When you back to my life

1.3K 32 5
                                    

Bagi yang tidak suka HaeSica couple, tidak perlu repot-repot membaca!! ✌

CAST: LEE DONGHAE as DONGHAE & JESSICA JUNG as JESSICA
OTHER CAST: Find it by yourself (
GENRE : ROMANCE
RATING: 15+
===================================================
Malam yang cerah di langit Kota Seoul. Sangat tepat untuk pergi berkencan bersama sang kekasih ataupun pujaan hati. Namun, tidak bagi Jessica Jung atau yang sering di panggil Jessica atau Sica. Dia memang sedang bersama seorang pria tampan. Tapi, jangan salah kira dulu! pria itu adalah sahabat baiknya sejak mereka SMA. Wu Yi Fan atau sering disebut KRIS adalah pria keturunan China-Kanada yang sudah cukup lama tinggal di Korea Selatan. Pria itulah yang sekarang sedang berjalan di samping Jessica di sebuah gedung Bioskop di Seoul. Mereka baru saja selesai menonton film disana dan sekarang akan pulang. “Sica, aku mau ke toilet sebentar yach. Kau tunggu saja aku disini. Aku hanya sebentar.” Ucap kris pada Sica. “Umm.. Cepatlah!” balas Sica sambil mengangguk. Krispun segera berlari menuju toilet dalam gedung tersebut.
Sica menunggunya dekat loket karcis masuk bioskop. Ia melihat kesekelilingnya. Ternyata cukup banyak orang yang datang ke bioskop ini. Kebanyakan mereka adalah remaja yang datang bersama kekasih mereka. Terlihat jelas sekali karena tak sedikit mereka datang dengan tangan si wanita yang menggandeng manja lengan si pria. Kris belum kembali juga dari toilet. Sica mengarahkan pandangannya ke lorong yang tadi dilalui Kris. Ia meihat seseorang yang sepertinya ia kenal namun ia tak yakin siapa. Seorang pria yang ternyata berjalan menghampiri seorang wanita yang diyakini Sica sebagai kekasih pria tersebut. ‘apa mungkin itu dia? Tapi, bukankah dia harusnya masih di California?’ batin Sica yang agak ragu dengan penglihatannya itu. Memang jarak mereka yang cukup jauh membuat Sica sulit mengenali wajah pria yang ia maksud tersebut.”apa yang kau perhatikan, Sica?” Tanya Kris yang membuat Sica kaget dan segera mengikuti arah pandang Sica. “Aiish…. Kau ini,mengagetkan aku saja. Tidak ada apa-apa kok.” Balas Sica sambil menepuk dadanya karena kaget. “Ooh.. maaf ya kau harus menunggu lama. Ayo, kita pulang!” kata Kris dan mengajak Sica pulang. Sicapun mengikuti langkah Kris meninggalkan bioskop itu. ‘sudahlah, mungkin aku hanya salah lihat. Tidak mungkin jika dia sudah pulang ke Seoul.’ Batin Sica kemudian.
2 minggu kemudian, Sica meminta Kris untuk menemaninya pergi ke toko buku. Mereka sekarang sedang berada dalam sebuah toko buku. Mereka memang suka baca buku. Saat sedang asyiknya membaca buku, tiba-tiba seseorang menepuk bahu Sica pelan. “Permisi, kau Jessica Jung, kan?” tegur seorang wanita pada Jessica. “Ah, iya. aku Jessica Jung. Sebentar, kau Im Yoona, kan?” Tanya Sica lagi setelah mengenali wajah si wanita yang menegurnya tadi. Wanita yang bernama Yoona itu menganggukan kepalanya sambil tersenyum hangat tanda ia memang bernama Im Yoona. “Astaga…. Sudah lama sekali kita tidak bertemu. Bagaimana kabarmu?” Tanya Sica lagi. “aku baik-baik saja. Kau sendiri bagaimana Sica?” balas Yoona. “Aku baik-baik saja. Dengan siapa kau kesini?” balas Sica lagi. “Aku datang dengan kekasihku. Hanya saja sekarang dia sudah duluan ke parkiran. Ini siapa, Sica? kekasihmu,ya?” Tanya Yoona lagi sambil menunjuk Kris. “Oh iya! Aku sampai lupa. Ini Kris,sahabatku.” Jawab Sica  memperkenalkan Kris. “Halo, namaku Kris!” Kris memperkenalkan dirinya pada Yoona. “Hai Kris. Namaku Yoona.” Balas Yoona. “Ummh…. Sebenarnya aku ingin ngobrol terus dengan mu Sica, tapi aku harus pergi sekarang karena masih ada sedikit urusan. Boleh aku meminta nomor telepon mu agar aku bisa menghubungimu lagi.” Ucap Yoona agak menyesal.  “Tentu saja. Ini kartu namaku. Ada semua disana.” Ujar Sica sambil menyodorkan sebuah kartu nama miliknya pada Yoona. “terima kasih. Kalau begitu aku pergi dulu yah. Sampai jumpa!” Pamit Yoona dan kemudian pergi.
