yg ia pakai. Ia berusaha mencari kontak Agatha.

Tutt..

Tutt..

"Halo, kak"

"..........."

"Lo dimana?"

".........."

" Okey, lo tunggu disana. Gue sama Sarah nyusul lo kesana"

"........"

"Bye.."

"Kak Atha dimana bang?"
"Dia duduk di J.CO"

Gibran dan Sarah sedikit berlari untuk menuju ke Agatha.

"KAK ATHA" teriak Sarah dan Gibran ketika melihat Agatha berdiri sambil memainkan ponselnya.

Sara langsung memeluk Agatha dengan erat, ia begitu merindukan sang kakak yg meninggalkannya hampir 2 tahun ini.

"Hikss...hikss..Kak Atha kemana aja ? Sarah kangen tau... Hikss...hiksss.."Sarah menangis Dipelukan Agatha.

"Kakak gk kemana sayang" Agatha mengecup kening adik bungsunya itu dengan penuh kasih.

"Kakak, gakpapa kan?" tanya Gibran khawatir

"Santai aja dekk, aku gakpapa"Agatha berkata diiringi dengan senyuman yg dirindukan Gibran.

"Udah Sar, jangan nangis lagi" Agatha menasehati Sarah agar ia berhenti menangis.

Sarah mengangguk, dan mengusap air matanya.

"Mari Kita Pulang!!"
Agatha berteriak dan menarik Gibran dan Sarah.

Diperjalanan, Agatha menanyakan tentang kehidupan mereka berdua selama 2 tahun ini.

"Sekolah kalian gmna?"Agatha bertanya pada Gibran & Sarah

"Baik kak, sekarang aku kelas 3 SMA"jawab Gibran

" Kalau Sarah, udah kelas 5 SD. Terus kak, Sarah baru dapat juara Olimpiade Matematika se Kota Jakarta Pusat ", ujar Sarah dengan semangat yg menggebu gebu

"Kak Atha kuliahnya gmna ?"tanya Gibran

" Aku di Universitas Rahayu Bakti dekk..Fakultas Ekonomi " jawab Agatha.

" Wiihh, hebat! Marvelous Marvelous !!! Keren dehh kakak aku"teriak Sarah di mobil

Gibran dan Agatha terkekeh dengan tindakan Sarah.

"Kakak mau minta maaf ya sama kalian. Gara gara kakak Mom sama Dad pergi ninggalin kita semua."lirih Agatha

"Gakpapa kak, Sarah udah ikhlas kok. Sekarang, Sarah cuma pingin kakak disini sama kita terus. Boleh kan kak ?"ujar Sarah kepada Agatha.

Sarah mengangguk.

"Boleh banget Sar" Agatha tersenyum manis

Sesampainya dirumah..

"Kakak, masuk ke kamar duluan yaa..." Agatha pamit kepada kedua adiknya.

Sarah dan Gibran mengangguk.

Perlahan lahan Agatha menyusuri setiap sudut kamarnya. Ia meneteskan air mata, mencoba menghalau rasa sesak di dada. Foto dirinya bersama sang kekasih dan 2 pahlawannya masih tetap disana.

"Hay, sayang lagi apa ?" ia menahan air mata.

"Mama, papa aku kangen"

"Ren, kenapa kamu tinggalin aku?" satu persatu air mata meluncur di pipinya.

"Pa, siapa superhero aku ?"

"Ma, pingin coba masakan mama"

"Disini, Agatha mencoba menjadi sosok yg tegar. Sayang, i love you. Mom, dad i miss you.





Please, Vote and Comment!

The Power of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang