Bagian 1

1.6K 69 1
                                    

Dua orang gadis yang dijuluki troublemaker baru aja memasuki kantin. Setibanya dikantin mereka langsung disuguhkan dengan aksi yang dilakukan oleh adik kelasnya. Mereka memperhatikan adik kelas yang sedang membully teman sekelasnya. Entah apa yang ada dipikiran mereka berdua hingga tak menghentikan aksi malak yang dilakukan oleh adik kelas tersebut.

"Entah kenapa gua bosan lihat aksi bully yang dilakukan Rado. Perasaan gua keluarga kalian tidak kekurangan uang kan sehingga membuat Rado memalak teman sekelasnya" ucap Fiona yang langsung dapat balasan anggukan dari Kayla.

"Memalak bukan berarti kekurangan uang Fi, ada kalanya dia melakukan itu karna kesenangan semata. Gua sih bodo amat selama itu anak tidak main fisik pada lawannya" balas Kayla santai. Fiona menghembuskan nafas kesal setelah mendengar jawaban dari sahabatnya yang terbilang terlalu santai dalam menghadapi setiap masalah.

Kayla langsung melangkahkan kaki menuju adik laki-lakinya. Melihat kelakuan adeknya dari dekat. Tanpa diduga Kayla langsung menghentikan aksi adeknya.

"Kalau lo butuh sesuatu terlebih lagi uang langsung aja minta sama kak Romeo atapun gua, jangan memalak teman apalagi teman yang lo palakin itu perempuan. Gua ngga mempermasalahkan mau siapapun yang lo palakin tapi gua ngga suka kalau lo malakin perempuan. Seharusnya lo paham akan hal itu Rado" ucap Kayla menatap tajam adik laki-lakinya membuat sang empu langsung menundukkan kepalanya. Mengambil uang ditangan sang adik dan langsung memberikan uang tersebut kepada pemiliknya

"Dan untuk lo, kalau sekali lagi Rado malak lo langsung laporan sama gua. Jangan mau dipalak sama orang. Percuma orang tua lo kerja keras tapi lo dengan begonya ngasih uang jajan lo ke orang lain karna takut sama orang tersebut" ucap Kayla yang langsung meninggalkan kantin.

"Terimakasih kak" teriak gadis itu yang langsung dibalas Kayla dengan lambaian tangannya.

Fiona yang ditinggalkan Kayla dikantin langsung mengapit leher Rado membuat sang empu mengerang akibat kapitannya.

"Untung hari ini mood Kayla lagi bagus kalau ngga, gua ngga bisa menjamin apa yang akan dilakukan Kayla ke lo. Lo tau sendiri bagaimana Kayla kalau sudah marah" Rado langsung menganggukkan kepalanya tanda mengerti. Mengingat bagaimana mimik menyeramkan sang kakak ketika marah membuatnya merinding.

"Masalahnya hari ini gua ngga dikasih uang jajan sama mama dan papa makanya gua malakin anak orang. Kalau dikasih uang jajan, gua ngga akan kayak gini" ucap Rado yang langsung mengadu membuat Fiona menghembuskan nafas lelahnya.

Tanpa aba-aba Fiona langsung membawa Rado meninggalkan kantin. Rado hanya pasrah ketika tangannya ditarik oleh Fiona sahabat sang kakak.

Sesampainya diruangan kepala sekolah, Fiona langsung masuk tanpa mengetuk pintu membuat pemilik ruangan langsung menatap orang yang sudah berani masuk ke ruangannya tanpa mengetuk pintu.

"Kenapa?" tanya Romeo sesaat setelah mengetahui kedatangan kedua makhluk astral

"Nih adek kesayangan kamu buat onar. Dia memalak teman sekelasnya. Lah iya yang dipalaknya itu laki-laki, ini yang dipalaknya perempuan" adu Fiona membuat Romeo langsung memperhatikan Rado yang tersenyum cengengesan.

"Setau kakak kita bukan dari kalangan keluarga yang kekurangan uang ditambah mama sama papa sudah mentransfer uang jajanmu. Kenapa kamu masih memalak teman sekelasmu?" tanya Romeo yang langsung mendapat protesan dari Rado.

"Apanya yang ditransfer kak, yang ada gua dapat omelan dari mama dan papa karna ngga berhasil membujuk kak Kayla pulang. Lo kan tau gua sama papa dan mama punya perjanjian" Romeo yang mengerti bagaimana susahnya membujuk adik perempuannya pulang menghembuskan nafas lelahnya.

"Apa Kayla masih membenci mama dan papa karna kesalahan 5 tahun yang lalu. Padahal mama dan papa melakukan itu demi kebaikan Kayla, jika mama dan papa tidak melakukan itu, Kayla akan dalam bahaya?" batin Romeo murung.

I Love You KaylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang