2. Lentera Hidup Itu Kini Telah Padam

10 2 1
                                    

Rex, yang membuka bingkisan itu terbelalak kaget ketika dia mengetahui isi nya. Tangan nya pun langsung refleks membuang bingkisan itu. Namun dengan sigap Pria yang disamping nya itu menangkap bingkisan itu agar isi nya tidak berserakan.

"Hoi... Jangan kau buang" kata pria itu. Namun Rex sepertinya tidak menggubrisnya

"Kenapa aku tidak menyadarinya...!" kata Rex sembari menutup wajah dengan kedua tangannya itu.

"Aku pikir isi dari bingkisan itu kain atau sepatu" - ujarnya lagi

"Kau terkejut kan melihat isi nya, tapi kau melakukan sesuatu yang bagus" kata pria itu

"SESUATU YANG BAGUS APANYA! KAU PIKIR PUJIAN MU ITU BISA MENGEMBALIKAN TEMANKU! AKU MEMBAWA SESUATU YANG MENJIJIKKAN DARI TADI. BAHKAN KARNA SESUATU YANG MENJIJIKKAN INI, MEMBUATKU TERLIBAT DALAM KASUS INI! KASUS YANG MEMBUAT HIDUPKU MENDADAK KACAU!" kata rex dengan amarah nya yang tiba-tiba memuncak

Rex lalu merampas bingkisan itu dari tangan pria itu dan hendak akan membuangnya.

"Hey hey hey... Mau kau apakan itu!" kata pria itu
"Aku akan membuangnya dari jendela!" jawab Rex

Mobil pun mendadak dihentikan wanita yang bersama pria itu.

"Kau gak boleh membuang itu!" kata wanita itu

"Memangnya kenapa? Kenapa kalian berkata begitu. Dan juga siapa kalian! Apa kalian pembunuh itu!?" katanya dengan lantang

Wanita tersebut lalu ke kursi belakang tempat mereka berdua duduk dan langsung menarik kerah baju Rex

"Kalau kami pembunuhnya, kau udah langsung berakhir menyusul teman mu itu!" kata wanita itu yang tersulut emosinya

"Sudah sudah, hentikan..." pria itu mencoba melerai

"Kenapa... Kenapa kalian sepertinya menginginkan barang ini. Padahal ini hanyalah dua buah Tangan dan dua buah Bola Mata yang menjijikkan!" tanya nya kepada mereka berdua

"Baiklah, sepertinya kami harus memberitahukan nya kepadamu" ujar pria itu

"Biar aku aja yang menjelaskannya. Kami dari MindLab.Inc sebuah institut rahasia yang bekerja untuk pemerintah. Kami berdua adalah salah satu dari pekerja nya. kami membangun sebuah proyek yang dinamakan Time Machine" - kata wanita tersebut menjelaskan asal mereka

Mereka berdua pun lalu menjelaskan identitas mereka dan mengapa mereka ada di lokasi kejadian

"Jadi begitu. Tapi, apa hubungan nya kejadian malam ini dengan proyek kalian! Bukan kah tidak nyambung sama sekali! Dan juga, jika kalian dari tadi mengawasi restoranku. Kenapa kalian tidak menyelamatkan teman ku itu!"

"Justru itu kejadian ini saling berhubungan. Pada awalnya kami sedang mengawasi pria tersebut. Dia juga merupakan salah satu karyawan di MindLab.Inc yang dekat dengan penggagas proyek itu" - terang pria itu kepada Rex

"Berkat kau, kau berhasil menghentikan rencana nya itu. Tapi, mohon maaf kami tidak bisa menyelamatkan nyawa teman mu itu. Kekuatan kami tidak bisa untuk menghadangnya" - sesal pria itu

"Kami awalnya mengira bahwa bingkisan itu sudah berada ditangan mereka. Namun, aku melihat mereka keluar dengan wajah yang tampaknya tidak sesuai harapan mereka lalu pergi dari lokasi. Jadi, aku berkeliling disekitar area berharap menemukan kau terlebih dahulu sebelum mereka menemukan mu" - lanjut pria itu

"Apakah kalian benar-benar dapat menolongku untuk keluar dari masalah ini? Aku masih tidak yakin kepada kalian. Aku susah untuk percaya pada orang yang tidak ku kenal" - tanya Rex kepada mereka berdua

"Kami tidak janji namun jika kau memberikan barang itu kepada kami, kami akan berusaha untuk mengeluarkan mu dari situasi sulit ini" - kata wanita tersebut

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 16, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Time MachineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang