Kayla menyusuri koridor sekolah dengan wajah dinginnya. Dia memasuki ruang kepala sekolah dengan wajah yang lebih menakutkan dari yang kemarin. Sepanjang koridor sekolah semua murid-murid memberi Kayla jalan tanpa dibilang terlebih dahulu dan itu mempercepat Kayla untuk sampai ke ruang kepala sekolah.
Setibanya di ruang kepala sekolah, Kayla langsung membuka pintu ruangan kepala sekolah tanpa mengetuk pintu. Ia melenggang masuk dan duduk di sofa tanpa mau melihat sekitarnya. Kelima orang menatap Kayla terkejut. Dalam dua hari Kayla bisa merubah mimik wajahnya menjadi tidak memiliki ekspresi.
"Kenapa" singkat padat dan jelas. Itulah kalimat yang di lontarkan oleh Kayla pada kepala sekolahnya yang tidak lain adalah kakaknya sendiri.
"Kakak tidak mengijinkanmu keluar dari sekolah ini karna kamu juga masih memiliki hak atas sekolah ini. Kamu adalah anak pemilik sekolah ini dan kamu yang memegang kendali sekolah ini jika kamu selesai sekolah nanti" ucap Romeo menatap wajah adiknya yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya.
Kayla menampilkan senyum sinisnya tanpa melihat kearah Romeo, Kayla mengucapkan kata-kata yang menohok hati semua orang.
"Apa hak anda mengatur saya untuk tidak boleh keluar dari sekolah ini. Saya kasih tahu sama anda tuan Romeo Pramesta Luffan kalau saya berhak untuk keluar dari sekolah ini. Yang tidak berhak itu adalah anda" ucap Kayla tajam meninggalkan ruangan itu.
"Oh iya satu lagi. Saya bukan bagian dari keluarga Luffan dan saya tidak mempunyai hak apapun atas sekolah ini. Saya hanya anak biasa yang membutuhkan sekolah dan saya tidak mempunyai harta dari keluarga anda. Jadi kesimpulannya adalah saya.bukan.bagian.dari.keluarga.Luffan" ucap Kayla dengan penekanan diakhir kalimatnya.
Sebelum Kayla meninggalkan ruangan Romeo, tangan Kayla tiba-tiba dicekal oleh seseorang yang tidak lain dan tidak bukan adalah Kenzo. Kenzo menarik tangan Kayla membuat Kayla membalikkan badannya menubruk dada bidang Kenzo. Kenzo menampar Kayla membuat semua orang di buat terkejut kembali tapi ada satu orang yang tersenyum sinis menatap Kayla yang juga menatapnya dengan tatapan datarnya.
"KENZOOO"
Semua orang memanggil nama Kenzo secara serentak membuat sang empu menatap tangannya dan wajah Kayla dengan tatapan yang sulit diartikan.
Kayla masih memasang wajah datar bahkan sangat datar hingga membuat semua orang yang berada di ruangan ini merasakan atmosfer yang menakutkan. Kayla berjalan dan berhenti tepat di depan wajah Romeo dengan mata yang menatap Mala.
"Terimakasih atas tamparannya tuan Kenzo" kalimat yang dikeluarkan oleh Kayla tapi mampu membuat Romeo menahan rasa sakit yang menjalar ke hatinya saat mendengar ucapan sarkartis dari adiknya.
Kayla melangkahkan kakinya dan berdiri tepat di hadapan Mala, Fiona, Rado, dan Kenzo. Ia mengeluarkan kalimat yang mampu membuat semua orang terdiam menatapnya.
"Ingatlah ini, jika seorang Kayla kembali untuk beberapa tahun kedepan maka bersiap-siaplah dengan hadiah yang akan saya berikan. See bersenang-senanglah dulu sebelum saya merenggut kesenangan kalian dengan cara yang tidak terduga" ucap Kayla meninggalkan ruangan Romeo dengan dentuman pintu yang cukup keras hingga membuat semua orang terkejut.
"Inilah yang akan terjadi jika kalian membuat kesalahan dengan Kayla. Akhirnya apa yang aku takutkan akan terjadi di tahun yang akan datang jika Kayla kembali lagi" ucap Fiona menatap lemas pada ketiga laki-laki di hadapannya tapi tidak dengan perempuan yang sudah membuat sahabatnya berubah seperti ini.
"Seharusnya ini tidak akan terjadi jika lo tidak datang lagi ke kehidupan Kayla. Aku tidak yakin apa yang akan dilakukan oleh Kayla jika dia kembali lagi tapi aku yakin hal yang akan dilakukan oleh Kayla akan sedikit lebih ekstrim mengingat Kayla adalah orang yang tingkat kesadisannya hampir setara dengan Ghea. Tetapi jika Kayla sudah meminta bantuan dengan pemegang kendali semua gangster maka bersiap-siaplah menghadapi kehancuran" ucap Fiona tajam membuat Mala menatapnya dengan tatapan yang menantang.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Kayla
AcakSeorang gadis troublemaker yang mencintai gurunya. Berbagai cara ia lakukan hanya untuk mendapatkan perhatian dari gurunya. Berbagai hinaan pun ia terima dari gurunya tapi itu tidak membuatnya mundur untuk mengejar guru tampannya itu. "Aku akan memb...