2005
Tok tok tok
Ceklek
"Wah yongeun eonni, apa kabar?" tanya seorang yeoja paruh baya yang membuka pintu.
"Kabarku baik seungyeon-ah. Bagaimana kabarmu?"
"Baik eonni. Eonni, apakah ini jaehwan, wonshik dan hongbin?" tanya Seungyeon sambil berjongkok dan mengamati ketiga namja manis yang berumur sekitar 4-6 tahun.
"Iya ini jaehwan" Yongeun menunjuk anak kecil yang memiliki kulit putih pucat dan terlihat sangat ceria.
"Ini wonshik" Yongeun menunjuk anak yang wajahnya paling datar daripada yang lain. Walaupun tidak ada senyuman di bibir kecilnya, tetapi anak itu terlihat sangat lucu dan menggemaskan.
"Dan ini si bungsu hongbin" damai dan angelic. Kata itulah yang paling tepat untuk mendeskripsikan wajah dan ekspresi Hongbin.
"Wah kalian sudah tumbuh besar ne" Seungyeon mengusak rambut ketiga namja itu.
"Eonni silahkan masuk. Ahjumma akan mengenalkan kalian kepada anak anak ahjumma ne! Masuklah""Gomawo seungyeon-ah" Seungyeon hanya menjawab dengan senyuman khasnya.
"Yeonie, hyukie turunlah. Ada teman baru disini"
"Nde eomma kami akan turun sekarang" jawab kedua anak Seungyeon.
Tiga namja kecil menuruni tangga. Mereka adalah Hakyeon, Taekwoon, dan Sanghyuk. Hakyeon dan Sanghyuk adalah anak dari Seungyeon sedangkan Taekwoon adalah anak tetangga mereka. Taekwoon memang sering bermain di rumah Hakyeon, ah bahkan bukan sering tapi selalu.
"Ah kalian bertiga perkenalkan ini jaehwan, wonshik dan hongbin. Dan ini adalah yongeun ahjumma" ucap Seungyeon sambil menunjuk Jaehwan, Wonshik Hongbin, dan Yongeun.
"Annyeong jaehwan, wonshik, hongbin, ahjumma. Namaku hakyeon. Senang bertemu dengan kalian" namja kecil berkulit tan itu menundukkan badanya.
"Namaku taekwoon. Senang bisa bertemu dengan kalian" Taekwoon menundukkan badannya.
"Namaku sanghyuk. Ahjumma dan hyung bisa panggil aku hyuk. Senang bertemu dengan kalian" namja yang seumuran dengan Hongbin itu menundukkan badannya.
"Yeoni ajaklah mereka bermain diatas. Eomma mau mengobrol dengan yongeun ahjumma"
"Nde eomma. Kajja" Hakyeon mengajak kelima namja kecil itu untuk naik ke kamarnya.
"Eonni, aku tahu jika kau datang kesini pasti ada suatu hal penting yang kau sampaikan" ucap Seungyeon untuk membuka pembicaraan.
"Yeon-ah seperti dugaanmu, aku ingin menyampaikan sesuatu yang sangat penting" Yongeun menarik nafasnya.
"Aku ingin menitipkan jaehwan, wonshik dan hongbin disini" keadaan di ruang tamu hening. Seungyeon masih terdiam dan mencerna kata kata Yongeun.
"Baiklah eonni itu tidak masalah. Aku akan pasti sangat senang karena keadaan rumah ini tidak akan sepi lagi" Yongeun tersenyum simpul setelah mendengar jawaban sari Seungyeon.
"Gomawo seungyeon-ah. Aku benar benar lega ketika kau mengatakan itu. Kau satu satunya orang yang bisa eonni percaya" Yongeun memeluk erat tubuh Seungyeon. Ia meneteskan bulir bulir air dari matanya. Badannya mulai bergetar dan isakan mulai terdengar dari bibirnya.
"Mengapa eonni menangis?" Seungyeon dengan lembut mengusap usap punggung Yongeun.
"Eo.. eonni ha.. ha.. hanya terlalu senang sampai mengeluarkan air mata seungyeon" Yeongeun tertawa dengan renyahnya. Ia mengusap jejak jejak air mata yang tersisa di pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Partner in Crime
FanfictionGaris tangan seorang remaja bernama Cha Hakyeon yang harus menghadapi berbagai rintangan dan cobaan. Meninggalnya ayah Hakyeon saat ia masih kecil membuat Hakyeon dewasa diusia yang masih muda. Mengurus dan membiayai sekolah untuk dirinya dan untuk...