Sica dan Kris sekarang sudah berada di depan rumah Sica. Rumah mereka cukup dekat. Rumah Kris ada disebelah kiri rumah Jessica melewati 5 rumah. “terima kasih ya sudah mengantar aku pulang. Sebaiknya kau pulang. Bye!” ujar Sica ingin meninggalkan Kris dan masuk ke rumahnya. Namun tiba-tiba Kris memegang lengan Sica agar tidak segera pergi. “Sebentar, ada yang ingin aku bicarakan padamu.” Kata Kris. Sica menoleh dan membalikkan badannya menatap Kris. “Sebenarnya…. Sudah lama aku ingin mengatakannya. Tapi, aku masih ragu dan malu untuk mengatakannya padamu. Sica, I Love You and I want you to be my girl. Would you be my girl?” ujar Kris sambil memegang tangan Sica erat dan menatap mata Sica dalam. Sica terpaku, ia tidak tahu harus berbicara apa pada Kris. “Kris, aku tidak tahu harus bagaimana sekarang. Aku juga sangat menyayangimu tapi, sebagai sahabatku yang terbaik. Aku tidak bisa jika harus menjadi kekasihmu. Maaf, Kris.” Ujar Sica dengan terus terang. Hati Kris sangat sakit. Bagaikan hatinya teriris dengan pisau yang tajam. Namun, ia masih mencoba untuk tersenyum di hadapan Sica. “Baiklah, aku mengerti. Menjadi sahabatmu pun, aku sudah sangat senang. Trimakasih  Sica, karena sudah mau jujur padaku. Kalau begitu, aku pergi dulu. ” Ucap Kris dan kemudian meninggalkan Sica. ‘aku tahu Sica, kamu pasti masih menunggu dan masih sangat mencintai pria itu.’ Batin Kris.
@Sica’s house
Sudah sebulan sejak Sica tahu bahwa sahabatnya, Kris ternyata mencintai dirinya. Ia menyesal sudah menyakiti hati Kris. Hanya saja ia benar-benar tidak bisa menjadi kekasih Kris karena ia memang menganggap Kris sebagai sahabatnya. Di lain sisi, ia belum siap jika harus mencintai seorang pria lagi. Terakhir kali ia berpacaran adalah saat ia duduk di bangku SMA. Namun sayang karena kisah cinta mereka harus berakhir saat kekasihnya itu memutuskan untuk pergi ke luar negeri. Sejak saat itu, Sica takut untuk membangun hubungan yang special dengan pria lain. Sica masih beruntung karena ternyata Kris bukanlah orang yang pendendam. Kris masih sering mengajaknya jalan-jalan. Sikap Kris seakan tidak pernah terjadi apa-apa dan itu membuat Sica lega.
Sica sedang membaca bukunya, tiba-tiba handphonenya berdering tanda ada SMS yang masuk. Ternyata dari Yoona. Akhirnya Yoona menghubunginya juga. Sica sendiri lupa untuk menghubungi Yoona. Yoona mengajaknya untuk bertemu di sebuah café. Sica senang sekali. Iapun menyetujuinya dan akhirnya mengajak Kris untuk menemani dirinya bertemu dengan Yoona. Akhirnya, setelah selesai bersiap-siap, Sica ditemani Kris pergi untuk menemui Yoona.
@Cafe
Sica dan Kris sudah sampai di café tempat mereka akan bertemu dengan Yoona. Tak lama mereka sampai disana, Yoona juga sampai. Tapi, ia bersama seseorang. Saat Yoona dan orang tersebut sampai di meja mereka, Sica dengan mudah mengenal wajah orang yang datang bersama Yoona itu.
“Maaf kami terlambat. Kalian sudah lama yah?” Tanya Yoona saat sampai disana. “ah tidak juga, kami baru saja sampai.” Jawab Kris. Sedangkan Sica, ia masih tidak percaya dengan apa yang ia lihat didepannya sekarang. Orang itu adalah LEE DONGHAE,mantan kekasihnya . “Oh iya, kenalkan ini Lee Donghae, kekasihku.” DEG! Mendengar itu, Sica menjadi kaku. Ia tidak percaya dengan hal yang baru saja ia dengar. Kris menyadari kekakuan Sica, sehingga ia menyenggol lengan Sica untuk menyadarkannya dari lamunannya. “Oh iya, aku Jessica Jung dan ini temanku, Kris!” kata Sica. “Apa kabar Sica dan Kris? Sudah lama tidak bertemu.” Balas Donghae sambil tersenyum. “Kalian belum melupakan aku kan?” Tanya donghae lagi. “Hey Donghae! Mana mungkin aku melupakanmu. Kaukan teman satu SMA kami.” Balas Kris dengan senyuman yang dibuatnya seramah mungkin. “Jadi kalian pernah satu sekolah?” Tanya Yoona yang terkejut. Sica mengangguk mengiyakan pertanyaan Yoona. ”waah…. Kebetulan sekali,ya?!” Kata Yoona. Donghae sendiri tidak menyangka. Setelah sekian tahun, akhirnya ia bisa bertemu lagi dengan gadis yang dulu sangat ia cintai. Dan jujur, hingga kini Jessica masih ada didalam hati Donghae. Ia senang sekali bisa bertemu lagi dengan gadis yang sangat ia rindukan itu. “uumh… karena kita sudah disini, aku akan memesan sesuatu untuk kita semua. Kalian mau pesan apa? Akan aku pesankan.” Tanya Donghae sambil tersenyum ramah. “Ah! sayang, kau tahukan apa yang ingin ku pesan? Green Tea saja.” Kata Yoona pada Donghae. “Aku Mochachino saja.” Sambung Kris. “Bagaimana dengan mu Jessica?” Tanya Donghae pada Jessica. “Aku.. Coffelate.” Jawab Jessica pada Donghae. Ia merasa sangat gugup sekarang. “Kau masih menyukai Coffelate? Kau belum berubah ya.” Ucap Donghae sambil tersenyum melihat Jessica kemudian pergi untuk memesan.
Setelah memesan pada pelayan disana, Donghae kembali ke meja mereka. “Jadi, sudah berapa lama kalian berhubungan?” Tanya Jessica pada Yoona dengan memasang wajah yang tersenyum ramah. “Ummh.. belum cukup lama. Sekitar setahun lebih.” Jawab Yoona yang mendapatkan anggukan dari Jessica, tanda ia mengerti. “Bagaimana dengan kalian? Kris dan Jessica sudah saling kenal  Sejak  SMA, kan? Apa kalian sedang berpacaran?” Tanya Donghae pada Jessica. Kris yang mendengar itu menjadi sedikit kaget. “Tidak Juga. Kami hanya berteman. Aku sangat menyayanginya sebagai sahabat terbaik bagiku. Iya kan?” Kris menatap Jessica yang ada di sebelahnya. Jessica hanya mengangguk canggung dengan senyum tipis. “Yang benar? Aku yakin suatu hari nanti kalian pasti akan saling mencintai. Seperti kata banyak orang kalau CINTA ITU BIASA DIAWALI DARI PERSAHABATAN. Ku lihat kalian benar-benar sangat serasi.” Kata Yoona sambil tersenyum. Jessica dan Kris yang mendengar itu hanya terdiam membisu.
Untuk menghilangkan suasana yang canggung seperti itu, Jessica pun akhirnya bersuara. “Lalu, kapan Donghae pulang dari California? Setahu ku Donghae  bekerja disana kan?” Tanya Jessica dengan berusaha terlihat biasa-biasa saja. “Aku baru pulang 5 bulan yang lalu. Setelah menyelesaikan kuliahku di California, aku bekerja di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Interrior di sana. Tapi, karena perusahaan kami  membuka  cabang di Seoul dan beberapa Kota besar di dunia, aku di percayakan untuk mengurus cabang perusahaan yang disini. Jadilah, aku disini.” Kata Donghae panjang lebar. “Iya. Sekalian saja kami mengurus pertunangan kami. Sebenarnya aku ingin langsung menikah saja, tapi mengingat Donghae masih sangat sibuk jadi biar bertunangan saja dulu.” Kata Yoona tersenyum manis menatap Donghae yang juga tersenyum padanya. Jessica yang mendengar itu hanya bisa terpaku. Rasanya dia ingin menangis tapi, tidak mungkin ia menangisi rencana pertunangan Yoona dan Donghae. Kris sangat sadar akan perubahan wajah Jessica. Ia menjadi khawatir. Tapi, ia yakin Jessica tidak mungkin menangis disini. Setelah beberapa lama mereka duduk sambil bercerita, mereka semua berpamitan dan pulang.
Dalam mobil yang ditumpangi Kris dan Jessica terjadi keheningan selama perjalanan pulang. Jessica masih belum bisa melupakan Donghae dan Yoona yang segera akan bertunangan. “Sica, kau baik-baik saja?”Tanya Kris. “aku baik-baik saja.” Jawab Jessica tanpa memandang Kris yang sedang memandangnya itu. “kau yakin?” Tanya Kris sekali lagi. Kali ini Jessica tidak menjawab. Kris menoleh pada Jessica. Terlihat olehnya Jessica sedang menangis. Airmata itu membasahi mata indah wanita yang sangat ia dambakan itu. Kris menepi ke jalan. Ia menepuk bahu Jessica. Ia menghadapkan Jessica padanya. Terlihat  Jessica yang menangis. Wajahnya yang cantik itu kini basah dengan air mata. “You are crying? Are you OK?” Tanya Kris. “I’m OK, Kris.. I’m not crying.” Elak Jessica. “You are stupid Jessica. This is your tears. So, you are crying, now.” Balas Kris sambil menghapus air mata Jessica yang semakin deras mengalir dari pelupuk mata Jessica. Jessica memeluk Kris. Ia sudah tidak bisa menutupinya. “I still love him. But, I can’t to be with him again. Aku.. sangat merindukannya. Tapi, aku sudah terlambat untuk mengharapkan ia kembali padaku. I was sureprising when Yoona introduce him as her boyfriend. Dan setelah itu mereka bilang kalau mereka akan segera bertunangan. Aku sangat sedih, Kris.” Sica menangis sejadi-jadinya dalam pelukan Kris. Kris hanya diam mendengarkan perkataan Sica. Ia sendiri sakit hati  melihat wanita yang ia cintai menangisi orang lain. “Do you think, I have to forget him?” Tanya Jessica tiba-tiba setelah ia sudah mulai lebih tenang. Jessica melepaskan pelukannya pada Kris perlahan sambil tetap menatap Kris menantikan jawaban dari pria itu. “Aku tidak tahu Sica. Kalau kau mencintainya, kau bisa terus mencintainya. Tapi sebagai sahabatmu, aku ingin kau hidup bahagia dengan orang yang juga mencintaimu. Kalau kau terus memikirkannya, kau akan hidup dalam penderitaan. Tapi, aku ingin kau melupakannya perlahan-lahan. Kau,, kau gadis cantik yang pantas untuk dicintai dan dilindungi.” Ujar Kris. Jessica terdiam. Ia memikirkan semua perkataan Kris. Saat itu sudah sore. Namun Kris tetap disana menemani Jessica hingga Jessica bisa merasa lebih baik.

When You Back To My Life (Oneshot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang