"Oh shit! Berisik sekali" maki Hanbin dengan mata terpejam lalu menutup wajahnya dengan bantal.
Hanna berjalan menuju ranjang tempat Hanbin tidur "yaa! Bangun Hanbin-a" ucap Hanna seraya mengeringkan rambutnya.
Hanbin tidak peduli pada suara Hanna, Ia kembali menarik selimut tebalnya.
"Oh ayolah. Sudah jam 10 sekarang" ucap Hanna lagi "bukankah kau harus ke lokasi konser ?"
"Hum?" Hanbin mulai merespon. Ia memang harus ke lokasi sebelum jam makan siang. Sebagai leader Hanbin tidak ingin semuanya berjalan tidak lancar jadi dia harus datang lebih dulu untuk mengecek bahwa semua sudah baik-baik saja.
"Bangun dan mandilah. Aku akan menyiapkan baju dan sarapanmu"
Hanbin membuka matanya dan merenggangkan otot-otot tubuhnya. Ia tidak bisa istirahat dengan baik jika ada Hanna di apartementnya.
"Aku lelah sekali honey"
"Batalkan saja konsernya kalau begitu" kata Hanna lalu berjalan menuju pantry.
"Apa kau gila?"
Hanna terkekeh tanpa membalas ucapan Hanbin.
Hanbin bangkit dari kasurnya dan berjalan menuju kamar mandi "bagaimana bisa konser tinggal hitungan jam lalu dibatalkan?" Gerutunya.
Saat Hanbin sedang mandi dan Hanna menyiapkan segala keperluan Hanbin. Ponsel Hanbin berdering. Hanna berjalan kearah ponsel Hanbin 'Bobby's calling' tanpa berfikir panjang Hanna pun mengangkat telfon terlsebut.
"Yeoboseyo"
"Oh Hannaya?" Tanya Bobby dari seberang sana.
"Ne, oppa." Jawab Hanna.
"Dimana B.I ?"
"Sedang mandi oppa"
"Dia masih di Apartement?" Suara Bobby terdengarsedikit kaget. Ia pasti berfikir bahwa Hanbin sudah ada di lokasi konser.
"Masih. Dia baru saja bangun"
"Apa kau menginap?" Bobby bertanya penuh curiga. Hanna tidak menjawab, Ia hanya tertawa kecil dan Bobby sudah bisa menebak maksud dari tawa Hanna itu
"Sudah kuduga. Kau ini benar-benar" desis Bobby.
"Maaf oppa, aku terlalu merindukannya"
"Yasudah, katakan padanya kalau kami akan datang pukul 2 siang"
"Oh, 1 jam sebelum konser?"
"Uhum"
"Yaa! Kenapa kalian tidak membantu Hanbin ?" Tanya Hanna jengkel.
"Hanbin yang memintanya" jelas Bobby singkat "yasudah katakan saja. Kami harus mengecek kondisi kami dulu sekarang" Bobby menutup telfonnya tanpa seijin Hanna.
"Yaa!" Teriak Hanna "Yaa! Kimbab!!"
Hanbin baru saja keluar dari kamar mandi tanpa mengenakan baju. Ia berjalan sambil mengusap rambutnya yang basah. Ia memandang Hanna yang terlihat sedang jengkel memegang ponselnya.
"Ada apa?" tanya Hanbin kemudian.
Hanna menoleh dan meletakkan ponselnya "Bobby sangat tidak sopan" omelnya kemudian memberikan roti selai coklat pada Hanbin.
Hanbin menerima roti itu lalu memakannya "ada apa dengannya ?"
"Dia menutup telfon tanpa ijin. Dasar menyebalkan"
Hanbin terkekeh geli melihat raut wajah kesal kekasihnya.
"Kau lucu jika sedang seperti itu" ucap Hanbin.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Apple Of My Eyes
Fanfictionsebuah kisah fiksi tentang seorang Leader dari Idol Group ternama di Korea Selatan bersama seorang Model yang memiliki darah keturunan Indonesia-Korea. Mereka adalah Kim Hanbin dan Song Hanna. Hanbin adalah leader dari iKon, sebuah Idol group yang b...